9 Pertimbangan yang Harus Dipikirkan Sebelum Putuskan Resign, Agar Tak Menyesal Kemudian

Sebelum resign dalam bekerja, pertimbangkan apakah kamu sudah mendapatkan tawaran pekerjaan baru atau setidaknya memiliki peluang yang jelas.

oleh Miranti diperbarui 21 Agu 2024, 12:12 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2024, 12:12 WIB
Ilustrasi resign, perpisahan rekan kerja
Ilustrasi resign, perpisahan rekan kerja. (Image by freepik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kerja, keputusan untuk mengundurkan diri (resign) sebenarnya merupakan hal yang cukup umum. Setiap individu biasanya memiliki alasan pribadi yang mendasari keinginan mereka untuk resign. Banyak orang memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka ketika mereka menerima tawaran yang lebih menarik, baik dari segi kompensasi, fasilitas, maupun peluang karier yang lebih baik. Kesempatan semacam ini sering dianggap sebagai langkah positif dalam pengembangan karir mereka.

Selain itu, situasi kerja yang tidak sehat atau beracun juga dapat menjadi faktor penting yang mendorong seseorang untuk pergi dari pekerjaannya. Ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan kolega atau atasan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kinerja kerja.

Lebih jauh lagi, banyak karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka mengganggu keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi. Ketika tuntutan pekerjaan terlalu tinggi dan tidak ada fleksibilitas, mereka mungkin merasa perlu untuk mencari posisi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pribadi mereka.

Jika seseorang merasa stagnan atau tidak mendapatkan tantangan baru dalam pekerjaan mereka, hal ini bisa menjadi alasan untuk mengundurkan diri. Rasa bosan dan kurangnya peluang untuk mempelajari hal-hal baru dapat membuat seseorang merasa terjebak dalam rutinitas.

Sementara itu, beberapa orang mungkin memilih untuk resign demi mengurus keluarga, seperti merawat anak atau anggota keluarga yang sakit. Alasan ini sering kali dianggap wajar dan dapat dimengerti. Selain itu, keinginan untuk melanjutkan pendidikan atau mengikuti kursus baru juga bisa menjadi motivasi bagi seseorang untuk meninggalkan pekerjaannya.

Apapun alasannya, keputusan untuk resign adalah pilihan pribadi bagi setiap individu. Namun, hal ini tidak berarti bahwa keputusan tersebut diambil secara sembarangan. Jika kamu tiba-tiba terlintas untuk resign, sebaiknya jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Pertimbangkan beberapa hal penting berikut ini agar kamu tidak menyesali keputusan yang akan diambil sebelum benar-benar mengundurkan diri dari pekerjaan.  Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (21/8/2024):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Kondisi Keuangan

Ilustrasi resign, perpisahan teman kerja (sudah)
Ilustrasi resign, perpisahan teman kerja. (Image by pressfoto on Freepik)

Pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup untuk mendukung kebutuhan hidupmu selama mencari pekerjaan baru. Memiliki tabungan yang memadai akan membantu mengurangi stres finansial jika kamu belum mendapatkan pekerjaan baru setelah resign.


2. Peluang Pekerjaan Baru

Ilustrasi pekerjaan baru, jabat tangan, bersalaman
Ilustrasi pekerjaan baru, jabat tangan, bersalaman. (Image by yanalya on Freepik)

Sebelum resign, pertimbangkan apakah kamu sudah memiliki tawaran pekerjaan baru atau setidaknya prospek yang jelas. Jika kamu belum memiliki pekerjaan baru, pikirkan tentang seberapa besar peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi dan keinginan.


3. Alasan Resign

Cara Baru Dampingi Anak Belajar Sambil Tetap Bekerja dan Produktif
Ilustrasi penggunaan S Pen untuk mencatat dan sketching

Evaluasi alasan kamu untuk resign. Apakah itu karena masalah gaji, lingkungan kerja, atau keinginan untuk berkembang? Pastikan alasan tersebut cukup kuat dan bukan hanya didasarkan pada emosi sesaat. Jika ada masalah yang bisa diselesaikan di tempat kerja saat ini, pertimbangkan untuk mendiskusikannya dengan atasan terlebih dahulu.


4. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi

Me Time
Tips Seimbangkan Kehidupan Pribadi, Bekerja dan Istirahat. Sumber : snowyspace.com.

Pertimbangkan bagaimana resign akan mempengaruhi keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadimu. Apakah kamu merasa lebih baik setelah resign, atau justru akan menghadapi tantangan baru yang mungkin lebih berat?


5. Kewajiban dan Tanggung Jawab

Inilah Cara Menyeimbangkan Hidup dan Pekerjaan Anda
Ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan bahagia? Simak di sini tipsnya untuk menyeimbangkan antara kehidupan dan pekerjaan Anda.

Pastikan kamu menyelesaikan semua kewajiban dan tanggung jawab di pekerjaan saat ini. Meninggalkan pekerjaan dengan cara yang baik dapat membantu menjaga hubungan profesional yang baik di masa depan. Hal ini juga akan meninggalkan kesan positif di mata atasan dan rekan kerja.


6. Rencana Karier Jangka Panjang

Zodiak yang Percaya Diri
Ilustrasi wanita karier, percaya diri, sukses. / Freepik by our-team

Pikirkan tentang bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi rencana kariermu dalam jangka panjang. Apakah resign akan membawamu lebih dekat ke tujuan karier, atau justru menjauhkan kamu dari itu? Memastikan bahwa langkah ini sejalan dengan aspirasi karier kamu sangatlah penting.


7. Dukungan Keluarga dan Teman

Arti Mimpi Berkumpul Bersama Keluarga Teman
Ilustrasi Mimpi Berkumpul Bersama Keluarga Credit: pexels.com/fauxels

Diskusikan keputusan kamu dengan keluarga atau teman dekat. Dukungan moral dari orang-orang terdekat dapat membantumu merasa lebih yakin dengan keputusan yang diambil. Jadi, jangan gegabah mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan.


8. Budaya dan Lingkungan Kerja Baru

Wanita sibuk bekerja
Cara Mudah Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Kesibukan copyright/freepik

Pertimbangkan budaya dan lingkungan kerja di tempat yang kamu rencanakan untuk bergabung. Mengetahui informasi ini dapat membantumu memastikan bahwa kamu akan merasa nyaman dan cocok di tempat baru. Selidiki apakah nilai-nilai dan gaya kerja di tempat baru sejalan dengan preferensi dan harapanmu.


9. Konsekuensi Psikologis

Ilustrasi wanita karier
Tidak hanya dari sekolah teknik, semua orang dapat turut bekerja di sektor green jobs. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)

Evaluasi dampak psikologis dari keputusanmu sebelum resign. Menghadapi perubahan pekerjaan bisa menjadi pengalaman yang penuh tekanan dan emosional. Pastikan kamu siap secara mental untuk transisi ini dan memiliki dukungan sosial yang memadai untuk membantumu mengatasi tantangan yang mungkin muncul selama proses pengunduran diri dan pencarian pekerjaan baru.

Pada akhirnya, mengambil keputusan untuk resign bukanlah hal yang sepele. Namun, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, setidaknya kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan meminimalkan risiko penyesalan di kemudian hari. Pastikan untuk merencanakan langkah-langkah selanjutnya dengan baik agar masa transisi yang akan kamu hadapi dapat berjalan lancar.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya