Apa Penyebab Turbulensi Pesawat? Ini yang Harus Dilakukan Saat Terjadi

Apa yang menyebabkan turbulensi pada pesawat dan apa saja yang bisa kita lakukan saat hal ini terjadi?

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 22 Mei 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 19:00 WIB
Cara Mengatasi Rasa Panik Saat Turbulensi Pesawat
Cara Mengatasi Rasa Panik Saat Turbulensi Pesawat (sumber: unplash)

Liputan6.com, Jakarta Pesawat Singapore Airlines mengalami kejadian tragis saat penerbangan dari London menuju Singapura, di mana satu orang tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka akibat turbulensi yang sangat parah. Pesawat Boeing 777-300ER ini terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, setelah mengalami turbulensi yang sangat kuat pada Selasa (21/5) pukul 15.45 waktu setempat. 

Turbulensi pada pesawat merupakan salah satu kejadian yang seringkali tak terduga dan dapat menjadi situasi yang sangat mengancam bagi keselamatan penumpang dan kru. Oleh karena itu, penting bagi maskapai dan otoritas terkait untuk secara rutin melakukan cek plat nomor kendaraan pesawat guna memastikan kelayakan dan keamanan pesawat sebelum setiap penerbangan.

Lantas apa yang menyebabkan turbulensi pada pesawat dan apa saja yang bisa kita lakukan saat hal ini terjadi? Untuk menjawabnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Rabu (22/5).

Apa Penyebab Turbulensi Pesawat?

20160505-Turbulensi-Pesawat-Etihad1
Turbulensi pesawat Etihad. (Adinda/Liputan6.com)

Turbulensi pada pesawat merupakan fenomena yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya awan di jalur penerbangan. Ketika pesawat menembus awan, terutama awan yang besar dan tebal, ini dapat mengakibatkan turbulensi yang membuat pesawat terguncang dan mempengaruhi kenyamanan penumpang di dalamnya.

Selain awan, turbulensi juga dapat terjadi saat langit benar-benar bersih dari awan. Turbulensi semacam ini dikenal sebagai clear air turbulence (CAT) atau turbulensi udara cerah. Yang membuatnya lebih berbahaya adalah karena tidak terlihat secara visual seperti awan, sehingga awak kabin memiliki sedikit waktu untuk memberi peringatan kepada penumpang sebelum terjadi turbulensi.

Selain kedua faktor tersebut, turbulensi juga bisa disebabkan oleh gelombang udara yang dipancarkan dari pesawat lain di sekitarnya. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga jarak antara pesawat-pesawat di udara untuk menghindari terjadinya turbulensi jenis ini. Dalam menghadapi situasi ini, maskapai penerbangan dan petugas lalu lintas udara harus bekerja sama dalam memastikan keamanan dan kenyamanan selama penerbangan.

Sebagai kesimpulan, penyebab munculnya turbulensi pada pesawat dapat berasal dari awan di jalur penerbangan, kondisi udara yang bersih dari awan (CAT), dan gelombang udara dari pesawat lain. Pemahaman yang baik tentang faktor-faktor ini penting bagi maskapai dan awak pesawat untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang selama penerbangan.

 

Tingkat Turbulensi Pesawat

Pesawat Rusia Turbulensi hingga Sepeda Uap di Inggris
Pesawat Rusia aeroflot mengalami turbulensi. (Liputan 6 SCTV)

Turbulensi dalam penerbangan umumnya dibagi menjadi empat tingkat, masing-masing memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda. Pada tingkat pertama, turbulensi seringkali dirasakan sebagai guncangan-guncangan kecil di dalam pesawat. Meskipun tidak terlalu mengganggu, barang-barang yang tidak dipegang dengan baik bisa bergeser sedikit akibat guncangan tersebut.

Saat mencapai tingkat kedua, intensitas guncangan meningkat. Penumpang dapat merasakan guncangan yang lebih kuat, dan benda-benda yang diletakkan tanpa pengaman bisa bergeser dengan jarak yang lebih jauh. Meskipun masih dalam kategori turbulensi ringan hingga sedang, tingkat kedua ini bisa membuat beberapa penumpang merasa tidak nyaman.

Tingkat ketiga merupakan turbulensi parah yang jarang terjadi, namun memiliki potensi dampak yang lebih serius. Pada tingkat ini, guncangan sangat kuat sehingga penumpang yang tidak menggunakan sabuk pengaman dengan benar bisa terlempar dari kursi mereka. Hal ini menunjukkan pentingnya selalu mengikatkan sabuk pengaman selama penerbangan, terutama saat menghadapi kondisi cuaca yang tidak stabil.

Sedangkan tingkat keempat, yaitu level ekstrim, adalah kondisi yang sangat jarang terjadi. Turbulensi pada tingkat ini dapat menyebabkan pilot kehilangan kendali terhadap pesawat, sehingga dianggap sebagai situasi yang sangat kritis dan memerlukan tindakan darurat yang cepat dan tepat.

Meskipun tingkat 3 dan 4 termasuk dalam kategori turbulensi yang jarang terjadi, penting bagi penumpang untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk keselamatan yang diberikan oleh awak pesawat saat menghadapi kondisi turbulensi. Mempelajari tingkat-tingkat turbulensi ini juga dapat membantu penumpang memahami apa yang dihadapi selama penerbangan dan mengurangi kecemasan yang mungkin timbul.

Hal yang Bisa Dilakukan Saat Turbulensi

Saat pesawat mengalami turbulensi, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh penumpang untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan. Pertama-tama, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Turbulensi memang dapat terasa menegangkan, tetapi pesawat telah dirancang dengan sistem keamanan yang mampu menangani kondisi tersebut.

Ketika turbulensi terjadi, penumpang disarankan untuk tetap berada di kursi masing-masing dan mengikatkan sabuk pengaman dengan benar. Ini penting untuk menghindari risiko terlempar dari kursi saat guncangan turbulensi terjadi. Awak kabin juga telah dilatih untuk memberikan petunjuk keselamatan dan menjaga keamanan penumpang selama turbulensi.

Selain langkah-langkah yang harus dilakukan oleh penumpang, pilot juga memiliki peran penting dalam mengurangi dampak turbulensi. Pesawat dilengkapi dengan sistem khusus yang dapat mendeteksi turbulensi dan memberikan informasi kepada pilot dengan cepat. Hal ini memungkinkan pilot untuk mengambil langkah-langkah pengamanan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas penerbangan dan kenyamanan penumpang.

Selain teknologi yang ada saat ini, para ilmuwan terus mengembangkan cara-cara baru untuk mengurangi atau bahkan menghindari turbulensi di masa depan. Ini mencakup pengembangan sistem navigasi dan prediksi cuaca yang lebih akurat serta perbaikan desain pesawat untuk mengoptimalkan stabilitas selama penerbangan.

Dengan demikian, saat menghadapi turbulensi, penting bagi penumpang untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk keselamatan yang diberikan oleh awak kabin. Di sisi lain, pilot dan teknologi penerbangan terus bekerja untuk mengurangi risiko dan dampak turbulensi bagi penerbangan yang aman dan nyaman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya