Arti Gtt dalam Resep Dokter, Penting Untuk Kamu Tahu

Arti gtt dalam resep dokter dan singkatan lainnya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 07 Jun 2024, 12:07 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2024, 10:30 WIB
Tulisan Resep Obat Sangat Jelek, Netizen Mengolok-olok Dokter Ini
Ilustrasi dokter menulis resep | Via: istimewa

Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak orang, membaca resep dokter bisa terasa seperti membaca kode rahasia yang sulit dipecahkan. Salah satu istilah yang sering muncul dan membingungkan adalah gtt. Apakah kamu pernah melihat gtt dalam resep dan bertanya-tanya apa artinya? Istilah ini bukan hanya sekadar singkatan biasa, melainkan memiliki peran penting dalam penulisan resep yang dapat mempengaruhi cara obat tersebut diberikan.

Bagi apoteker, memahami gtt dalam resep adalah kunci untuk memberikan obat dengan dosis yang tepat. Tetapi, bagaimana mereka bisa begitu yakin dan akurat? Pengetahuan mendalam tentang istilah-istilah medis dan pengalaman bertahun-tahun memainkan peran besar dalam kemampuan mereka untuk membaca dan mengartikan resep dengan benar. Tanpa pemahaman yang benar tentang gtt dalam resep, pemberian obat bisa saja tidak sesuai dengan kebutuhan pasien.

Jika kamu penasaran tentang rahasia di balik singkatan gtt dan bagaimana istilah ini digunakan dalam konteks resep dokter, maka kamu berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan mengupas lebih jauh tentang apa sebenarnya arti gtt dalam resep dan mengapa penting untuk dipahami baik oleh tenaga medis maupun oleh masyarakat umum. 

Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum arti gtt dalam resep dokter dan singkatan lainnya, pada Jumat (7/6).

Arti gtt dalam resep dokter

Ilustrasi dokter
Dokter (Foto: Ilustrasi AI)

Dalam resep dokter, istilah "gtt" adalah singkatan dari "guttae," yang berasal dari bahasa Latin dan berarti "tetes." Istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa obat harus diberikan dalam bentuk tetes. Misalnya, jika sebuah resep menyatakan "gtt ii," ini berarti pasien harus menerima dua tetes obat.

Penggunaan istilah "gtt" sangat penting karena memberikan informasi yang jelas mengenai dosis yang tepat dan cara pemberian obat, khususnya untuk obat-obatan yang diberikan secara oral (melalui mulut) atau topikal (dioleskan pada kulit atau mukosa). Penggunaan tetes seringkali diperlukan untuk obat-obatan yang membutuhkan dosis yang sangat tepat dan biasanya digunakan untuk mata, telinga, atau aplikasi topikal lainnya.

Memahami arti "gtt" dalam resep dokter membantu memastikan bahwa pasien menerima jumlah obat yang tepat sesuai dengan instruksi dokter, yang sangat penting untuk efektivitas pengobatan dan keselamatan pasien.

Singkatan lainnya dalam resep dokter

Ilustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam Nieścioruk
Ilustrasi vitamin atau Obat. Foto Unsplash/Adam Nieścioruk

Membaca resep dokter bisa jadi membingungkan, terutama dengan berbagai singkatan dan istilah medis yang digunakan. Namun, memahami istilah-istilah ini sangat penting untuk memastikan obat yang dikonsumsi sesuai dengan petunjuk dokter. Berikut adalah panduan singkat untuk memahami istilah terkait seberapa sering obat dikonsumsi, waktu mengonsumsi obat, seberapa banyak obat yang dikonsumsi, dan cara menggunakan obat.

Istilah Terkait Seberapa Sering Obat Dikonsumsi:

  • ad lib: sesuai kebutuhan.
  • bid: dua kali sehari.
  • prn: sesuai kebutuhan.
  • q: setiap.
  • q3h: setiap 3 jam.
  • q4h: setiap 4 jam.
  • qd: setiap hari.
  • qid: empat kali sehari.
  • qod: setiap hari.
  • tid: tiga kali sehari.

Waktu Mengonsumsi Obat:

  • ac: sebelum makan.
  • hs: sebelum tidur.
  • int: di antara waktu makan.
  • pc: setelah makan.

Seberapa Banyak Obat yang Dikonsumsi:

  • cap: kapsul.
  • gtt: tetes.
  • i, ii, iii: jumlah dosis (1, 2, atau 3).
  • mg: miligram.
  • mL: mililiter.
  • ss: setengah.
  • tab: tablet.
  • tbsp: sendok makan (15 ml).
  • tsp: sendok teh (5 ml).

Cara Menggunakan Obat:

  • ad: telinga kanan.
  • al: telinga kiri.
  • c atau o: dengan.
  • od: mata kanan.
  • os: mata kiri.
  • ou: kedua mata.
  • po: melalui mulut.
  • s atau ø: tanpa.
  • sl: diletakkan di bawah lidah.
  • top: digunakan secara topikal.

Obat yang diberikan juga memiliki nama merk dagang dan nama generik. Dokter dapat menuliskannya dalam resep yang disertai dengan dosis yang dibutuhkan. Namun, pada beberapa kasus, dokter mungkin hanya menulis “DAW” pada resep. DAW adalah singkatan dari “dispense as written” yang berarti apoteker tidak dapat memberikan obat generik selain yang ditentukan oleh dokter.

Nah, itulah cara membaca resep yang diberikan dokter agar kamu mengerti dasar-dasarnya. Memang tidak mudah untuk melakukannya dan cara yang paling tepat adalah bertanya pada dokter yang memberikan resep. Dengan begitu, kamu paham sepenuhnya obat yang diberikan dan bisa melakukan pengecekan ulang saat melakukan penebusan obat.

Cara Membaca Tulisan di Resep Dokter

Memahami resep yang diberikan oleh dokter sangat penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan. Mengetahui cara membaca resep dokter dapat membantu meminimalkan kesalahan medis yang mungkin terjadi, baik dari pihak apoteker maupun pasien. Salah satu risiko utama adalah kesalahan dalam membaca tulisan tangan dokter, yang bisa menyebabkan penerimaan obat dengan dosis yang salah atau bahkan obat yang salah.

Penggunaan Singkatan dalam Resep Dokter

Penyedia layanan kesehatan sering menggunakan singkatan dalam resep yang berasal dari bahasa Latin. Singkatan-singkatan ini memberikan informasi penting kepada apoteker dan pasien, meliputi:

  • Obat yang Harus Diberikan: Nama obat yang harus diberikan kepada pasien.
  • Petunjuk Cara Mengonsumsi Obat: Instruksi tentang cara dan waktu mengonsumsi obat tersebut.Informasi yang Ditemukan pada Resep Dokter

Resep dokter biasanya ditulis tangan di atas selembar kertas resep yang memuat informasi penting berikut:

  • Nama, alamat, dan nomor telepon penyedia layanan kesehatan: Ini memastikan resep dapat dilacak kembali ke dokter yang meresepkan.
  • Data pasien: Nama dan informasi kontak pasien untuk memastikan resep diberikan kepada orang yang benar.
  • Tanda tangan dokter: Mengonfirmasi bahwa resep sah dan diberikan oleh dokter berlisensi.

Pada bagian utama resep, dokter akan menuliskan informasi penting terkait obat yang diresepkan, termasuk:

  • Nama obat: Jenis obat yang harus dikonsumsi pasien.
  • Dosis obat: Jumlah obat yang harus dikonsumsi per kali pemakaian.
  • Seberapa sering harus minum obat: Frekuensi konsumsi obat, misalnya dua kali sehari (bid) atau tiga kali sehari (tid).
  • Waktu minum obat: Kapan obat harus dikonsumsi, seperti sebelum makan (ac) atau sebelum tidur (hs).
  • Cara mengonsumsi obat: Metode konsumsi, misalnya melalui mulut (po) atau dioleskan pada kulit (top).

Resep juga dapat mencantumkan jumlah obat yang harus diberikan oleh apoteker serta berapa kali resep tersebut dapat diisi ulang. Ini membantu memastikan pasien mendapatkan cukup obat untuk seluruh periode pengobatan yang direkomendasikan.

Mengatasi Ketidakjelasan Resep

Jika tulisan tangan dokter sulit dibaca atau terdapat singkatan yang tidak dipahami, sangat penting untuk meminta bantuan ahli medis atau apoteker. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menginterpretasikan resep dengan benar, sehingga pasien mendapatkan obat yang sesuai dengan petunjuk dokter.

Dengan memahami cara membaca resep dokter, pasien dapat memastikan bahwa mereka mengikuti instruksi pengobatan dengan tepat dan mengurangi risiko kesalahan yang dapat membahayakan kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya