Harga BBM Pertamina Naik per Februari 2024? Simak Kebijakan dan Dampaknya

Harga BBM di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, Shell dan BP-AKR, kompak naik per 1 Februari 2024.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 02 Feb 2024, 15:55 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 15:55 WIB
Pertamina
Ilustrasi - Pengisian BBM

Liputan6.com, Jakarta Apakah harga BBM pertamina naik? Per 1 Februari 2024, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell dan BP-AKR, secara serentak mengalami kenaikan. Di sisi lain, Pertamina memutuskan untuk tidak melakukan penyesuaian harga BBM pada periode tersebut.

Apakah harga BBM pertamina naik? Berbeda dengan Pertamina yang memilih untuk konsisten dengan harga yang telah ada, Shell Super justru mencatatkan kenaikan sebesar Rp150 per liter, menjadikannya Rp13.540 per liter dari harga sebelumnya Rp13.390 per liter.

Sementara itu, harga Shell V-Power naik Rp200 per liter menjadi Rp14.380 per liter, dibandingkan dengan Rp14.180 per liter pada bulan sebelumnya. Adapun Shell V-power Nitro+ (RON 98) juga mengalami peningkatan sebesar Rp160 per liter, menjadi Rp14.630 per liter dari harga sebelumnya yang sebesar Rp14.470 per liter pada bulan sebelumnya.

Apakah harga BBM pertamina naik? Meskipun SPBU Pertamina tidak mengalami perubahan harga pada periode tersebut, kebijakan penyesuaian harga oleh SPBU swasta menunjukkan fluktuasi harga BBM yang senantiasa menjadi perhatian utama, dalam dinamika pasar energi Indonesia.  

Kenaikan harga BBM ini kemudian menjadi perhatian bagi masyarakat, terutama bagi para pengguna kendaraan bermotor. Berikut ini harga BBM pertamina yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (2/2/2024). 

Kebijakan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Ilustrasi bongkar muat BBM Pertamina/foto:Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com
Ilustrasi bongkar muat BBM Pertamina/foto:Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com

Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh beberapa perusahaan besar seperti Shell, BP dan VIVO menjadi perhatian utama, sementara Pertamina memilih untuk tetap konsisten dengan kebijakan harga sebelumnya. Keputusan ini mencerminkan strategi berbeda dalam menghadapi fluktuasi harga minyak dunia, di mana dinilai sebagai langkah yang diambil setelah melalui evaluasi menyeluruh.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan bahwa keputusan untuk mempertahankan harga BBM pada bulan ini telah melalui proses evaluasi berkala yang merujuk pada formula penetapan harga sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga Jenis BBM Umum (JBU) atau BBM nonsubsidi.

Pertamina menganggap keputusan ini sebagai komitmen, untuk menjaga stabilitas harga BBM nonsubsidi, agar tetap menjadi pilihan terbaik dan terjangkau bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil, bukan hanya di kota-kota besar. Irto Ginting menekankan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability (Ketersediaan, Aksesibilitas, Keterjangkauan, Penerimaan, dan Keberlanjutan). Pertamina, melalui Pertamina Patra Niaga, berusaha untuk menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat, sambil memastikan distribusi BBM ke seluruh pelosok negeri tetap berjalan dengan efisiensi maksimal.

 

Daftar Harga BBM

Jadi Lebih Boros Kualitas BBM Pertalite Jadi Pertanyaan
Ilustrasi pemotor mengisi bahan bakar di SPBU (Pertamina)

Harga BBM di SPBU Pertamina (untuk wilayah Jawa)

1. Solar subsidi: Rp6.800 per liter

2. Pertalite: Rp10.000 per liter

3. Pertamax: Rp12.950 per liter

4. Pertamax Green 95: Rp13.900 per liter

5. Pertamax Turbo: Rp 14.400 per liter

6. Dexlite: Rp14.550 per liter

7. Pertamina Dex: Rp15.100 per liter

Harga BBM di SPBU Shell

1. Shell Super: Rp13.540 per liter (sebelumnya Rp13.390 per liter)

2. Shell V-Power: Rp14.380 per liter (sebelumnya Rp14.180 per liter)

3. Shell V-Power Diesel:Rp15.270 per liter (sebelumnya Rp15.190 per liter)

4. Shell V-power Nitro+: Rp14.630 per liter (sebelumnya Rp14.470 per liter)

*Harga berlaku untuk wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat

Harga BBM di SPBU BP

1. BP 92: Rp13.400 per liter (sebelumnya Rp13.200 per liter)

2. BP Ultimate: Rp14.380 per liter (sebelumnya Rp14.180 per liter)

3. BP Diesel: Rp14.810 per liter (sebelumnya Rp14.640 per liter)

VIVO

1. Revvo 90 Rp 12.600 per liter

2. Revvo 92 Rp 13.930 per liter

3. Revvo 95 Rp 14.800 per liter

 

 

Dampak Harga BBM Terhadap Masyarakat

Mobil Pertamina
Ilustrasi - Mobil pengangkut BBM milik Pertamina

Pengaruh pada Sektor Transportasi

Kenaikan harga BBM memiliki pengaruh langsung pada sektor transportasi, terutama bagi pemilik kendaraan pribadi dan perusahaan transportasi. Biaya operasional kendaraan meningkat, dan hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis transportasi, terutama pada sektor logistik yang sangat tergantung pada efisiensi biaya.

Peningkatan Biaya Produksi

Industri yang menggunakan BBM sebagai bahan baku atau energi dalam proses produksi juga akan merasakan dampaknya. Peningkatan biaya produksi dapat mengakibatkan kenaikan harga produk akhir, yang mungkin harus ditanggung oleh konsumen.

Dorongan untuk Efisiensi Energi

Kenaikan harga BBM dapat menjadi insentif bagi masyarakat dan industri untuk meningkatkan efisiensi energi. Perusahaan mungkin mulai mengadopsi teknologi yang lebih efisien, dan masyarakat dapat beralih ke kendaraan yang lebih hemat bahan bakar atau mencari solusi energi alternatif.

Pengaruh pada Sektor Pertanian

Sektor pertanian juga terkena dampak, terutama dalam distribusi produk pertanian. Kenaikan biaya transportasi dapat meningkatkan harga produk pertanian dan berdampak pada daya beli konsumen.

Ketersediaan Pangan

Kenaikan harga BBM dapat berdampak pada ketersediaan pangan, terutama jika sebagian besar distribusi pangan bergantung pada transportasi darat. Peningkatan biaya logistik dapat menyebabkan kenaikan harga bahan makanan, yang berpotensi menyulitkan akses masyarakat terhadap pangan.

Peningkatan Investasi Energi Bersih

Kenaikan harga BBM bisa menjadi katalis untuk meningkatkan investasi dalam sumber energi bersih dan berkelanjutan. Pemerintah dan perusahaan mungkin lebih cenderung, untuk mencari solusi energi yang lebih ramah lingkungan guna mengurangi ketergantungan pada BBM.

Dampak pada Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata juga dapat merasakan dampak harga BBM yang meningkat. Biaya perjalanan dan transportasi dalam destinasi wisata dapat menjadi lebih tinggi, yang mungkin mempengaruhi minat dan aktivitas wisatawan.

Peningkatan Inovasi Transportasi

Kenaikan harga BBM dapat mendorong inovasi dalam sektor transportasi. Pengembangan kendaraan ramah lingkungan, penggunaan energi terbarukan, dan solusi transportasi berbasis teknologi mungkin menjadi fokus untuk mengatasi tantangan biaya tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya