Liputan6.com, Jakarta Negara ASEAN yang memiliki wilayah paling kecil adalah Singapura dengan total luas yakni 728,6 km persegi. Meski begitu, negara ini memiliki peranan yang sangat penting di tingkat regional maupun global. Terletak di ujung Selatan Semenanjung Malaya, Singapura menjadi pusat keuangan, transportasi dan perdagangan.
Baca Juga
Advertisement
Negara ASEAN yang memiliki wilayah paling kecil adalah? Sejak kemerdekaannya pada tahun 1965, Singapura menjalankan model pembangunan yang berhasil menempatkannya, sebagai salah satu negara dengan tingkat kehidupan yang sangat baik.
Selain keberhasilan di bidang ekonomi, Singapura juga terkenal dengan tata kota dan infrastruktur yang modern dan efisien. Transportasi umum yang mudah diakses, jaringan jalan yang lancar dan kemudahan dalam administrasi dan tata kelola publik, menjadikan Singapura menjadi negara dengan kualitas hidup yang tinggi.
Negara ASEAN yang memiliki wilayah paling kecil adalah Singapura, di mana memiliki kekayaan budaya yang beragam, dengan penduduk yang terdiri dari berbagai etnis. Meskipun luas wilayah terbatas, Singapura berhasil menjadi contoh bagi banyak negara di dunia, dalam mencapai keunggulan kompetitif melalui inovasi.
Berikut ini profil Singapura sebagai negara terkecil di Asia Tenggara yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (30/4/2024).Â
Profil Singapura, Negara Terkecil di Asia Tenggara
Singapura adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang memiliki luas wilayah terkecil, di antara negara-negara di kawasan tersebut. Terletak di bagian selatan Semenanjung Melayu, Singapura terhubung dengan pulau-pulau di sekitarnya melalui jembatan dan jalan tol. Berdasarkan laporan International Monetary Fund (IMF) pada 2023, total jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara diperkirakan mencapai 679,69 juta jiwa dengan total luas yakni 728,6 km persegi. Meskipun begitu, ukuran yang kecil tidak menghalangi Singapura untuk menjadi salah satu negara terdepan dalam berbagai aspek seperti ekonomi, teknologi, dan pariwisata.
Sebagai pusat keuangan dan perdagangan internasional, Singapura menjadi tempat yang strategis bagi berbagai perusahaan global. Selain itu, dengan infrastruktur yang modern dan efisien, transportasi di Singapura juga sangat nyaman dan mudah diakses. Meskipun wilayahnya kecil, Singapura memiliki keanekaragaman budaya yang kaya. Terdiri dari berbagai kelompok etnis seperti Melayu, Tionghoa, India dan Arab, masyarakat Singapura hidup berdampingan dalam harmoni. Bahasa resmi di Singapura adalah Bahasa Melayu, tetapi bahasa-bahasa lain seperti Bahasa Mandarin, Tamil dan Inggris juga umum digunakan.
Singapura tidak hanya terkenal dengan keanekaragaman budayanya, tetapi juga dengan keindahan tempat-tempat wisatanya. Di antaranya adalah Gardens by the Bay, Marina Bay Sands, Sentosa Island, dan Merlion Park. Dengan berbagai atraksi dan fasilitas yang ditawarkan, Singapura menjadi destinasi wisata yang populer di Asia Tenggara. Dengan luas wilayah yang terbatas, Singapura berhasil menjadi negara yang maju dan berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Singapura memberikan inspirasi bagi negara-negara lain bahwa ukuran wilayah bukanlah penghalang untuk meraih kemajuan.
Advertisement
Mengenal Apa Itu ASEAN
ASEAN, yang merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian Nations, atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam terjemahan bahasa Indonesia, adalah sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi yang melibatkan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand, ASEAN telah berkembang dari lima negara awal menjadi sebuah entitas yang melibatkan sepuluh negara, termasuk Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam.
Pertumbuhan keanggotaan ASEAN menciptakan dua kelompok negara anggota, yaitu ASEAN-6 yang terdiri dari anggota lama dan CLMV yang terdiri dari anggota baru. ASEAN-6 terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Brunei Darussalam, sementara CLMV merupakan singkatan dari Kamboja (Cambodia), Laos, Myanmar, dan Vietnam.
Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah Timor Leste termasuk dalam anggota ASEAN. Sampai saat ini, belum ada kepastian mengenai status keanggotaan Timor Leste di ASEAN. Meskipun Timor Leste telah resmi mengajukan keanggotaan sejak tahun 2011, negara tersebut belum mendapat persetujuan dari semua negara anggota ASEAN. Singapura dan Laos adalah dua negara yang belum memberikan persetujuan untuk keanggotaan Timor Leste di ASEAN. Oleh karena itu, meskipun secara geografis Timor Leste terletak di kawasan Asia Tenggara, negara tersebut belum menjadi anggota resmi ASEAN.
Tujuan utama pembentukan ASEAN adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya di antara negara-negara anggota, menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, serta menjadi forum untuk menyelesaikan berbagai masalah negara anggota secara damai. Secara geografis, ASEAN terletak di antara dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta diapit oleh tiga benua, yaitu Asia, Australia, dan Amerika. Kondisi geografis ini memberikan ciri khas tersendiri bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara, seperti keberagaman bentuk wilayahnya.
Negara-negara di ASEAN memiliki berbagai bentuk wilayah seperti:
- Compact: berbentuk menyerupai lingkaran, contohnya Kamboja dan Singapura.
- Fragmented: berbentuk kepulauan yang terpisah-pisah, contohnya Indonesia dan Filipina.
- Elongated: berbentuk memanjang, contohnya Vietnam.
- Protruded: berbentuk kompleks dan beragam, contohnya Myanmar dan Thailand.
Batas-batas wilayah ASEAN meliputi:
- Sebelah utara: Daratan Cina dan India.
- Sebelah timur: Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
- Sebelah selatan: Samudra Hindia, Timor Leste, dan Benua Australia.
- Sebelah barat: Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan Anak Benua India.
- Dilihat dari letak astronomis, ASEAN terletak antara 28º LU – 11º LS dan 93º BT – 141º BT.
Hal ini menjadikan negara-negara di ASEAN memiliki iklim tropis dan subtropis karena dekat dengan garis khatulistiwa.
Letak Geografis Negara ASEAN
1. Indonesia
Indonesia, dengan letak astronomisnya antara 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT, adalah negara yang sangat luas dengan ragam iklim, geografi, dan keanekaragaman budaya. Dibentang di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta antara Benua Australia dan Asia, Indonesia menjadi persimpangan budaya dan perdagangan yang penting. Wilayahnya yang luas membuatnya memiliki tiga zona waktu: WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur), serta iklim tropis yang mendukung keberagaman hayati yang kaya. Struktur geologisnya yang kompleks mencakup dua struktur batuan utama, yaitu Asia dan Australia, dan wilayah pertemuan dua deretan pegunungan besar, Sirkum Pasifik dan Mediterania. Keuntungan geografis Indonesia meliputi potensi menjadi pusat lalu lintas global, kekayaan akan flora dan fauna, serta sumber daya mineral yang berlimpah, seperti minyak bumi, gas alam dan tambang.
2. Malaysia
Malaysia dengan letak astronomisnya antara 1° LU - 7° LU dan 100° BT - 119° BT, adalah negara yang unik dengan dua bagian utama yang terpisah secara geografis, yaitu Malaysia Barat di Semenanjung Malaka dan Malaysia Timur di utara Pulau Kalimantan. Berbatasan dengan beberapa negara dan Laut Cina Selatan, Malaysia memiliki komoditi unggulan seperti karet, sawit, dan kakao, serta cadangan tambang timah yang besar. Kekayaan geografisnya mencakup hutan tropis yang luas dan ekosistem laut beragam, yang mendukung kehidupan satwa liar dan menyediakan sumber daya alam yang penting bagi perekonomian negara.
3. Filipina
Filipina bersama Indonesia, merupakan negara kepulauan dalam ASEAN. Dengan 7.107 pulau dan luas wilayah sekitar ±300.324 km2, Filipina adalah rumah bagi beragam budaya dan kehidupan alam. Letaknya yang strategis berbatasan langsung dengan Selat Luzon, Laut Sulawesi, Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik memberikan kekayaan sumber daya alam dan potensi pariwisata yang besar. Iklim tropisnya menciptakan lingkungan yang subur untuk pertanian dan hutan tropis yang luas, sementara perairan Filipina kaya akan kehidupan laut yang mendukung industri perikanan yang penting bagi negara ini.
4. Thailand
Thailand, atau Siam, adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarah. Dengan luas wilayah sekitar ±514.000 km2 dan letak astronomisnya antara 5° LU - 21° LU dan 97° BT - 106° BT, Thailand memiliki iklim tropis yang mendukung sektor pertanian yang kuat dan kehidupan liar yang beragam. Berbatasan dengan beberapa negara dan Laut Andaman, Thailand memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk hutan tropis yang luas, sungai yang subur, dan kehidupan laut yang berlimpah. Sebagai salah satu destinasi pariwisata utama di dunia, Thailand juga memiliki potensi ekonomi yang besar dari industri pariwisata dan perdagangan.
5. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam, negara kecil dengan luas wilayah sekitar ±5.770 km2, memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa. Terletak antara 4° LU - 5° LU dan 114° BT - 115° BT, Brunei Darussalam adalah produsen minyak bumi dan gas alam terkemuka di dunia, yang memberikan pendapatan yang substansial bagi negara ini. Meskipun ukurannya kecil, Brunei Darussalam memiliki kebijakan ekonomi yang cerdas dan berhasil mengelola sumber daya alamnya untuk kesejahteraan rakyatnya.
Advertisement
6. Vietnam
Vietnam, terletak antara 8° LU - 22° LU dan 104° BT - 108° BT, adalah negara yang kaya akan sejarah, budaya dan alam. Dengan luas wilayah sekitar ±329.560 km2, Vietnam memiliki iklim tropis yang dipengaruhi oleh musim hujan dan kemarau. Berbatasan langsung dengan beberapa negara dan Laut Cina Selatan, Vietnam memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk sumber daya mineral, hutan tropis dan perairan laut yang subur. Sektor pertanian merupakan tulang punggung ekonomi Vietnam, dengan produksi beras, kopi dan karet yang menjadi komoditas unggulan. Selain itu, pariwisata juga menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat, dengan pantai-pantai indah, warisan sejarah, dan kebudayaan yang menarik menjadi daya tarik bagi wisatawan.
7. Laos
Laos, dikenal sebagai "Land of a Million Elephants", adalah negara tanpa akses laut dengan luas wilayah sekitar ±236.800 km2. Terletak antara 14° LU - 22° LU dan 100° BT - 103° BT, Laos adalah negara dengan lanskap yang didominasi oleh pegunungan, lembah sungai, dan hutan hujan tropis. Berbatasan dengan beberapa negara, Laos memiliki potensi alam yang besar, termasuk sumber daya mineral, hutan-hutan yang kaya akan biodiversitas, dan sungai-sungai yang mengalir subur. Pertanian adalah sektor utama dalam perekonomian Laos, dengan produksi padi, kopi, dan karet yang menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak penduduknya. Selain itu, pariwisata juga mulai berkembang, dengan pemandangan alam yang menakjubkan dan warisan budaya yang kaya menjadi daya tarik bagi wisatawan.
8. Myanmar
Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma, adalah negara yang kaya akan budaya, sejarah, dan keindahan alam. Dengan luas wilayah sekitar ±678.500 km2 dan terletak antara 11° LU - 28° LU dan 92° BT - 111° BT, Myanmar adalah negara dengan lanskap yang beragam, mulai dari pegunungan yang tinggi hingga dataran yang subur. Berbatasan dengan beberapa negara dan Laut Andaman, Myanmar memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk sumber daya mineral, hutan-hutan tropis, dan sungai-sungai yang mengalir subur. Pertanian adalah sektor utama dalam perekonomian Myanmar, dengan produksi padi, jagung, dan kedelai yang menjadi sumber utama pangan bagi penduduknya. Selain itu, pariwisata juga mulai berkembang, dengan situs-situs bersejarah dan keindahan alam yang menakjubkan menjadi daya tarik bagi wisatawan.
9. Kamboja
Kamboja, dengan luas wilayah sekitar ±181.035 km2, adalah negara yang kaya akan sejarah, budaya, dan alam. Terletak antara 10° LU - 15° LU dan 102° BT - 108° BT, Kamboja adalah negara dengan lanskap yang didominasi oleh dataran rendah, sungai-sungai yang subur, dan hutan-hutan tropis. Berbatasan dengan beberapa negara dan Laut Thailand, Kamboja memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk sumber daya mineral, hutan-hutan yang kaya akan biodiversitas, dan perairan laut yang subur. Pertanian adalah sektor utama dalam perekonomian Kamboja, dengan produksi beras, karet, dan jagung yang menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak penduduknya. Selain itu, pariwisata juga mulai berkembang, dengan situs-situs bersejarah dan keindahan alam yang menakjubkan menjadi daya tarik bagi wisatawan.