Liputan6.com, Jakarta Memahami kata sifat dalam bahasa Jepang merupakan langkah penting dalam belajar bahasa Jepang. Kata sifat, atau yang dalam bahasa Jepang disebut sebagai "keiyooshi" (形容詞), memiliki peran yang sangat penting dalam menyatakan sifat atau keadaan suatu benda, orang, maupun kejadian.
Baca Juga
Advertisement
Ada dua tipe kata sifat dalam bahasa Jepang, yaitu adjektif-i yang digunakan untuk kata sifat biasa, dan adjektif-na yang biasanya digunakan untuk kata sifat yang berasal dari bahasa Tionghoa.
Pemahaman yang baik tentang penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang akan membantu kita untuk lebih lancar dalam berkomunikasi, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam menulis. Dengan memahami perbedaan antara adjektif-i dan adjektif-na, kita dapat menggunakan kata sifat dengan benar sesuai dengan konteksnya.
Hal ini akan meningkatkan kemampuan kita dalam berbahasa Jepang dan membuat percakapan atau tulisan kita lebih bermakna dan padat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar dan memahami penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang agar kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan tepat.
Untuk memahami kata sifat bahasa Jepang lebih mendalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (3/1/2024).
Adjektif -I
Adjektif -i atau kata sifat berakhiran -i dalam bahasa Jepang sering kali merujuk pada kata sifat yang menggambarkan keadaan, sifat, atau karakteristik dari sebuah benda atau subjek. Contohnya, kata "genki" (元気) berarti "ceria" atau "sehat," sedangkan kata "kawaii" (可愛い) berarti "lucu" atau "imut". Umumnya, sifat berakhiran -i ini digunakan untuk mendeskripsikan benda atau keadaan secara umum.
Bentuk Negatif
Dalam bahasa Jepang, ada aturan umum untuk mengubah kata sifat berakhiran -i ke dalam bentuk negatif. Untuk melakukannya, Anda dapat mengganti akhiran -i dengan -kunai.
Contoh perubahan bentuk i-keiyoushi ke dalam bentuk negatif antara lain:
1. Kata sifat: 高い (takai) - mahal/tinggi
Bentuk negatif: 高くない (takakunai) - tidak mahal/tidak tinggi
2. Kata sifat: 美味しい (oishii) - enak
Bentuk negatif: 美味しくない (oishikunai) - tidak enak
Dengan demikian, perubahan akhiran hiragana ~i menjadi ~kunai menandakan bentuk negatif dari kata sifat tersebut. Dengan menggunakan kata sifat dan mengubahnya menjadi bentuk negatif, kita dapat membuat kalimat-kalimat yang menyatakan sesuatu yang tidak memiliki sifat positif. Ini merupakan langkah penting dalam pembelajaran bahasa Jepang, terutama untuk memahami penggunaan kata sifat dalam berbagai konteks.
Bentuk Lampau
Dalam bahasa Jepang, kata sifat berakhiran -i dapat diubah menjadi bentuk lampau dengan mengganti -i dengan -katta. Misalnya, kata "atsui" (panas) menjadi "atsukatta" (pernah panas). Contoh kalimatnya:
漢字: 夏はとても暑かったです。
Transliterasi: Natsu wa totemo atsukatta desu.
Artinya: Musim panas sangat panas.
Dalam contoh di atas, kata sifat "atsui" (panas) diubah ke dalam bentuk lampau "atsukatta" (pernah panas) untuk menunjukkan bahwa musim panas telah berlalu dan memperlihatkan penggunaan bentuk lampau dalam kalimat.
Versi Sopan
Kata sifat dalam bahasa Jepang merupakan bagian penting dalam berbicara sopan. Untuk menggunakan versi sopan, kita dapat menambahkan です (desu) di akhir kata sifat. Misalnya, jika kita ingin mengatakan "indah" secara sopan, kita bisa menggunakan kata sifat きれい (kirei) dan menambahkan です (desu) sehingga menjadi きれい です (kirei desu).
Contoh lainnya adalah kata sifat "baik" yang dalam versi sopan menjadi いい (ii) menjadi いい です (ii desu). Menambahkan です (desu) di akhir kata sifat merupakan cara yang penting untuk memberikan kesan sopan dalam berbicara.
Menggunakan versi sopan saat berbicara dalam bahasa Jepang merupakan hal yang penting dalam budaya Jepang. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk selalu menggunakan です (desu) di akhir kata sifat agar komunikasi kita terasa lebih sopan dan menghormati lawan bicara.
Advertisement
Daftar Kata Sifat Berakhiran -i
Berikut daftar 30 kata sifat dalam bahasa Jepang yang berakhiran -i:
1. 大きい (ookii) - besar
2. 小さい (chiisai) - kecil
3. 高い (takai) - tinggi, mahal
4. 安い (yasui) - murah
5. 新しい (atarashii) - baru
6. 古い (furui) - lama, tua
7. 美しい (utsukushii) - cantik
8. 醜い (minikui) - jelek
9. 速い (hayai) - cepat
10. 遅い (osoi) - lambat
11. 静か (shizuka) - tenang, sunyi
12. 賑やか (nigiyaka) - ramai, sibuk
13. 寒い (samui) - dingin
14. 暖かい (atatakai) - hangat
15. 暑い (atsui) - panas
16. 冷たい (tsumetai) - dingin (benda)
17. 涼しい (suzushii) - sejuk, sejuk angin
18. 高校 (koukou) - tinggi, muda
19. 低い (hikui) - rendah
20. 若い (wakai) - muda
21. 年上 (toshiue) - lebih tua
22. 年下 (toshishita) - lebih muda
23. 短い (mijikai) - pendek
24. 長い (nagai) - panjang
25. 重い (omoi) - berat
26. 軽い (karui) - ringan
27. 暗い (kurai) - gelap
28. 明るい (akarui) - terang, cerah
29. 美味しい (oishii) - enak
30. 不味い (mazui) - tidak enak, buruk
Adjektif-Na
Kata sifat berakhiran -na dalam bahasa Jepang, juga dikenal sebagai Keiyoudoushi (形容動詞), adalah jenis kata sifat yang sering digunakan untuk menggambarkan benda, orang, atau keadaan. Kata sifat ini sering diikuti oleh partikel "na" sebelum kata benda. Contohnya termasuk kata seperti "shizuka" (tenang), "genki" (sehat), dan "kirei" (cantik).
Sebagai contoh, jika Anda ingin menggunakan kata sifat "shizuka" untuk menggambarkan kata benda seperti "tempat", Anda akan mengatakannya "shizuka na basho" (tempat yang tenang). Dalam hal ini, "na" berfungsi sebagai penghubung antara kata sifat dan kata benda.
Penting untuk diingat bahwa ketika menggunakan kata sifat berakhiran -na, kita perlu menyesuaikan kata sifat tersebut sesuai dengan partikel yang mengikutinya, seperti "na" untuk keadaan biasa dan bukan "i" yang biasanya digunakan untuk perubahan bentuk kata sifat.
Bentuk Lampau
Dalam bahasa Jepang, ketika kita ingin mengubah kata sifat berakhiran -na ke dalam bentuk lampau, kita dapat menggunakan pola konversi kata sifat tersebut menjadi bentuk lampau dengan menambahkan konjugasi -datta. Contohnya, kata sifat "genki" yang berarti "sehat" atau "enerjik" dapat diubah menjadi bentuk lampau dengan menambahkan -datta sehingga menjadi "genki datta".
Contoh kalimat:
- Hiragana: げんきだった。
- Transliterasi: Genki datta.
- Artinya: "Dia sehat/enerjik/sehat dulu."
Bentuk Negatif
Dalam bahasa Jepang, untuk mengubah kata sifat berakhiran -na ke dalam bentuk negatif, kita dapat menggunakan pola konversi dengan mengubah -na menjadi -ja nai. Sebagai contoh, kata sifat "kirei" yang berarti "cantik" dapat diubah menjadi bentuk negatif dengan menambahkan -ja nai sehingga menjadi "kirei ja nai".
Contoh kalimat:
- Hiragana: かのじょはきれいじゃない。
- Transliterasi: Kanojo wa kirei ja nai.
- Artinya: "Dia tidak cantik."
Advertisement
Daftar Kata Sifat Berakhiran -na
Kata sifat dalam bahasa Jepang seringkali diakhiri dengan -na. Kata sifat ini digunakan untuk menggambarkan suatu benda atau sifat dari seseorang. Berikut adalah daftar kata sifat berakhiran -na dalam bahasa Jepang:
1. Genki-na (元気な) - enerjik
2. Kiyo-na (きれいな) - cantik
3. Suteki-na (素敵な) - indah
4. Shizuka-na (静かな) - tenang
5. Ureshii-na (うれしいな) - senang
6. Kanashii-na (かなしいな) - sedih
7. Yasashii-na (やさしいな) - ramah
8. Kawaii-na (かわいいな) - lucu
9. Kowai-na (こわいな) - menakutkan
10. Samui-na (さむいな) - dingin
11. Atatakai-na (あたたかいな) - hangat
12. Furui-na (古いな) - kuno
13. Oishii-na (おいしいな) - enak
14. Tsumetai-na (つめたいな) - dingin (untuk benda)
15. Sawayaka-na (さわやかな) - segar
16. Kirai-na (きらいな) - tidak suka
17. Suki-na (すきな) - suka
18. Okashii-na (おかしいな) - aneh
19. Omoi-na (重いな) - berat
20. Karui-na (軽いな) - ringan
21. Tanoshii-na (楽しいな) - menyenangkan
22. Shiroi-na (しろいな) - putih
23. Kuroi-na (くろいな) - hitam
24. Aoi-na (あおいな) - biru
25. Akai-na (あかいな) - merah
26. Noboru-na (のぼるな) - tinggi
27. Hikui-na (ひくいな) - rendah
28. Hayai-na (はやいな) - cepat
29. Osoi-na (おそいな) - lambat
30. Ooi-na (おおいな) - banyak
Itulah daftar beberapa kata sifat berakhiran -na dalam bahasa Jepang. Semoga dapat membantu untuk memperkaya kosakata bahasa Jepang Anda!