17 Lagu-Lagu Wajib Nasional Pendek, Lirik, dan Penciptanya

Lagu-lagu wajib nasional yang dimaksudkan, yakni Garuda Pancasila, Bangun Pemudi-Pemuda, Bagimu Negeri, hingga Hymne Guru.

oleh Laudia Tysara diperbarui 27 Nov 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2023, 13:40 WIB
Ilustrasi bendera Indonesia, nasionalisme, upacara bendera
Upacara bendera Indonesia. (Photo by Mufid Majnun on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Mempelajari lagu-lagu wajib nasional yang pendek liriknya memiliki peran penting dalam pendidikan anak-anak. Mulai mengajarkan lagu-lagu ini kepada anak-anak dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan semangat nasionalisme dalam diri mereka.

Lagu-lagu wajib nasional yang dimaksudkan, yakni Garuda Pancasila, Bangun Pemudi-Pemuda, Bagimu Negeri, hingga Hymne Guru. Lirik lagunya menyampaikan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air. Lirik-lirik yang sarat dengan makna mencerminkan semangat perjuangan, kebersamaan, dan kecintaan terhadap Indonesia.

Mengajarkan lagu-lagu wajib nasional yang pendek liriknya, membuat anak mudah mengingat. Selain itu, mengetahui siapa pencipta lagunya juga membawa dampak positif. Anak-anak dapat belajar menghargai karya seni dan kreativitas individu yang telah menyumbangkan lagu-lagu penting ini.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang lagu-lagu wajib nasional yang pendek liriknya dan penciptanya melansir dari berbagai sumber, Senin (27/11/2023).

1. Garuda Pancasila

Laksamana Yudo Resmi Serahkan Jabatan Panglima TNI ke Jenderal Agus Subiyanto
Pergantian posisi itu ditandai dengan upacara serah terima jabatan (sertijab) di Mabes TNI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sudhartono, seorang pria yang lahir di Kendal, Jawa Tengah pada tanggal 24 Oktober 1925, adalah pencipta Garuda Pancasila. Lagu kebangsaan ini dihasilkan oleh Sudhartono ketika bekerja di RRI Jakarta.

Garuda pancasila

Akulah pendukungmu

Patriot proklamasi

Sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar negara

Rakyat adil makmur sentosa

Pribadi bangsaku

Ayo maju maju

Ayo maju maju

Ayo maju maju

Garuda pancasila

Akulah pendukungmu

Patriot proklamasi

Sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar negara

Rakyat adil makmur sentosa

Pribadi bangsaku

Ayo maju maju

Ayo maju maju

Ayo maju maju

2. 17 Agustus

Lagu nasional yang dikenal dengan dua judul, "Hari Merdeka" atau "17 Agustus," diciptakan oleh Husein Mutahar. Pembuatan lagu ini merupakan ungkapan syukur atas kemerdekaan yang berhasil diraih oleh Indonesia. Pada saat itu, Mutahar menjabat sebagai ajudan Presiden Soekarno.

Tujuh belas Agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia tetap sedia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia tetap sedia

Membela negara kita

3. Bangun Pemudi-Pemuda

Alfred Simanjuntak adalah pencipta dari lagu nasional yang berjudul "Bangun Pemudi-Pemuda." Lagu ini diciptakan dalam suasana batin seorang anak muda yang merasa resah di negeri yang sedang terjajah. Kini, lagu "Bangun Pemudi-Pemuda" sering dinyanyikan dalam berbagai upacara yang merayakan Hari Sumpah Pemuda.

Bangun pemudi pemuda Indonesia

Tangan bajumu singsingkan untuk negara

Masa yang akan datang kewajibanmu lah

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

Tak usah banyak bicara trus kerja keras

Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih

Bertingkah laku halus hai putra negri

Bertingkah laku halus hai putra negri

4. Bendera Merah Putih

Saridjah Niung, perempuan lahir di Sukabumi, Jawa Barat pada 16 Maret 1908, merupakan pencipta dari lagu "Bendera Merah Putih" yang sering dikenal dengan sebutan Ibu Soed. Lagu "Bendera Merah Putih" menggambarkan semangat nasionalisme dan cinta terhadap bendera merah putih.

Bendera merah putih

Bendera tanah airku

Gagah dan jernih tampak warnamu Berkibarlah di langit yang biru

Bendera merah putih

Bendera bangsaku

Bendera merah putih

Pelambang berani dan suci

Siap selalu kami berbakti

Untuk bangsa dan Ibu Pertiwi

Bendera merah putih

Terimalah salamku

5. Gugur Bunga

Lagu yang diberi judul "Gugur Bunga" diciptakan oleh Ismail Marzuki sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam pertempuran untuk mempertahankan bangsa. Lagu kebangsaan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1945.

Betapa hatiku takkan pilu

Telah gugur pahlawanku

Betapa hatiku takkan sedih

Hamba ditinggal sendiri

Siapakah kini plipur lara

Nan setia dan perwira

Siapakah kini pahlawan hati

Pembela bangsa sejati

Reff :

Telah gugur pahlawanku

Tunai sudah janji bakti

Gugur satu tumbuh sribu

Tanah air jaya sakti

Gugur bungaku di taman hati

Di hari baan pertiwi

Harum semerbak menambahkan sari

Tanah air jaya sakti

6. Hymne Guru

Upacara Peringatan Hari Pancasila Dilakukan Secara Virtual
Ketua DPR Puan Maharani selaku pembaca UUD 1945 mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila secara Virtual di Kediamannya, Jakarta, Senin (1/6/2020). Upacara Virtual ini diikuti Presiden Wakil Presiden RI, Ketua MPR, Menteri Kabinet Kerja dan Pejabat tinggi Lainnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Lagu Hymne Guru diciptakan sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada perjuangan para guru, yang dianggap sebagai pahlawan dengan jasa yang besar. Lagu wajib nasional ini berasal dari karya Sartono, seorang guru pada awal tahun 1980-an.

Terpujilah wahai engkau, ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

'Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita, dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk, dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa

Tanpa tanda jasa

7. Maju Tak Gentar

Lagu Maju Tak Gentar dibuat oleh Cornel Simanjuntak pada masa penjajahan. Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara tahun 1921, ia menciptakan lagu tersebut untuk mencerminkan semangat perlawanan terhadap penjajah saat Indonesia berjuang untuk kemerdekaannya.

Maju tak gentar

Membela yang benar

Maju tak gentar

Hak kita diserang

Maju serentak

Mengusir penyerang

Maju serentak Tentu kita kita menang

Reff:

Bergerak bergerak

Serentak Serentak

Menerkam Menerjang Terkam

Tak gentar tak gentar

Menyerang menyerang

Majulah majulah menang

8. Halo-Halo Bandung

Lagu Halo-halo Bandung juga merupakan hasil karya dari Ismail Marzuki. Ciptaan lagu nasional ini terjadi pada tahun 1946, terinspirasi oleh peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 23-24 Maret 1946.

Halo-halo Bandung

Ibu kota Periangan

Halo-halo Bandung

Kota kenang-kenangan

Sudah lama beta

Tidak berjumpa dengan kau

Sekarang telah menjadi lautan api

Mari Bung rebut kembali.

9. Satu Nusa Satu Bangsa

Lagu Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan oleh Liberty Manik pada tahun 1947. Melalui lagu kebangsaan ini, disampaikan pesan tentang pentingnya kesatuan dan persatuan.

Satu nusa

Satu bangsa

Satu bahasa kita

Tanah air

Pasti jaya

Untuk Selama-lamanya

Indonesia pusaka

Indonesia tercinta

Nusa bangsa

Dan Bahasa

Kita bela bersama

10. Rayuan Pulau Kelapa

Lirik lagu Rayuan Pulau Kelapa, yang ditulis oleh Ismail Marzuki, membawa makna mendalam sebagai ungkapan atas keindahan pulau Indonesia. Dalam liriknya, Marzuki berhasil merangkai kata-kata yang memuja pesona alam dan kekayaan budaya Indonesia, terutama pulau kelapa yang menjadi simbol keberagaman dan kecantikan tanah air.

Tanah airku Indonesia

Negeri elok amatku cinta

Tanah tumpah darahku yang mulia

Yang ku puja sepanjang masa

Tanah Airku aman dan makmur

Pulau kelapa yang amat subur

Pula melati pujaan Bangsa

Sejak dulu kala

Melambai-lambai nyiur di pantai

Berbisik-bisik raja kelana

Memuja pulau nan indah permai

Tanah airku Indonesia

11. Hymne Pramuka

Lagu Hymne Pramuka diciptakan oleh Husein Mutahar sebagai lagu kebangsaan yang diputar saat peringatan Hari Pramuka setiap 14 Agustus. Lagu ini pertama kali diperdengarkan pada tahun 1964 dan memiliki tujuan utama untuk menyemangati serta menginspirasi generasi penerus dalam meneruskan semangat perjuangan bangsa.

Kami pramuka Indonesia

Manusia pancasila

Satyaku kudharmakan

Dharmaku kubaktikan

Agar jaya Indonesia

Indonesia tanah airku

Kami jadi pandumu

12. Bagimu Negeri

Laksamana Yudo Resmi Serahkan Jabatan Panglima TNI ke Jenderal Agus Subiyanto
Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri) menerima bendera Panji TNI Tri Dharma Eka Karma dari pejabat lama Laksamana TNI Yudo Margono saat Upacara Serah Terima Jabatan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (22/11/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Raden Kusbini, lahir di Desa Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur pada 1 Januari 1910, menciptakan Lagu Bagimu Negeri. Inspirasi lagu ini datang dari peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928. Pada tahun 1942, Kusbini bertemu dengan Bung Karno (Ir. Soekarno) yang mencari ide untuk menciptakan lagu yang mampu membangkitkan semangat perjuangan.

Padamu negeri kami berjanji

Padamu negeri kami berbakti

Padamu negeri kami mengabdi

Bagimu negeri jiwa raga kami

13. Mengheningkan Cipta

Lagu Mengheningkan Cipta selalu menjadi bagian dari upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan. Truno Prawit menciptakan lagu ini sebagai ajakan untuk mendoakan para pahlawan yang gugur dalam perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia.

Dengar seluruh angkasa raya memuji

Pahlawan negara

Nan gugur remaja di ribaan bendera

Bela nusa bangsa

Kau kukenang wahai bunga putra bangsa

Harga jasa

Kau cahya pelita

Bagi Indonesia merdeka

14. Tanah Airku

Lagu Tanah Airku, ciptaan Ibu Sud, menggambarkan kerinduan yang tak tergantikan terhadap tanah air Indonesia. Lagu ini mencerminkan cinta dan kebanggaan yang mendalam terhadap Indonesia.

Tanah airku tidak kulupakan

'Kan terkenang selama hidupku

Biarpun saya pergi jauh

Tidak 'kan hilang dari kalbu

Tanahku yang kucintai

Engkau kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani

Yang masyhur permai dikata orang

Tetapi kampung dan rumahku

Di sanalah 'ku rasa senang

Tanahku tak kulupakan

Engkau kubanggakan

15. Desaku yang Kucinta

Liberty Manik, lahir pada 21 November 1924, menciptakan Lagu Desaku yang Kucinta. Lagu nasional ini mengandung makna yang mendalam tentang kasih sayang terhadap desa asal dan tempat kelahiran seseorang.

Desaku yang kucinta

Pujaan hatiku

Tempat ayah bunda

Dan handai taulanku

Tak mudah ku lupakan

Tak mudah bercerai

Selalu kurindukan

Desaku yang permai

16. Berkibarlah Benderaku

Lagu ini juga diciptakan oleh Ibu Soed, dan mengisahkan tentang kebanggaan melihat bendera Merah Putih berkibar di seluruh Indonesia.

Berkibarlah benderaku

Lambang suci gagah perwira

Di seluruh pantai Indonesia

Kau tetap pujaan Bagsa

Siapa berani menurunkan engkau

Serentak rakyatmu membela

Sang merah putih yang perwira

Berkibarlah s'lama-lamanya

Kami rakyat Indonesia

Bersedia setiap masa

Mencurahkan segala tenaga

Supaya kau tetap cemerlang

Tak gentar hatiku melawan rintangan

Tak goyang jiwaku berkorban

Sang merah putih yang perwira

Berkibarlah s'lama-lamanya

17. Syukur

Husein Mutahar, seorang tokoh pencipta lagu perjuangan di Indonesia, menciptakan lagu nasional berjudul Syukur. Lagu ini mengandung ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemerdekaan yang telah diraih.

Dari yakin 'ku teguh

Hati ikhlas 'ku penuh

Akan karunia-Mu

Tanah air pusaka

Indonesia merdeka

Syukur aku sembahkan

Kehadirat-Mu Tuhan

Dari yakin 'ku teguh

Cinta ikhlas 'ku penuh

Akan jasa usaha

Pahlawanku yang baka

Indonesia merdeka

Syukur aku hunjukkan

Ke bawah duli tuan

Dari yakin 'ku teguh Bakti ikhlas 'ku penuh

Akan azas rukunmu Pandu bangsa yang nyata

Indonesia merdeka

Syukur aku hunjukkan

Kehadapanmu tuan (Tanah air pusaka) (Indonesia merdeka)

Syukur aku sembahkan Ke hadirat-Mu Tuhan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya