Bacaan Doa Perjalanan Jauh dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya

Bacaan doa perjalanan jauh dalam bahasa Arab, latin dan artinya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 02 Apr 2024, 18:50 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2024, 18:50 WIB
Ilustrasi memanjatkan doa
Ilustrasi memanjatkan doa. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita dihadapkan pada kebutuhan untuk melakukan perjalanan jauh. Baik itu untuk tujuan bisnis, liburan, ataupun keperluan lainnya, perjalanan jauh menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas manusia modern. Dalam tradisi Islam, perjalanan jauh bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Salah satu aspek penting dalam persiapan dan pelaksanaan perjalanan jauh adalah doa, yang dikenal sebagai Doa Perjalanan Jauh.

Doa Perjalanan Jauh menjadi bagian esensial dalam tata cara seorang Muslim menjalani perjalanan jauh. Doa ini tidak hanya memohon keselamatan dan perlindungan dari Allah SWT, tetapi juga sebagai ungkapan rasa syukur atas kesempatan untuk berkeliling dan mengalami berbagai nikmat yang telah diberikan. Dengan mengucapkan Doa Perjalanan Jauh, seorang Muslim diingatkan akan pentingnya koneksi spiritual dalam setiap langkah hidupnya, termasuk dalam setiap langkah perjalanan yang diambilnya.

Selain sebagai bentuk ibadah, Doa Perjalanan Jauh juga merupakan ungkapan harapan dan keyakinan bahwa segala urusan dalam perjalanan akan dipermudah dan diberkahi oleh Allah SWT. Dalam setiap langkahnya, doa tersebut mengingatkan seorang Muslim untuk tetap berserah diri kepada kehendak Ilahi dan menjaga akhlak serta perilaku yang baik selama perjalanan. Dengan merangkai Doa Perjalanan Jauh dalam setiap langkah perjalanan, diharapkan setiap perjalanan yang dijalani akan mendapatkan berkah, keselamatan, dan kesuksesan yang diinginkan.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa perjalanan jauh dalam bahasa Arab, latin dan artinya, Selasa (2/4/2024).

Bacaan Doa Perjalanan Jauh 

Dimudahkan Jalan Menuju Surga
Ilustrasi Berdoa Credit: pexels.com/pixabay

Saat seseorang menempuh perjalanan, dalam ajaran Islam, dianjurkan untuk senantiasa memohon kemudahan kepada Allah SWT. Hal ini disebabkan oleh potensi bahaya yang dapat dihadapi dalam perjalanan tersebut. Bahkan, dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa perjalanan dianggap sebagai setengah dari siksa. Potensi bahaya tersebut dapat berupa kecelakaan, kondisi cuaca ekstrem, ancaman binatang buas, serta potensi pertemuan dengan tindak kejahatan seperti begal dan sejenisnya.

Selain sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi bahaya, berdoa dalam perjalanan juga memiliki makna spiritual yang dalam ajaran Islam disebut sebagai doa mustajabah, yaitu doa yang sangat mungkin dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah Muhammad SAW sendiri telah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa berdoa saat dalam perjalanan.

Dalam salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga doa mustajabah yang tidak diragukan lagi keberkahannya: doa orang yang dizalimi, doa orang yang sedang dalam perjalanan, dan doa orang tua untuk anaknya" (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Hal ini menunjukkan pentingnya doa dalam perjalanan sebagai salah satu bentuk koneksi spiritual dengan Allah SWT.

Doa kemudahan dalam perjalanan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَسْتَعِيْنُ، وَعَلَيْكَ أَتَوَكَّلُ، اَللَّهُمَّ ذَلِّلْ لِي صُعُوْبَةَ أَمْرِيْ، وَسَهِّلْ عَلَيَّ مَشَقَّةَ سَفَرِيْ، وَارْزُقْنِيْ مِنَ الخَيْرِ أَكْثَرَ مِمَّا أَطْلُبُ، وَاصْرِفْ عَنِّي كُلَّ شَرٍّ، رَبِّ اشْرَحْ لِيِ صَدْرِيْ، وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ

Allāhumma bika asta‘īnu, wa ‘alaika atawakkalu. Allāhumma dzallil lī ṣu‘ūbata amrī, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarī, warzuqnī minal khairi mim mā aṭlubu, waṣrif ‘annī kulla ṣyarr, rabbiṣ-raḥlī ṣadrī wa yassir lī amrī.

Artinya:

"Ya Allah, kepada-Mu aku memohon pertolongan dan kepada-Mu aku berpasrah. Ya Allah, ringankan kesulitan pada urusanku, mudahkanlah kendala perjalananku, karuniakanlah kebaikan bagiku melebihi apa yang kuminta, palingkanlah segala keburukan dariku. Tuhanku, lapangkanlah hatiku dan mudahkanlah urusanku."

Dengan mengamalkan doa ini, diharapkan Allah SWT memberikan kemudahan, perlindungan, dan keselamatan dalam perjalanan hingga mencapai tujuan dengan selamat.

Adab Selama Melakukan Perjalanan Jauh dan Dalilnya

Adab bepergian jauh merupakan bagian penting dari ajaran Islam yang menekankan tata cara dan sikap yang harus dimiliki oleh seorang Muslim saat melakukan perjalanan jauh. Berikut adalah beberapa adab bepergian jauh beserta dalilnya:

1. Berdoa Sebelum Berangkat

Sebelum memulai perjalanan jauh, seorang Muslim dianjurkan untuk berdoa memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan pentingnya berdoa sebelum berangkat:

"Barangsiapa yang berada dalam perjalanan atau hendak berangkat dalam perjalanan, maka hendaklah dia berdoa dengan doa yang baik." (HR At-Tirmidzi)

2. Mengucapkan Doa Safar

Saat akan meninggalkan rumah atau tempat tinggal untuk melakukan perjalanan jauh, seorang Muslim juga dianjurkan untuk mengucapkan doa safar. Doa ini mengandung permohonan kepada Allah untuk memberikan kemudahan, perlindungan, dan keselamatan dalam perjalanan. Salah satu doa safar yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah:

أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ

Astawdi'ullaha dinaka wa amanataka wa khawatima 'amalika

"Aku serahkan kepada Allah agamamu, amanatmu, dan akhir dari amalmu." (HR At-Tirmidzi)

3. Menjaga Akhlak Selama Perjalanan

Selama dalam perjalanan jauh, seorang Muslim juga diingatkan untuk menjaga akhlak dan perilaku yang baik. Hal ini termasuk menjaga kesopanan, tidak melanggar norma-norma adab, serta menghindari perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

4. Menghormati Sesama Penumpang

Adab berpergian jauh juga mencakup menghormati dan memperhatikan kebutuhan sesama penumpang atau teman perjalanan. Ini termasuk memberikan bantuan jika diperlukan, menjaga kebersihan dan ketertiban di tempat duduk atau kendaraan yang digunakan, serta bersikap sopan dan ramah.

5. Menjaga Kesehatan dan Kebersihan

Selama perjalanan jauh, seorang Muslim juga diwajibkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Ini termasuk menjaga pola makan yang sehat, memperhatikan kebersihan tubuh dan pakaian, serta menghindari hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan.

Adab-adab tersebut didasarkan pada ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya menjaga keselamatan, kesehatan, dan kebaikan selama perjalanan. Dengan mengikuti adab-adab ini, diharapkan perjalanan jauh dapat dilakukan dengan lancar dan mendapatkan berkah serta perlindungan dari Allah SWT.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya