Memahami Kata Sifat Bahasa Jepang, Ketahui Adjektif-I dan -Na serta Perubahan Bentuknya

Kata sifat b Jepang, atau yang dalam bahasa Jepang disebut sebagai "keiyooshi" (形容詞), memiliki peran yang sangat penting dalam menyatakan sifat atau keadaan suatu benda, orang, maupun kejadian.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 29 Okt 2024, 11:31 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 13:55 WIB
Biasa Pakai Kebaya, 8 Potret Menawan Happy Salma Kenakan Kimono Biru Bersama Putrinya di Jepang
Tak sendiri, Happy Salma terlihat kompak bersama sang putri mengenakan kimono berwarna biru [@happysalma]

Liputan6.com, Jakarta Memahami kata sifat dalam bahasa Jepang merupakan langkah penting dalam belajar bahasa Jepang. Kata sifat, atau yang dalam bahasa Jepang disebut sebagai "keiyooshi" (形容詞), memiliki peran yang sangat penting dalam menyatakan sifat atau keadaan suatu benda, orang, maupun kejadian.

Ada dua tipe kata sifat dalam bahasa Jepang, yaitu adjektif-i yang digunakan untuk kata sifat biasa, dan adjektif-na yang biasanya digunakan untuk kata sifat yang berasal dari bahasa Tionghoa.

Pemahaman yang baik tentang penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang akan membantu kita untuk lebih lancar dalam berkomunikasi, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam menulis. Dengan memahami perbedaan antara adjektif-i dan adjektif-na, kita dapat menggunakan kata sifat dengan benar sesuai dengan konteksnya.

Hal ini akan meningkatkan kemampuan kita dalam berbahasa Jepang dan membuat percakapan atau tulisan kita lebih bermakna dan padat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar dan memahami penggunaan kata sifat dalam bahasa Jepang agar kita dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan tepat.

Untuk memahami kata sifat bahasa Jepang lebih mendalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (3/1/2024).

Adjektif -I

Adjektif -i atau kata sifat berakhiran -i dalam bahasa Jepang sering kali merujuk pada kata sifat yang menggambarkan keadaan, sifat, atau karakteristik dari sebuah benda atau subjek. Contohnya, kata "genki" (元気) berarti "ceria" atau "sehat," sedangkan kata "kawaii" (可愛い) berarti "lucu" atau "imut". Umumnya, sifat berakhiran -i ini digunakan untuk mendeskripsikan benda atau keadaan secara umum.

Bentuk Negatif

Dalam bahasa Jepang, ada aturan umum untuk mengubah kata sifat berakhiran -i ke dalam bentuk negatif. Untuk melakukannya, Anda dapat mengganti akhiran -i dengan -kunai.

Contoh perubahan bentuk i-keiyoushi ke dalam bentuk negatif antara lain:

1. Kata sifat: 高い (takai) - mahal/tinggi

Bentuk negatif: 高くない (takakunai) - tidak mahal/tidak tinggi

2. Kata sifat: 美味しい (oishii) - enak

Bentuk negatif: 美味しくない (oishikunai) - tidak enak

Dengan demikian, perubahan akhiran hiragana ~i menjadi ~kunai menandakan bentuk negatif dari kata sifat tersebut.  Dengan menggunakan kata sifat dan mengubahnya menjadi bentuk negatif, kita dapat membuat kalimat-kalimat yang menyatakan sesuatu yang tidak memiliki sifat positif. Ini merupakan langkah penting dalam pembelajaran bahasa Jepang, terutama untuk memahami penggunaan kata sifat dalam berbagai konteks.

Bentuk Lampau

Dalam bahasa Jepang, kata sifat berakhiran -i dapat diubah menjadi bentuk lampau dengan mengganti -i dengan -katta. Misalnya, kata "atsui" (panas) menjadi "atsukatta" (pernah panas). Contoh kalimatnya:

漢字: 夏はとても暑かったです。

Transliterasi: Natsu wa totemo atsukatta desu.

Artinya: Musim panas sangat panas.

Dalam contoh di atas, kata sifat "atsui" (panas) diubah ke dalam bentuk lampau "atsukatta" (pernah panas) untuk menunjukkan bahwa musim panas telah berlalu dan memperlihatkan penggunaan bentuk lampau dalam kalimat.

Versi Sopan

Kata sifat dalam bahasa Jepang merupakan bagian penting dalam berbicara sopan. Untuk menggunakan versi sopan, kita dapat menambahkan です (desu) di akhir kata sifat. Misalnya, jika kita ingin mengatakan "indah" secara sopan, kita bisa menggunakan kata sifat きれい (kirei) dan menambahkan です (desu) sehingga menjadi きれい です (kirei desu).

Contoh lainnya adalah kata sifat "baik" yang dalam versi sopan menjadi いい (ii) menjadi いい です (ii desu). Menambahkan です (desu) di akhir kata sifat merupakan cara yang penting untuk memberikan kesan sopan dalam berbicara.

Menggunakan versi sopan saat berbicara dalam bahasa Jepang merupakan hal yang penting dalam budaya Jepang. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk selalu menggunakan です (desu) di akhir kata sifat agar komunikasi kita terasa lebih sopan dan menghormati lawan bicara.

 

Daftar Kata Sifat Berakhiran -i

Biasa Pakai Kebaya, 8 Potret Menawan Happy Salma Kenakan Kimono Biru Bersama Putrinya di Jepang
Pesona menawan Happy Salma tak luntur saat kenakan kimono di Jepang. [@happysalma]

Berikut daftar 30 kata sifat dalam bahasa Jepang yang berakhiran -i:

1. 大きい (ookii) - besar

2. 小さい (chiisai) - kecil

3. 高い (takai) - tinggi, mahal

4. 安い (yasui) - murah

5. 新しい (atarashii) - baru

6. 古い (furui) - lama, tua

7. 美しい (utsukushii) - cantik

8. 醜い (minikui) - jelek

9. 速い (hayai) - cepat

10. 遅い (osoi) - lambat

11. 静か (shizuka) - tenang, sunyi

12. 賑やか (nigiyaka) - ramai, sibuk

13. 寒い (samui) - dingin

14. 暖かい (atatakai) - hangat

15. 暑い (atsui) - panas

16. 冷たい (tsumetai) - dingin (benda)

17. 涼しい (suzushii) - sejuk, sejuk angin

18. 高校 (koukou) - tinggi, muda

19. 低い (hikui) - rendah

20. 若い (wakai) - muda

21. 年上 (toshiue) - lebih tua

22. 年下 (toshishita) - lebih muda

23. 短い (mijikai) - pendek

24. 長い (nagai) - panjang

25. 重い (omoi) - berat

26. 軽い (karui) - ringan

27. 暗い (kurai) - gelap

28. 明るい (akarui) - terang, cerah

29. 美味しい (oishii) - enak

30. 不味い (mazui) - tidak enak, buruk

Adjektif-Na

Biasa Pakai Kebaya, 8 Potret Menawan Happy Salma Kenakan Kimono Biru Bersama Putrinya di Jepang
Happy Salma lengkapi tampilannya mengenakan kimono dengan belt berwarna putih yang serasi [@happysalma]

Kata sifat berakhiran -na dalam bahasa Jepang, juga dikenal sebagai Keiyoudoushi (形容動詞), adalah jenis kata sifat yang sering digunakan untuk menggambarkan benda, orang, atau keadaan. Kata sifat ini sering diikuti oleh partikel "na" sebelum kata benda. Contohnya termasuk kata seperti "shizuka" (tenang), "genki" (sehat), dan "kirei" (cantik).

Sebagai contoh, jika Anda ingin menggunakan kata sifat "shizuka" untuk menggambarkan kata benda seperti "tempat", Anda akan mengatakannya "shizuka na basho" (tempat yang tenang). Dalam hal ini, "na" berfungsi sebagai penghubung antara kata sifat dan kata benda.

Penting untuk diingat bahwa ketika menggunakan kata sifat berakhiran -na, kita perlu menyesuaikan kata sifat tersebut sesuai dengan partikel yang mengikutinya, seperti "na" untuk keadaan biasa dan bukan "i" yang biasanya digunakan untuk perubahan bentuk kata sifat.

Bentuk Lampau

Dalam bahasa Jepang, ketika kita ingin mengubah kata sifat berakhiran -na ke dalam bentuk lampau, kita dapat menggunakan pola konversi kata sifat tersebut menjadi bentuk lampau dengan menambahkan konjugasi -datta. Contohnya, kata sifat "genki" yang berarti "sehat" atau "enerjik" dapat diubah menjadi bentuk lampau dengan menambahkan -datta sehingga menjadi "genki datta".

Contoh kalimat:

- Hiragana: げんきだった。

- Transliterasi: Genki datta.

- Artinya: "Dia sehat/enerjik/sehat dulu."

Bentuk Negatif

Dalam bahasa Jepang, untuk mengubah kata sifat berakhiran -na ke dalam bentuk negatif, kita dapat menggunakan pola konversi dengan mengubah -na menjadi -ja nai. Sebagai contoh, kata sifat "kirei" yang berarti "cantik" dapat diubah menjadi bentuk negatif dengan menambahkan -ja nai sehingga menjadi "kirei ja nai".

Contoh kalimat:

- Hiragana: かのじょはきれいじゃない。

- Transliterasi: Kanojo wa kirei ja nai.

- Artinya: "Dia tidak cantik."

Daftar Kata Sifat Berakhiran -na

5 Destinasi Alam di Jepang yang Cocok untuk Liburan Anti Mainstream
5 Destinasi Alam di Jepang yang Cocok untuk Liburan Anti Mainstream

Kata sifat dalam bahasa Jepang seringkali diakhiri dengan -na. Kata sifat ini digunakan untuk menggambarkan suatu benda atau sifat dari seseorang. Berikut adalah daftar kata sifat berakhiran -na dalam bahasa Jepang:

1. Genki-na (元気な) - enerjik

2. Kiyo-na (きれいな) - cantik

3. Suteki-na (素敵な) - indah

4. Shizuka-na (静かな) - tenang

5. Ureshii-na (うれしいな) - senang

6. Kanashii-na (かなしいな) - sedih

7. Yasashii-na (やさしいな) - ramah

8. Kawaii-na (かわいいな) - lucu

9. Kowai-na (こわいな) - menakutkan

10. Samui-na (さむいな) - dingin

11. Atatakai-na (あたたかいな) - hangat

12. Furui-na (古いな) - kuno

13. Oishii-na (おいしいな) - enak

14. Tsumetai-na (つめたいな) - dingin (untuk benda)

15. Sawayaka-na (さわやかな) - segar

16. Kirai-na (きらいな) - tidak suka

17. Suki-na (すきな) - suka

18. Okashii-na (おかしいな) - aneh

19. Omoi-na (重いな) - berat

20. Karui-na (軽いな) - ringan

21. Tanoshii-na (楽しいな) - menyenangkan

22. Shiroi-na (しろいな) - putih

23. Kuroi-na (くろいな) - hitam

24. Aoi-na (あおいな) - biru

25. Akai-na (あかいな) - merah

26. Noboru-na (のぼるな) - tinggi

27. Hikui-na (ひくいな) - rendah

28. Hayai-na (はやいな) - cepat

29. Osoi-na (おそいな) - lambat

30. Ooi-na (おおいな) - banyak

Itulah daftar beberapa kata sifat berakhiran -na dalam bahasa Jepang. Semoga dapat membantu untuk memperkaya kosakata bahasa Jepang Anda!

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya