Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 1 Maret 2025. Penyesuaian dalam bentuk penurunan harga BBM Pertamina yang berlaku untuk produk Dexlite dan Pertamina DEX.
Sedangkan Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tetap. Berikut harga terbaru BBM non-subsidi di wilayah DKI Jakarta yang dikutip dari laman mypertamina, Jumat (28/2/2025):
Advertisement
Baca Juga
Pertamax (RON 92): Rp 12.900 per liter
Advertisement
Pertamax Turbo (RON 98): Rp 14.000 per liter
Pertamax Green 95 (RON 95): Rp 13.700 per liter
Dexlite: dari Rp 14.600 per liter turun menjadi Rp 14.300
Pertamina DEX: dari Rp 14.800 per liter naik menjadi Rp 14.600 per liter.
Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina
Berikut daftar lengkap harga BBM di SPBU Pertamina berlaku 1 Maret 2025:
1.Pertalite (RON 90) Rp 10.000 per liter (berlaku untuk seluruh daerah)
2.Pertamax (RON 92)
-Rp 11.800 (FTZ Sabang)
-Rp 12.300 (FTZ Batam)
-Rp 12.900 (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur)
-Rp 13.200 (Sumatera Utara, Jambi,Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara,Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya.
-Rp 13.500 (Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Selatan)
3.Pertamax Turbo (RON 98)
-Rp 13.350 (FTZ Batam)
- Rp 14.000 (Aceh, Jakarta, Banten, Jawa, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
-Rp 14.350 (Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi, Gorontalo dan Prov.Papua)
-Rp 14.650 (Sumatera Barat, Bengkulu,Kalimantan Selatan)
Daftar Produk BBM Lainnya
4.Dexlite
-Rp 13.100 (FTZ Sabang)
-Rp 13.600 (FTZ Batam)
-Rp 14.300 (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa, Bali, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
-Rp 14.650 (Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi,dan Papua)
-Rp 14.950 (Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Kalimantan Selatan)
5.Pertamina Dex
-Rp 13.900 (FTZ Batam)
-Rp 14.600 (Aceh, DKI Jakarta, Banten, Jawa, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur)
-Rp 14.950 (Sumatera Utara, Jambi, Bangka-Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi)
-Rp 15.250 (Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kalimantan Selatan)
6.Biosolar
-Rp 14.200 (Nusa Tenggara Timur)
7.Pertamina Biosolar
-Rp 6.800 (Di seluruh provinsi kecuali Aceh)
8.Pertamax Green 95 (RON 95)
Rp 13.700 (Jakarta, Banten, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
Advertisement
Harga Minyak Naik Lebih dari 2% Akibat, Apa Sentimennya?
Sebelumnya, harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari 2% pada Kamis (tanggal tertentu) setelah kekhawatiran terhadap pasokan minyak kembali muncul. Hal ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mencabut lisensi yang sebelumnya diberikan kepada raksasa minyak AS, Chevron, untuk beroperasi di Venezuela.
Selain pencabutan lisensi Chevron, Trump juga mengumumkan bahwa tarif impor dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada 4 Maret.
Tarif tersebut mencakup pajak sebesar 10% pada impor energi dari Kanada. Namun, di tengah kebijakan perdagangan ini, investor tetap mengamati potensi kesepakatan damai di Ukraina yang dapat meningkatkan pasokan minyak dari Rusia.
Pergerakan Harga Minyak Mentah
Harga Minyak Brent mengalami kenaikan sebesar USD 1,51 atau 2,08%, ditutup pada USD 74,04 per barel.
Minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,73 atau 2,52%, menetap di USD 70,35 per barel.
Harga minyak sebelumnya sempat menyentuh level terendah sejak 10 Desember dalam sesi perdagangan sebelumnya.
Ketidakpastian Pasar dan Prediksi Analis
"Pasar lebih menyukai kepastian dibanding ketidakpastian. Jika tidak ada kejelasan mengenai kebijakan tarif dan perdamaian di Eropa Timur, harga minyak akan tetap berfluktuasi dengan lonjakan yang bergantung pada berita utama," kata Analis PVM, Tamas Varga.
Pencabutan lisensi Chevron berarti perusahaan tersebut tidak lagi dapat mengekspor minyak mentah Venezuela. Jika perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, mengekspor minyak yang sebelumnya diekspor oleh Chevron, kilang AS tidak akan dapat membelinya karena sanksi AS.
Dampak pada Produksi Minyak Venezuela dan OPEC+
Chevron saat ini mengekspor sekitar 240.000 barel per hari (bpd) dari operasinya di Venezuela, yang merupakan lebih dari 25% dari total produksi minyak negara tersebut. Analis TD Cowen menyatakan bahwa kepergian Chevron dapat mengurangi produksi minyak Venezuela dan memberikan peluang bagi OPEC+ untuk meningkatkan output.
Jika OPEC+ tidak meningkatkan pasokan, harga minyak mentah berat dengan kandungan sulfur tinggi bisa melonjak, yang akan berdampak pada kilang AS yang mengandalkan pasokan tersebut.
OPEC+ dan Kebijakan Produksi Minyak
Harga minyak juga melonjak selama perdagangan intraday setelah laporan Reuters mengungkapkan bahwa OPEC+ sedang mempertimbangkan apakah akan menaikkan produksi minyak pada April seperti yang direncanakan atau membekukannya.
Delapan sumber OPEC+ menyebutkan bahwa para anggota kesulitan membaca kondisi pasokan global akibat sanksi baru AS terhadap Venezuela, Iran, dan Rusia.
Advertisement
