Liputan6.com, Jakarta - Apa yang dimaksud dengan hadits arbain ke-1 adalah satu contoh sekumpulan hadis tanpa menyebutkan sanad secara lengkap dan disandarkan ke penulis kitab primer, seperti al-Bukhari dan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Pada hadits arbain ke-1 yang terdapat dalam kitab Arba'in An Nawawiyah adalah hadits tentang "Innama al-A'malu Binniyat" yang artinya setiap perbuatan bergantung pada niatnya. Pembahasan hadits arbain ke-1 tentang niat dan ikhlas dalam konteks kehidupan sosial.
Secara keseluruhan, hadits arbain ke-1 tentang niat dan ikhlas, pada intinya mengajarkan tentang kesadaran dan konsistensi dalam menjaga niat yang baik. Tujuannya agar mendapatkan pahala dan rida yang maksimal dari Allah SWT.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang hadits arbain ke-1, Kamis (9/3/2023).
Disebut Hadis Tanpa Sanad Lengkap
Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) menjelaskan hadits arbain ke-1 merupakan salah satu contoh kumpulan hadis tanpa sanad yang lengkap. Hadits arbaik ke-1 ini umumnya hanya memuat sekumpulan hadis tanpa menyebutkan sanad secara lengkap dan disandarkan ke penulis kitab primer, seperti al-Bukhari dan lainnya.
Tujuan dari penyusunan hadits arbain ke-1 yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber adalah untuk memudahkan setiap muslim dalam menghafal dan mengamalkan hadits-hadits tersebut.
Imam Nawawi dikisahkan berkomitmen untuk hanya menyertakan hadits yang sahih dalam kitabnya. Oleh karena itu, beberapa hadis yang terhimpun dalam Arba'in an-Nawawi juga dapat ditemukan dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim.
Banyak ulama yang men-syarah kitab Arba'in Nawawi, di antaranya Syekh Ibn Daqid al-Aid dalam karyanya yang berjudul Syarh al-Arba'in an-Nawawiyah, Mustafa Dieb al-Bugha dan Muhyiddin Mistu dalam al-Wafi fi Syarh al-Arba'in an-Nawawiyah, dan masih banyak lagi.
Hadits arbain atau Al-Arba'in An Nawawiyah adalah kitab karya Imam Nawawi yang berisi 42 hadis tentang nasihat singkat dan sarat makna. Hadits dalam kitab tersebut memiliki derajat shahih dan dikenal sebagai landasan atau fondasi dalam agama Islam. Beberapa ulama berpendapat bahwa dalam ajaran Islam, hampir sepertiga hingga setengahnya bergantung pada Hadits Arbaik.
Pada hadits arbain ke-1 yang terdapat dalam kitab Arba'in An Nawawiyah adalah hadits tentang "Innama al-A'malu Binniyat", yang secara harfiah berarti "Amal Tergantung pada Niat." Dalam hadits arbain ke-1 ini, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa setiap perbuatan manusia akan dinilai berdasarkan niatnya.
Dalam konteks kehidupan sosial, hadits arbain ke-1 ini mengajarkan bahwa niat yang ikhlas dan benar merupakan faktor yang menentukan baik buruknya perbuatan seseorang. Oleh karena itu, setiap muslim diharapkan untuk selalu memperhatikan niatnya dalam setiap perbuatannya.
Advertisement
Isinya Tentang Niat dan Ikhlas
Hadits arbain ke-1 tentang niat dan ikhlas adalah bagian dari konteks kehidupan sosial. Hadits arbain ke-1 juga memberikan pengertian tentang pentingnya kesadaran dalam beramal. Menyadari dan berusaha untuk memperbaiki niat dalam setiap perbuatan yang kita lakukan.
Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafsh Umar bin Al Khathab Radhiallahu Ta’ala ‘Anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya amal itu hanyalah beserta niat, dan setiap manusia mendapatkan sesuai dengan apa-apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan RasulNya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa-apa yang ia inginkan itu.”
(Diriwayatkan oleh Imamul Muhadditsin, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abul Husein Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi, dalam kitab shahih mereka yang merupakan kitab hadits paling shahih)
Kesadaran ini pun harus dibarengi dengan konsistensi dalam bertindak. Sebab, niat yang baik tidak cukup hanya sekali saja, tetapi harus terus-menerus dijaga dan ditingkatkan dalam setiap perbuatan yang kita lakukan. Kesadaran dan konsistensi dalam menjaga niat akan memperkuat dan memperkuat ikatan kita dengan Allah SWT serta mendapatkan pahala yang lebih besar dari-Nya.
Secara keseluruhan, hadits arbain ke-1 tentang niat dan ikhlas, pada intinya mengajarkan tentang kesadaran dan konsistensi dalam menjaga niat yang baik. Ini dilakukan agar umat muslim bisa mendapatkan pahala dan rida yang maksimal dari Allah SWT.
Ini rangkuman isi hadits arbain ke-1 tentang niat dan ikhlas melansir dari Ponpes al-Ahsanah:
1. Setiap amal yang dilakukan oleh seorang muslim harus dilandasi niat yang benar dan keikhlasan agar amal tersebut diterima. Niat dalam hati, lisan, dan anggota badan.
2. Imam Syafii juga mengatakan kalau makna hadits arbain tentang niat ini mencakup 70 bab fiqh. Bahkan banyak ulama yang mengatakan bahwa hadits ini merupakan sepertiga bagian dari Islam.
3. Saat seorang hamba meniatkan semua perbuatan tersebut sebagai bentuk ibadah, maka perbuatan tersebut akan bernilai ibadah.
Dicontohkan seperti ibadah puasa di hari Senin yang bisa bermakna puasa Senin Kamis, puasa Syawal, puasa Daud, dan lain sebagainya. Hanya orang yang melakukan puasa yang mengetahui puasa apa yang dia niatkan pada hari itu.
4. Saat suatu amalan baik atau suatu ibadah dilakukan karena niat selain Allah, maka amalan atau ibadah tersebut bisa tertolak bahkan pelakunya bisa celaka. Jika berubah dan menyadari di tengah jalan, maka ia akan mendapatkan apa yang diniatkan.