Menuju ke Bumi, Komet Raksasa Ini Diabadikan Astronom Ketika Meledak

Dalam 14 hari terakhir, komet raksasa ketika menuju bumi kemudian meledak ini curi perhatian ahli astronomi.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 18 Nov 2023, 10:30 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2023, 10:30 WIB
Menuju ke Bumi, Komet Raksasa Ketika Meledak Ini Diabadikan Ahli Astronomi
Dalam 14 hari terakhir, komet raksasa ketika menuju bumi kemudian meledak ini curi perhati ahli astronomi. Sumber: Nypost

Liputan6.com, Jakarta Komet adalah objek langit yang terdiri dari material es, debu, gas, dan partikel kecil lainnya. Ketika komet mendekati Matahari dalam perjalanannya melalui tata surya, panas matahari menyebabkan es di dalamnya menguap dan membentuk koma dan ekor.

Melalui media sosial youtube, terlihat komet "setan" bertanduk raksasa 12P/Pons-Brooks, meledak untuk kedua kalinya dalam dua minggu ketika menuju Bumi. Dengan diameter mencapai 19,6 mil, komet yang dikenal sebagai komet kriovolkanik atau gunung berapi dingin ini, menunjukkan keunikan yang menarik bagi para ahli astronomi.

Momen langka ini, kemudian terekam oleh Elliot Herman, seorang astronom berbasis di Arizona. Meskipun bentuk dan lintasan 12P/Pons-Brooks tidak dapat diprediksi dengan pasti, tidak ada ancaman bencana besar yang harus diantisipasi. Bahkan peneliti optimis, bahwa komet ini mungkin terlihat dengan mata telanjang pada musim semi mendatang.

Setelah melintasi Bumi, 12P/Pons-Brooks akan kembali ke tata surya dan tidak akan membuat tur kembali hingga tahun 2095. Berikut ini dokumentasi ledakan komet yang Liputan6.com rangkum dari Nypost, Sabtu (18/11/2023). 

Menuju ke Bumi, Komet Ini Meledak dalam Perjalanan

Menuju ke Bumi, Komet Raksasa Ketika Meledak Ini Diabadikan Ahli Astronomi
Dalam 14 hari terakhir, komet raksasa ketika menuju bumi kemudian meledak ini curi perhatian ahli astronomi. Sumber: Nypost

Sebuah komet "setan" bertanduk raksasa, yang dinamai 12P/Pons-Brooks, baru-baru ini meledak untuk kedua kalinya dalam perjalanannya menuju Bumi. Kejadian ini menjadi sorotan para ahli astronomi terutama Elliot Herman, seorang astronom berbasis di Arizona, yang berhasil mengabadikan momen langka ini.

12P/Pons-Brooks yang merupakan komet kriovolkanik, atau gunung berapi dingin dengan diameter mencapai 19,6 mil, menjadikan gunung berapi tertinggi di Bumi Gunung Everest, tampak kecil dengan tinggi sekitar 29.029 kaki. Keledakan terbaru ini terjadi pada 14 November, hanya dua minggu setelah pertunjukan terakhirnya pada Halloween, menandai ledakan keempat dalam empat bulan.

Elliot Herman mencatat setiap peristiwa ini, sejak ledakan pertama pada bulan Juli yang merupakan pertama kali dalam 69 tahun. Foto-foto yang menyertainya menampilkan pertunjukan kembang api angkasa yang menakjubkan.

 

Dijuluki Komet Setan, 12P/Pons-Brooks Ini Akan Kembali Tahun 2095

Menuju ke Bumi, Komet Raksasa Ketika Meledak Ini Diabadikan Ahli Astronomi
Dalam 14 hari terakhir, komet raksasa ketika menuju bumi kemudian meledak ini curi perhatian ahli astronomi. Sumber: Nypost

Letusan komet terjadi ketika gas dan es menumpuk lalu terbakar, dan menyebabkan pecahan bagian dalam komet yang membeku. Pada letusan sebelumnya, koma atau awan gas di pusat komet menumbuhkan "tanduk" yang menginspirasi julukan "Komet Setan." Meskipun fenomena ini terjadi 100 kali lebih terang dari biasanya pada letusan Halloween, tanduk tersebut kurang terlihat.

Kejadian terbaru ini menunjukkan atmosfer hampir bulat sempurna, memberikan pandangan yang unik terhadap komet ini. Meskipun bentuk dan lintasan 12P/Pons-Brooks tidak dapat diprediksi, tidak ada ancaman bencana besar yang perlu dikhawatirkan.

Es batu kosmik ini mengorbit matahari setiap 71 tahun, dan tidak akan mencapai titik terdekat dengan Bumi hingga tahun 2024. Para peneliti menyatakan bahwa kemungkinan komet ini akan terlihat dengan mata telanjang pada musim semi mendatang, dan bahkan dapat diamati dengan teropong kecil atau teleskop di halaman belakang. Kemudian, setelah melintasi Bumi, 12P/Pons-Brooks akan kembali ke tata surya dan tidak akan membuat tur kembali hingga tahun 2095.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya