Liputan6.com, Jakarta - Mempelajari lagu-lagu wajib nasional yang pendek liriknya memiliki peran penting dalam pendidikan anak-anak. Mulai mengajarkan lagu-lagu ini kepada anak-anak dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan semangat nasionalisme dalam diri mereka.
Lagu-lagu wajib nasional yang dimaksudkan, yakni Garuda Pancasila, Bangun Pemudi-Pemuda, Bagimu Negeri, hingga Hymne Guru. Lirik lagunya menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Lirik-lirik yang sarat dengan makna mencerminkan semangat perjuangan, kebersamaan, dan kecintaan terhadap Indonesia.
Advertisement
Mengajarkan lagu-lagu wajib nasional yang pendek liriknya, membuat anak mudah mengingat. Selain itu, mengetahui siapa pencipta lagunya juga membawa dampak positif. Anak-anak dapat belajar menghargai karya seni dan kreativitas individu yang telah menyumbangkan lagu-lagu penting ini.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang lagu-lagu wajib nasional yang pendek liriknya dan penciptanya melansir dari berbagai sumber, Senin (27/11/2023).
1. Garuda Pancasila
Sudhartono, seorang pria yang lahir di Kendal, Jawa Tengah pada tanggal 24 Oktober 1925, adalah pencipta Garuda Pancasila. Lagu kebangsaan ini dihasilkan oleh Sudhartono ketika bekerja di RRI Jakarta.
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Garuda pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
2. 17 Agustus
Lagu nasional yang dikenal dengan dua judul, "Hari Merdeka" atau "17 Agustus," diciptakan oleh Husein Mutahar. Pembuatan lagu ini merupakan ungkapan syukur atas kemerdekaan yang berhasil diraih oleh Indonesia. Pada saat itu, Mutahar menjabat sebagai ajudan Presiden Soekarno.
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
3. Bangun Pemudi-Pemuda
Alfred Simanjuntak adalah pencipta dari lagu nasional yang berjudul "Bangun Pemudi-Pemuda." Lagu ini diciptakan dalam suasana batin seorang anak muda yang merasa resah di negeri yang sedang terjajah. Kini, lagu "Bangun Pemudi-Pemuda" sering dinyanyikan dalam berbagai upacara yang merayakan Hari Sumpah Pemuda.
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri
4. Bendera Merah Putih
Saridjah Niung, perempuan lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 16 Maret 1908, merupakan pencipta dari lagu "Bendera Merah Putih" yang sering dikenal dengan sebutan Ibu Soed. Lagu "Bendera Merah Putih" menggambarkan semangat nasionalisme dan cinta terhadap bendera merah putih.
Bendera merah putih
Bendera tanah airku
Gagah dan jernih tampak warnamu Berkibarlah di langit yang biru
Bendera merah putih
Bendera bangsaku
Bendera merah putih
Pelambang berani dan suci
Siap selalu kami berbakti
Untuk bangsa dan Ibu Pertiwi
Bendera merah putih
Terimalah salamku
5. Gugur Bunga
Lagu yang diberi judul "Gugur Bunga" diciptakan oleh Ismail Marzuki sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam pertempuran untuk mempertahankan bangsa. Lagu kebangsaan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1945.
Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri
Siapakah kini plipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati
Reff :
Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh sribu
Tanah air jaya sakti
Gugur bungaku di taman hati
Di hari baan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
Tanah air jaya sakti
Advertisement
6. Hymne Guru
Lagu Hymne Guru diciptakan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada perjuangan para guru, yang dianggap sebagai pahlawan dengan jasa yang besar. Lagu wajib nasional ini berasal dari karya Sartono, seorang guru pada awal tahun 1980-an.
Terpujilah wahai engkau, ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
'Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita, dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk, dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa
7. Maju Tak Gentar
Lagu Maju Tak Gentar dibuat oleh Cornel Simanjuntak pada masa penjajahan. Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara tahun 1921, ia menciptakan lagu tersebut untuk mencerminkan semangat perlawanan terhadap penjajah saat Indonesia berjuang untuk kemerdekaannya.
Maju tak gentar
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak Tentu kita kita menang
Reff:
Bergerak bergerak
Serentak Serentak
Menerkam Menerjang Terkam
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang
Majulah majulah menang
8. Halo-Halo Bandung
Lagu Halo-halo Bandung juga merupakan hasil karya dari Ismail Marzuki. Ciptaan lagu nasional ini terjadi pada tahun 1946, terinspirasi oleh peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 23-24 Maret 1946.
Halo-halo Bandung
Ibu kota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari Bung rebut kembali.
9. Satu Nusa Satu Bangsa
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan oleh Liberty Manik pada tahun 1947. Melalui lagu kebangsaan ini, disampaikan pesan tentang pentingnya kesatuan dan persatuan.
Satu nusa
Satu bangsa
Satu bahasa kita
Tanah air
Pasti jaya
Untuk Selama-lamanya
Indonesia pusaka
Indonesia tercinta
Nusa bangsa
Dan Bahasa
Kita bela bersama
10. Rayuan Pulau Kelapa
Lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa, yang ditulis oleh Ismail Marzuki, membawa makna mendalam sebagai ungkapan atas keindahan pulau Indonesia. Dalam liriknya, Marzuki berhasil merangkai kata-kata yang memuja pesona alam dan kekayaan budaya Indonesia, terutama pulau kelapa yang menjadi simbol keberagaman dan kecantikan tanah air.
Tanah airku Indonesia
Negeri elok amatku cinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang ku puja sepanjang masa
Tanah Airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pula melati pujaan Bangsa
Sejak dulu kala
Melambai-lambai nyiur di pantai
Berbisik-bisik raja kelana
Memuja pulau nan indah permai
Tanah airku Indonesia
11. Hymne Pramuka
Lagu Hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar sebagai lagu kebangsaan yang diputar saat peringatan Hari Pramuka setiap 14 Agustus. Lagu ini pertama kali diperdengarkan pada tahun 1964 dan memiliki tujuan utama untuk menyemangati serta menginspirasi generasi penerus dalam meneruskan semangat perjuangan bangsa.
Kami pramuka Indonesia
Manusia pancasila
Satyaku kudharmakan
Dharmaku kubaktikan
Agar jaya Indonesia
Indonesia tanah airku
Kami jadi pandumu
12. Bagimu Negeri
Raden Kusbini, lahir di Desa Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur pada 1 Januari 1910, menciptakan Lagu Bagimu Negeri. Inspirasi lagu ini datang dari peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928. Pada tahun 1942, Kusbini bertemu dengan Bung Karno (Ir. Soekarno) yang mencari ide untuk menciptakan lagu yang mampu membangkitkan semangat perjuangan.
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
13. Mengheningkan Cipta
Lagu Mengheningkan Cipta selalu menjadi bagian dari upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan. Truno Prawit menciptakan lagu ini sebagai ajakan untuk mendoakan para pahlawan yang gugur dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.
Dengar seluruh angkasa raya memuji
Pahlawan negara
Nan gugur remaja di ribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang wahai bunga putra bangsa
Harga jasa
Kau cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
14. Tanah Airku
Lagu Tanah Airku, ciptaan Ibu Sud, menggambarkan kerinduan yang tak tergantikan terhadap tanah air Indonesia. Lagu ini mencerminkan cinta dan kebanggaan yang mendalam terhadap Indonesia.
Tanah airku tidak kulupakan
'Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak 'kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah 'ku rasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
15. Desaku yang Kucinta
Liberty Manik, lahir pada 21 November 1924, menciptakan Lagu Desaku yang Kucinta. Lagu nasional ini mengandung makna yang mendalam tentang kasih sayang terhadap desa asal dan tempat kelahiran seseorang.
Desaku yang kucinta
Pujaan hatiku
Tempat ayah bunda
Dan handai taulanku
Tak mudah ku lupakan
Tak mudah bercerai
Selalu kurindukan
Desaku yang permai
16. Berkibarlah Benderaku
Lagu ini juga diciptakan oleh Ibu Soed, dan mengisahkan tentang kebanggaan melihat bendera Merah Putih berkibar di seluruh Indonesia.
Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan Bagsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah s'lama-lamanya
Kami rakyat Indonesia
Bersedia setiap masa
Mencurahkan segala tenaga
Supaya kau tetap cemerlang
Tak gentar hatiku melawan rintangan
Tak goyang jiwaku berkorban
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah s'lama-lamanya
17. Syukur
Husein Mutahar, seorang tokoh pencipta lagu perjuangan di Indonesia, menciptakan lagu nasional berjudul Syukur. Lagu ini mengandung ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan yang telah diraih.
Dari yakin 'ku teguh
Hati ikhlas 'ku penuh
Akan karunia-Mu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Kehadirat-Mu Tuhan
Dari yakin 'ku teguh
Cinta ikhlas 'ku penuh
Akan jasa usaha
Pahlawanku yang baka
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Ke bawah duli tuan
Dari yakin 'ku teguh Bakti ikhlas 'ku penuh
Akan azas rukunmu Pandu bangsa yang nyata
Indonesia merdeka
Syukur aku hunjukkan
Kehadapanmu tuan (Tanah air pusaka) (Indonesia merdeka)
Syukur aku sembahkan Ke hadirat-Mu Tuhan
Advertisement