5 Waktu Pembayaran Zakat Fitrah, Kapan Harus Membayar dengan Tepat?

Pengertian zakat fitrah dan kapan waktu terbaik membayarkannya.

oleh Woro Anjar Verianty Diperbarui 18 Feb 2025, 14:08 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2024, 15:30 WIB
Ilustrasi zakat fitrah
Ilustrasi zakat fitrah. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan setiap tahun oleh umat Muslim ketika bulan Ramadan tiba. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, zakat fitrah juga merupakan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya selama bulan suci Ramadan.

Selain itu, zakat fitrah memiliki peran penting dalam mempererat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap sesama, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Sebagai bagian dari lima rukun Islam, zakat fitrah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan umat Muslim.

Penting untuk memahami 5 waktu pembayaran zakat fitrah yang disarankan agar kewajiban ini bisa dilaksanakan dengan baik. Salah satu waktu yang paling dianjurkan adalah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang menginstruksikan agar zakat fitrah dibayar sebelum umat Muslim melaksanakan shalat tersebut. Pemahaman mengenai 5 waktu pembayaran zakat fitrah ini sangat penting agar setiap Muslim bisa melaksanakan kewajiban mereka pada waktu yang tepat dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Selain waktu sebelum shalat Idul Fitri, ada beberapa waktu lain yang juga dianjurkan untuk melaksanakan pembayaran zakat fitrah. Mengetahui 5 waktu pembayaran zakat fitrah dapat membantu umat Muslim melaksanakan kewajiban mereka dengan lebih penuh kesadaran, sehingga mereka bisa merasakan manfaat spiritual dan sosial dari zakat tersebut. Dengan demikian, kewajiban ini tidak hanya menjadi ibadah semata, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat solidaritas antar sesama umat Muslim.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pengertian zakat fitrah dan kapan waktu terbaik membayarkannya, pada Senin (25/3/2025).

Apa Itu Zakat Fitrah?

Ilustrasi zakat fitrah
Ilustrasi zakat fitrah. (Image by Freepik)... Selengkapnya

Zakat fitrah, juga dikenal sebagai zakat al-fitr, merupakan kewajiban zakat yang ditetapkan bagi setiap jiwa Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, yang harus dilaksanakan pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri. Dasar hukum zakat fitrah diperkuat oleh hadis Ibnu Umar ra., yang meriwayatkan perintah Rasulullah SAW tentang kewajiban zakat fitrah:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat." (HR Bukhari Muslim)

Zakat fitrah bukan hanya merupakan sarana untuk mensucikan diri setelah menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, tetapi juga memiliki makna yang lebih luas sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, khususnya orang yang kurang mampu. Melalui pembayaran zakat fitrah, umat Muslim berbagi rasa kebahagiaan dan kemenangan di hari raya Idul Fitri dengan semua orang, termasuk masyarakat miskin yang serba kekurangan.

Kewajiban membayar zakat fitrah berlaku bagi setiap jiwa Muslim yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut antara lain adalah beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri. Besaran zakat fitrah adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau setara dengan 3,5 liter per jiwa.

Dalam konteks fleksibilitas pelaksanaan zakat fitrah, beberapa ulama, seperti Shaikh Yusuf Qardawi, membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang yang setara dengan nilai 1 sha’ gandum, kurma, atau beras. Besaran nominal zakat fitrah yang dibayarkan dalam bentuk uang dapat disesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi di masyarakat pada saat itu. Hal ini memberikan kemudahan bagi umat Muslim dalam melaksanakan kewajiban zakat fitrah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang ada.

Kapan Waktu Membayar Zakat Fitrah?

Pembayaran zakat fitrah merupakan kewajiban yang penting dalam agama Islam, dan memiliki waktu-waktu tertentu yang diatur secara detail oleh ulama berdasarkan hadits-hadits yang sahih. Dilansir dari NU Online, terdapat lima waktu yang terkait dengan pembayaran zakat fitrah berdasarkan pandangan para ulama bermazhab Syafi'i. Yaitu:

1. Waktu Mubah

Waktu ini dimulai dari awal hingga akhir bulan Ramadan. Dalam pandangan Syafi'i, tidak boleh membayar zakat fitrah sebelum masuk bulan Ramadan karena pembayarannya terkait dengan kewajiban puasa Ramadan. Hal ini didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah, di mana Rasulullah saw. bersabda bahwa zakat fitrah adalah sarana untuk menyucikan dari ucapan sia-sia dan keji, serta memberikan makanan bagi orang miskin. Oleh karena itu, pembayaran zakat fitrah sebelum bulan Ramadan dianggap tidak sah.

2. Waktu Wajib

Waktu wajib untuk pembayaran zakat fitrah adalah pada akhir bulan Ramadan dan awal bulan Syawwal. Ini berlaku bagi orang yang hidup sebagian waktu di bulan Ramadan dan sebagian waktu di bulan Syawwal, meskipun hanya sejenak. Pembayaran zakat fitrah pada waktu ini merupakan kewajiban yang harus dipenuhi.

3. Waktu Sunnah

Waktu sunnah untuk pembayaran zakat fitrah adalah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Waktu ini dimulai sejak malam takbiran hingga pagi sebelum shalat Idul Fitri berlangsung. Pembayaran zakat fitrah pada waktu ini dianggap lebih utama karena dapat membantu orang miskin untuk mempersiapkan diri menjelang Hari Raya Idul Fitri.

4. Waktu Makruh

Waktu makruh untuk pembayaran zakat fitrah adalah setelah shalat Idul Fitri hingga akhir tanggal 1 Syawwal atau saat maghrib Hari Raya Idul Fitri. Menurut penjelasan dalam kitab Ibanatul Ahkam, pembayaran zakat fitrah pada waktu ini dianggap kurang disukai karena dapat mengalihkan perhatian dari pelaksanaan shalat Idul Fitri.

5. Waktu Haram

Waktu haram untuk pembayaran zakat fitrah adalah setelah berakhirnya tanggal 1 Syawwal. Pembayaran zakat fitrah setelah waktu ini dianggap haram karena termasuk dalam penundaan yang tidak dibolehkan dalam Islam. Pembayaran zakat fitrah yang tertunda tanpa uzur dianggap sebagai qadha (wajib diganti), bukan sebagai tunai yang harus segera dibayarkan.

Dalil-dalil yang menjadi landasan dalam menentukan waktu-waktu tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah, yang menjelaskan tentang kewajiban zakat fitrah sebagai sarana penyucian dan pemberian makanan bagi orang miskin. Selain itu, firman Allah dalam Surat Hud ayat 114 juga disebutkan sebagai dasar hukum pembayaran zakat fitrah sebagai salah satu bentuk kebaikan yang dapat menghapus dosa.

 

 

 

 

 

Tata Cara Membayar Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim pada bulan Ramadan. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, zakat fitrah juga memiliki tujuan untuk membersihkan harta dan jiwa serta meningkatkan rasa solidaritas sosial terhadap sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Agar zakat fitrah diterima oleh Allah SWT dan bermanfaat bagi orang yang berhak menerimanya, sangat penting untuk mengetahui tata cara membayar zakat dengan benar.

1. Menentukan Nisab Zakat Fitrah

Langkah pertama dalam membayar zakat fitrah adalah menentukan nisab atau jumlah minimal yang harus dikeluarkan. Nisab zakat fitrah umumnya dihitung berdasarkan jumlah makanan pokok yang berlaku di suatu daerah, seperti beras atau gandum.

Jumlah zakat fitrah yang dikeluarkan setara dengan satu sha' (sekitar 2,5 hingga 3 kilogram makanan pokok per orang) untuk setiap anggota keluarga. Oleh karena itu, sebelum membayar zakat fitrah, seseorang harus mengetahui harga makanan pokok yang berlaku di daerah setempat untuk menentukan nilai zakat yang harus dikeluarkan.

2. Memastikan Waktu Pembayaran

Zakat fitrah wajib dibayar sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Meskipun demikian, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk membayar zakat fitrah, seperti beberapa hari menjelang hari raya atau sehari sebelum Idul Fitri. Sebaiknya, zakat fitrah dibayarkan lebih awal agar dapat diterima dengan baik oleh pihak yang berhak menerima. Pembayaran yang dilakukan setelah shalat Idul Fitri tidak dianggap sah.

3. Menentukan Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah hanya boleh diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya, yang disebut sebagai asnaf. Penerima zakat fitrah terdiri dari delapan golongan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, seperti fakir, miskin, dan anak yatim. Oleh karena itu, sangat penting bagi pembayar zakat untuk memastikan bahwa zakat fitrah yang diberikan diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.

4. Membayar Zakat Fitrah melalui Lembaga yang Terpercaya

Untuk mempermudah proses pembayaran zakat fitrah, banyak lembaga amil zakat yang telah dipercaya untuk mengumpulkan dan menyalurkan zakat fitrah kepada pihak yang membutuhkan. Pembayaran melalui lembaga zakat ini sangat dianjurkan karena mereka memiliki sistem yang lebih terorganisir dan dapat memastikan zakat diterima tepat sasaran. Selain itu, lembaga-lembaga tersebut biasanya menyediakan berbagai cara pembayaran, seperti melalui transfer bank, online, atau langsung ke posko zakat.

5. Mengeluarkan Zakat Fitrah dengan Niat yang Ikhlas

Seperti ibadah lainnya, pembayaran zakat fitrah harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan semata-mata karena Allah SWT. Sebelum membayar zakat, seseorang harus berniat bahwa yang dilakukannya adalah untuk menunaikan kewajiban zakat fitrah dan membersihkan diri dari segala kekurangan yang ada.

Dengan memahami tata cara membayar zakat fitrah yang benar, umat Muslim dapat melaksanakan kewajiban ini dengan tepat dan penuh keberkahan. Zakat fitrah tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga mempererat hubungan antar sesama dan memberikan kebaikan bagi seluruh umat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya