Hadits Arbain ke-5 Tentang Perkara Bid’ah bagi Umat Islam, Pahami Penjelasannya

Hadits Arbain ke-5 berkaitan dengan penjelasan tentang perkara bid’ah.

oleh Husnul Abdi diperbarui 30 Nov 2023, 13:15 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 13:15 WIB
Hadits Arbain ke-5
Hadits Arbain ke-5 . (Foto oleh Thirdman: https://www.pexels.com/id-id/foto/perempuan-agama-membaca-dalam-ruangan-8489081/)

Liputan6.com, Jakarta Hadits Arbain ke-5 perlu dipahami oleh umat Islam. Barangkali, Sahih Bukhari-Muslim merupakan salah satu kitab hadits paling dikenal oleh umat Islam saat ini. Namun, ada beberapa kitab hadits lainnya dan salah satunya adalah kitab Hadits Arbain.

Hadits Arbain adalah kumpulan hadits yang disusun oleh Imam Nawawi. Terdapat 42 hadits pilihan dalam kitab ini, yang menjelaskan tentang hal-hal paling mendasar yang menjadi pondasi agama Islam. Kumpulan hadits ini mencakup segala urusan dan kebutuhan umat muslim di dunia dan akhirat.

Hadits Arbain ke-5 berkaitan dengan penjelasan tentang perkara bid’ah. Dalam hadits ini dijelaskan bahwa semua amalan atau ibadah yang tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan maka tidak sah. Orang yang mengada-adakan suatu hal, padahal hal tersebut tidak dicantumukan dalam aturan agama, maka ibadahnya tertolak.

Berikut Liputan6.com rangkum dari Laman Sekolah Islam Terpadu Izzuddin dan berbagai sumber lainnya, Kamis (30/11/2023) tentang hadits Arbain ke-5.

Hadits Arbain ke-5 dan Terjemahannya

Hadits Arbain ke-5
Hadits Arbain ke-5 (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Berikut bunyi hadits Arbain ke-5:

عن أم المؤمنين أم عبدالله عائشة رضي الله عنها قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ” من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد ” رواه البخاري ومسلم , وفي رواية لمسلم ” من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد

Terjemahan hadits Arbain ke-5:

Dari Ummul mukminin, Ummu ‘Abdillah, ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolak”. (Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat Muslim : “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak”) [Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718]

Melansir NU Online, latar belakang adanya hadits Arbain ke-5 ini yaitu suatu ketika, Rasulullah SAW didatangi seseorang dengan maksud untuk menebus perbuatan dosa yang dilakukannya dengan 100 ekor kambing. Namun, Rasulullah SAW menolak karena hal itu tidak diatur dalam agama. Artinya, tertolak atau raddun.

Orang yang datang mengadu kepada Nabi SAW mengatakan: “Sesungguhnya anakku menjadi buruh pada orang ini lalu berzina dengan istrinya. Aku mendapatkan kabar bahwa anakku harus dirajam, maka aku menebusnya dengan 100 ekor kambing dan seorang sahaya wanita.”

Maka Rasulullah SAW bersabda: “Sahaya dan kambing dikembalikan kepadamu.” (HR Bukhari no 2724, Muslim no 1697).

Penjelasan Hadits Arbain ke-5

Hadits Arbain ke-5
Hadits Arbain ke-5. (Foto oleh Thirdman: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-liburan-agama-membaca-7957079/)

Penjelasan hadits Arbain ke-5 perlu kamu pahami benar. Kata “Raddun” menurut ahli bahasa maksudnya tertolak atau tidak sah. Kalimat “bukan dari urusan kami” maksudnya bukan dari hukum kami. Hadits ini merupakan salah satu pedoman penting dalam agama Islam yang merupakan kalimat pendek penuh arti dan dikaruniakan kepada Rasulullah SAW.

Hadits Arbain ke-5 dengan tegas menolak setiap perkara bid’ah dan setiap perkara (dalam urusan agama) yang direkayasa. Sebagian ahli ushul fiqih menjadikan hadits Arbain ke-5 ini sebagai dasar kaidah bahwa setiap yang terlarang dinyatakan sebagai hal yang merusak.  

Pada riwayat imam muslim di atas disebutkan, “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolak” dengan jelas menyatakan keharusan meninggalkan setiap perkara bid’ah, baik ia ciptakan sendiri atau hanya mengikuti orang sebelumnya. Sebagian orang yang ingkar (ahli bid’ah) menjadikan hadits Arbain ke-5 ini sebagai alasan bila ia melakukan suatu perbuatan bid’ah, dia mengatakan: “Bukan saya yang menciptakannya” maka pendapat tersebut terbantah oleh hadits di atas.  

Hadits Arbain ke-5 ini patut dihafal, disebarluaskan, dan digunakan sebagai bantahan terhadap kaum yang ingkar karena isinya mencakup semua hal. Adapun hal-hal yang tidak merupakan pokok agama sehingga tidak diatur dalam sunnah, maka tidak tercakup dalam larangan ini, seperti menulis Al-Qur’an dalam Mushaf dan pembukuan pendapat para ahli fiqih yang bertaraf mujtahid yang menerangkan permasalahan-permasalahan furu’ dari pokoknya, yaitu sabda Rosululloh .  

Demikian juga mengarang kitab-kitab nahwu, ilmu hitung, faraid dan sebagainya yang semuanya bersandar kepada sabda Rasulullah SAW dan perintahnya. Semua usaha ini tidak termasuk dalam ancaman hadits Arbain ke-5 ini.

 

Daftar Hadis pada Hadits Arbain Beserta Pembahasannya

Ilustrasi Islami, muslimah, membaca buku, belajar hadis
Ilustrasi Islami, muslimah, membaca buku, belajar hadis. (Foto oleh RDNE Stock project: https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-cinta-wanita-hitam-7249396/)

Daftar hadis Arbain beserta pembahasanya yaitu sebagai berikut:

1. Niat dan Ikhlas

2. Iman, Islam dan Ihsan

3. Rukun Islam

4. Takdir Manusia telah ditetapkan

5. Semua Perbuatan Bid'ah Tertolak

6. Dalil yang Halal dan Haram

7. Agama adalah Nasihat

8. Perintah memerangi manusia yang tidak Sholat dan Bayar Zakat9. Melaksanakan perintah sesuai kemampuan

10. Makan dari Rezki yang Halal

11. Tinggalkan Keragu-raguan

12. Meninggalkan yang tidak bermanfaat

13. Mencintai milik orang lain seperti mencintai miliknya sendiri

14. Larangan Berzina, Membunuh dan Murtad

15. Berkata Baik atau lebih baik diam16. Jangan mudah marah

17. Berbuat baik dalam segala urusan

18. Setelah melakukan dosa segera lakukan kebaikan

19. Wasiat RAsulullah kepada Ibnu Abbas

20. Anjuran memiliki Rasa Malu

21. Istiqomah

22. Melaksanakan syari'at Islam dengan benar

23. Suci itu sebagian dari Iman

24. Haramnya Berbuat Zalim

25. Bersedekah tidak mesti dengan Harta

26. Segala perbuatan baik adalah sedekah

27. Menjauhi perbuatan yang meresahkan

28. Berpegang teguh pada Sunnah Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin

29. Shalat Lail (malam) menghapus dosa

30. Laksanakan perintah Agama dan menjauhi larangan Agama

31. Anjuran Zuhud

32. Tidak boleh berbuat kerusakan atau bahaya

33. Penuduh wajib bawa bukti dan tertuduh cukup bersumpah

34. Kewajiban mengingkari/memberantas kemungkaran

35. Haramnya sifat dengki dan mencari kesalahan orang lain

36. Sesama muslim wajib saling membantu

37. Pahala kebaikan dilipatgandakan Allah

38. Keutamaan melaksanakan Sunnah

39. Tidak sengaja atau lupa dimaafkan

40. Hidup bagaikan seorang pengembara

41. Menundukkan Hawa Nafsu

42. Dosa selain SYIRIK akan diampuni

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya