Liputan6.com, Jakarta Kata atletik berasal dari bahasa apa? Atletik adalah sebuah cabang olahraga yang mencakup berbagai aktivitas fisik yang dinamis dan harmonis seperti lari, lompat, jalan, dan lempar. Sebagai bagian integral dari pendidikan jasmani dan kesehatan, atletik bukan hanya tentang kompetisi tetapi juga tentang pembangunan aspek fisik dan kesehatan secara menyeluruh. Mengetahui kata atletik berasal dari bahasa menjadi bagian dari pembelajaran ini.
Baca Juga
Advertisement
Atletik memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan biomotorik seseorang. Ini termasuk peningkatan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan keterampilan motorik lainnya. Melalui latihan dan kompetisi dalam atletik, seseorang dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan-kemampuan ini secara bertahap.
Selain itu, atletik juga merupakan wadah untuk membina pola hidup sehat. Dengan melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang teratur dan terukur, peserta atletik memperoleh manfaat kesehatan jangka panjang seperti peningkatan kondisi kardiovaskular, kekuatan otot, dan peningkatan kesehatan mental melalui pemahaman dan pengalaman atas disiplin diri, kerja keras, dan komitmen terhadap tujuan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang kata atletik berasal dari bahasa yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/4/2024).
Asal Kata Atletik
Kata atletik berasal dari bahasa Yunani, "athlon" yang berarti "kontes" atau "perlombaan". Kata ini merujuk pada gabungan berbagai jenis olahraga seperti lari, lempar, lompat, dan jalan yang membentuk cabang olahraga yang dinamis dan komprehensif.
Atletik menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade pertama yang diselenggarakan tahun 776 SM di Yunani kuno. Pada saat itu, atletik telah menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi olahraga, mengukuhkan nilai-nilai persaingan yang sehat dan semangat kompetisi.
Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) adalah wadah organisasi yang mengurusi olahraga atletik secara nasional di Indonesia. Melalui PASI, atlet-atlet Indonesia dapat berkompetisi dalam berbagai tingkatan, baik di tingkat lokal maupun internasional, sehingga menciptakan platform bagi pengembangan dan peningkatan prestasi atletik di Indonesia.
Advertisement
Sejarah Cabang Olahraga Atletik
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang ditemukan dan dipopulerkan oleh bangsa Yunani. Bangsa Yunani dengan kemajuan dan kebudayaan tinggi pada abad ke-6 SM, mengembangkan peraturan dan mengadakan perlombaan atletik sebagai bagian dari kegiatan keagamaan dan hiburan.
Salah satu perlombaan pertama yang diadakan adalah lari, yang kemudian menjadi salah satu bagian penting dari atletik. Perlombaan lari pertama kali diselenggarakan pada tahun 490 SM di kota kecil Marathon, Yunani, yang kemudian menjadi inspirasi bagi nama olahraga lari jarak jauh "Marathon". Marathon juga menjadi bagian dari Olimpiade pertama pada tahun 776 SM di Athena, Yunani, menandai peran penting atletik dalam sejarah Olimpiade.
Seiring waktu, atletik mulai berkembang di berbagai belahan dunia. Pada tahun 1154 Masehi di Inggris atletik mulai mendapatkan pamor yang naik turun sebelum akhirnya pada tahun 1825 diadakan pertandingan atletik skala amatir pertama. Organisasi formal untuk menaungi atletik, yaitu International Amateur Athletic Federation (IAAF), dibentuk pada abad ke-19, memberikan landasan yang kuat untuk pengembangan dan pengelolaan atletik secara global.
Sejak itu, atletik terus berkembang dan menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dengan adanya organisasi seperti IAAF, atletik menjadi lebih terstruktur dan mendapatkan materi latihan yang lebih terarah, membuka peluang bagi atlet-atlet dari berbagai negara untuk berpartisipasi dalam kompetisi tingkat internasional.
Perkembangan Cabang Olahraga Atletik di Indonesia
Cabang olahraga atletik masuk ke Tanah Air pada abad ke-19 saat Hindia Belanda. Pada masa itu, atletik belum begitu dikenal secara luas di masyarakat Indonesia, sehingga dibentuklah Nederland Indische Atlethik Unie (NIAU) pada tahun 1917 sebagai upaya untuk mengorganisir dan mempopulerkan olahraga ini di Hindia Belanda.
Perkembangan atletik di Indonesia kemudian mengalami kemajuan yang signifikan pada tahun 1948 saat digelarnya Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Solo, Jawa Tengah. Meskipun saat itu belum ada federasi induk yang secara resmi menaungi cabang olahraga atletik, namun keikutsertaan atletik dalam PON menjadi langkah awal yang penting untuk memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat Indonesia.
Puncak dari perkembangan atletik di Indonesia terjadi pada 3 September 1950, ketika dibentuk Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) sebagai federasi resmi yang menaungi dan mengelola cabang olahraga atletik di Tanah Air. Pasca pembentukannya, PASI segera menggelar pertandingan pertama cabang olahraga atletik di Bandung, menandai awal dari era baru dalam pengembangan atletik di Indonesia.
Sejak berdirinya PASI, atletik di Indonesia terus mengalami perkembangan yang positif. PASI telah memainkan peran yang sangat penting dalam memfasilitasi latihan, kompetisi, dan pembinaan atlet-atlet atletik Indonesia, sehingga mampu mencetak prestasi di tingkat nasional dan internasional.
Dengan adanya PASI sebagai organisasi yang mengatur dan mengelola atletik secara terstruktur, diharapkan atletik di Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan prestasi-prestasi yang gemilang di masa depan.
Advertisement