Sekolah Ini Unik Punya 8 Pasang Anak Kembar, Bikin Guru Garuk Kepala

Liputan6.com, Jakarta Sebuah sekolah yang berbeda dari yang lain, di mana ada delapan pasang anak kembar di dalamnya. Oleh karena itu, sekolah tersebut dikenal dengan sekolah kembar. Sekolah yang cukup terkenal itu bernama Sekolah Dasar Menengah Bahasa Inggris Model Pemerintah di daerah College Veng di Aizawl, Mizoram.

Ini merupakan 'fenomena' yang membuat seorang guru di Mizoram menggaruk-garuk kepala. Ke mana pun dia melihat anak muridnya, dia akan melihat dua kali lipat. Kalau sekali mungkin hanya sebuah kebetulan, namun ini berkali-kali?

Tentu hal itu membuat guru menaikkan alis secara otomatis. Menariknya lagi, guru lain di kelas berbeda di sekolah yang sama juga mengalami hal yang sama. Pasalnya, delapan pasang anak kembar itu menyebar di berbagai kelas yang berbeda.

Meskipun tidak ada kebijakan khusus yang memenuhi kebutuhan anak kembar, para guru sangat bangga dengan kejadian luar biasa ini. Simak cerita lengkapnya yang dilansir Liputan6.com dari India Times berikut ini, Kamis (16/5/2024).

Hal menakjubkan terlihat di sekolah yang terletak Mizoram, India. Mereka semua adalah saudara kembar. Bukan hanya satu atau dua, tapi delapan pasang anak kembar yang luar biasa, semuanya bersekolah di sekolah yang sama.

Dari delapan pasang anak kembar, 7 pasang di antaranya adalah identik, berjenis kelamin sama. Tiga pasang kembar laki-laki dan empat pasang kembar perempuan yang tersebar di kelas KG I hingga Standar II.

Satu pasang lagi adalah kembar laki-laki dan perempuan. Keduanya merupakan anak kembar kepala sekolah H Lalventluanga. Mereka belajar di sekolah yang sama.

Bertempat tinggal di negara bagian yang mayoritas beragama Kristen, Lalventluanga mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan, dan menggambarkannya sebagai berkah ilahi bagi sekolah tersebut karena memiliki anak-anak yang luar biasa.

"Kembar identik merupakan sumber daya tarik dan dalam kasus kami, kami 'menarik' anak kembar tanpa upaya yang disengaja. Kami semua gembira. Sebagai sekolah pemerintah, kami tidak dapat mengumumkan kebijakan kami sendiri dalam merawat si kembar. Kami perlu memperlakukan semua siswa secara setara," kata Lalventluanga, seperti dilansir Liputan6.com dari India Times, Kamis (16/5).

Meskipun tidak ada kebijakan khusus, kegembiraan dan komitmen guru terhadap keadilan tetap terlihat. Situasi unik ini merupakan pengingat akan kegembiraan tak terduga yang dapat memperkaya kehidupan sekolah dan menyatukan komunitas.