Manfaat dan Risiko Konsumsi Telur Setengah Matang, Begini Tipsnya Supaya Aman

Proses memasak yang singkat pada telur setengah matang membantu menjaga sebagian besar nutrisinya tetap utuh.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 05 Sep 2024, 13:45 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 13:45 WIB
Lebih Sehat Telur Setengah Matang Atau Matang?
Konsumsi telur seperti apa yang menyehatkan?

Liputan6.com, Jakarta Telur setengah matang menjadi merupakan sajian yang banyak disukai. Telur setengah matang sering menjadi pilihan bagi banyak orang yang ingin menikmati telur dengan tekstur yang lembut dan lumer. Tidak hanya menawarkan cita rasa, telur setengah matang juga merupakan superfood berkat kandungan nutrisinya yang lengkap, mulai dari protein, vitamin, zat antioksidan, lemak, fosfor, hingga selenium.

Proses memasak yang singkat pada telur setengah matang membantu menjaga sebagian besar nutrisinya tetap utuh. Penelitian menunjukkan bahwa telur setengah matang bisa memberikan manfaat kesehatan seperti meningkatkan massa otot dan mencegah penyakit jantung, serta memiliki kalori yang lebih rendah dibandingkan telur yang dimasak lebih lama.

Meskipun telur setengah matang kaya akan manfaat, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengonsumsinya. Di balik kelezatannya, telur setengah matang juga membawa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Salah satu risiko utama adalah kemungkinan terkontaminasi bakteri Salmonella, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Berikut ulasan lebih lanjut tentang manfaat dan risiko konsumsi telur setengah matang yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2024).

Kandungan Gizi Telur Ayam Negeri

telur ayam
ilustrasi telur rebus/Photo by Outsource Photo on Unsplash
  • Energi: 154 kkal (7.16% AKG)
  • Lemak Total: 10.80 g (16.12% AKG)
  • Vitamin A: 61 mcg (10.17% AKG)
  • Vitamin B1 (Tiamin): 0.12 mg (12% AKG)
  • Vitamin B2 (Riboflavin): 0.38 mg (38% AKG)
  • Vitamin B3 (Niasin): 0.20 mg (1.33% AKG)
  • Karbohidrat Total: 0.70 g (0.22% AKG)
  • Protein: 12.40 g (20.67% AKG)
  • Kalsium: 86 mg (7.82% AKG)
  • Fosfor: 258 mg (36.86% AKG)
  • Natrium: 142 mg (9.47% AKG)
  • Kalium: 118.50 mg (2.52% AKG)
  • Tembaga: 160 mcg (20% AKG)
  • Besi: 3 mg (13.64% AKG)
  • Seng: 1 mg (7.69% AKG)
  • B-Karoten: 22 mcg
  • Air: 74.30 g

Kandungan Gizi Telur Ayam Kampung

  • Energi: 174 kkal (8.09% AKG)
  • Lemak Total: 14 g (20.90% AKG)
  • Vitamin A: 203 mcg (33.83% AKG)
  • Vitamin B1 (Tiamin): 0.78 mg (78% AKG)
  • Vitamin B2 (Riboflavin): 0.62 mg (62% AKG)
  • Vitamin B3 (Niasin): 0.20 mg (1.33% AKG)
  • Karbohidrat Total: 1.20 g (0.37% AKG)
  • Protein: 10.80 g (18% AKG)
  • Kalsium: 68 mg (6.18% AKG)
  • Fosfor: 268 mg (38.29% AKG)
  • Natrium: 190 mg (12.67% AKG)
  • Kalium: 141 mg (3%)
  • Tembaga: 600 mcg (75% AKG)
  • Besi: 4.90 mg (22.27% AKG)
  • Seng: 1.50 mg (11.54% AKG)
  • B-Karoten: 23 mcg
  • Air: 73.10 g

Manfaat Telur Setengah Matang

Telur Setengah Matang
Ilustrasi Masakan Telur Setengah Matang Credit: pexels.com/pixabay

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengonsumsi telur setengah matang

1. Meningkatkan Massa Otot

Telur setengah matang merupakan sumber protein berkualitas tinggi, yang penting untuk pembangunan dan perbaikan otot. Protein dalam telur membantu memperbaiki jaringan otot yang rusak setelah latihan fisik. Untuk hasil optimal, kombinasikan konsumsi telur setengah matang dengan latihan angkat beban secara rutin. Latihan ini akan mempercepat peningkatan massa otot dan kekuatan tubuh.

2. Menguatkan Tulang

Selain protein, telur juga mengandung vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang. Konsumsi telur setengah matang dapat membantu memperkuat tulang dan mengurangi risiko osteoporosis serta patah tulang. Agar manfaat ini lebih maksimal, sertakan olahraga rutin dalam program kesehatan Anda, dan pastikan untuk melakukan pemanasan serta pendinginan yang tepat untuk mencegah cedera.

3. Menjaga Kesehatan Mata

Telur setengah matang mengandung lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan mata. Kedua zat ini dapat membantu melindungi mata dari risiko penyakit terkait usia seperti katarak dan degenerasi makula. Dengan memasukkan telur setengah matang dalam diet Anda, Anda bisa mendukung kesehatan mata Anda seiring bertambahnya usia.

Protein dalam telur setengah matang dapat memberikan efek kenyang yang lebih lama, sehingga membantu mengurangi rasa lapar dan asupan kalori secara keseluruhan. Ini bisa membantu dalam proses penurunan berat badan. Untuk memaksimalkan manfaat ini, pilihlah metode memasak telur yang minim kalori, seperti merebus.

Telur setengah matang mengandung omega-3, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Mengonsumsi telur omega-3, yang bisa Anda temukan di supermarket, dapat mendukung pengelolaan kolesterol yang lebih baik dan menjaga kesehatan jantung.

6. Mencegah Penyakit Jantung dan Stroke

Kandungan HDL (kolesterol baik) dalam telur setengah matang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, penting untuk membatasi konsumsi kuning telur karena bagian ini mengandung lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat jika dikonsumsi berlebihan.

Resiko Konsumsi Telur Setengah Matang yang perlu Diwaspadai

Waspada, Ancaman Bakteri Salmonela pada Kesehatan (Kwanchai Chai udom/123rf)
Waspada, Ancaman Bakteri Salmonela pada Kesehatan (Kwanchai Chai udom/123rf)

Telur setengah matang berpotensi terkontaminasi bakteri Salmonella yang bisa ada pada bagian luar (kulit) atau di dalam telur itu sendiri. Bakteri ini tidak mempengaruhi bentuk, bau, atau rasa telur, sehingga Anda mungkin tidak menyadari keberadaannya. Salmonella dapat menyebabkan infeksi yang serius jika telur tidak dimasak hingga matang. Memasak telur hingga matang dapat membunuh bakteri ini, namun telur setengah matang masih bisa menyisakan risiko.

Infeksi Salmonella dapat menimbulkan berbagai gejala yang tidak menyenangkan, termasuk mual, muntah, demam, sakit kepala, kram perut, diare, dan bahkan buang air besar berdarah. Gejala ini biasanya berlangsung antara 4 hingga 7 hari, tetapi dalam beberapa kasus bisa lebih lama. Infeksi ini juga bisa menyebabkan kondisi lebih serius seperti demam tifoid atau tifus, yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

Beberapa kelompok orang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius jika terinfeksi Salmonella dari telur setengah matang. Kelompok-kelompok ini termasuk ibu hamil, bayi dan balita, orang lanjut usia, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bagi mereka, infeksi bisa berlangsung lebih lama dan menyebabkan gejala yang lebih parah, serta potensi komplikasi yang lebih serius.

Meski banyak orang dapat sembuh dari infeksi Salmonella dalam waktu singkat dengan perawatan yang tepat, bagi kelompok rentan, infeksi ini bisa menjadi masalah kesehatan yang lebih kompleks. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari konsumsi telur setengah matang jika Anda termasuk dalam kelompok tersebut atau memiliki kekhawatiran tentang risiko kesehatan.

Cara Mengkonsumsi Telur Setengah Matang yang Aman

Dari 6 Cara Memasak Telur Favorit, Kami Tahu Bagaimana Kepribadian Kamu
Ilustrasi memasak telur (pixabay.com)

Mengonsumsi telur setengah matang dapat menjadi pilihan lezat dan bergizi, tetapi untuk meminimalkan risiko infeksi bakteri Salmonella, penting untuk mengikuti langkah-langkah keamanan tertentu. Berikut adalah beberapa cara untuk menikmati telur setengah matang dengan aman.

1. Gunakan Telur Terpasteurisasi

Jika Anda ingin membuat makanan berbasis telur setengah matang seperti mayones atau tiramisu, pilihlah telur terpasteurisasi. Proses pasteurisasi membunuh bakteri Salmonella, membuat telur lebih aman untuk dikonsumsi dalam keadaan setengah matang.

2. Simpan Telur dengan Tepat

Simpan telur di lemari pendingin dan hindari menyimpannya dalam suhu ruangan selama lebih dari 2 jam. Jangan simpan telur yang telah direbus di dalam lemari pendingin lebih dari 3 hari dan pastikan untuk tidak menyimpan telur lebih dari 30 hari.

3. Jaga Kebersihan

Selalu cuci tangan sebelum dan setelah mengolah telur untuk menghindari penyebaran bakteri. Pastikan juga untuk membersihkan peralatan memasak dengan air hangat dan menjaga kebersihan permukaan meja dapur dengan cairan antibakteri atau air panas setelah mengolah telur.

4. Hindari Telur dengan Kulit Retak

Telur dengan kulit retak lebih rentan terhadap kontaminasi. Hindari membeli dan menggunakan telur yang memiliki kulit retak untuk mencegah infeksi.

5. Penyimpanan dalam Lemari Pendingin

Tempatkan telur di lemari pendingin secara terpisah dari makanan lain untuk menghindari kemungkinan kontaminasi silang.

6. Pertimbangkan Vaksinasi Ayam

Meskipun vaksinasi ayam dapat membantu mencegah kontaminasi bakteri Salmonella, selama tidak dapat dipastikan bahwa ayam dari telur tersebut telah divaksin, lebih baik memasak telur hingga matang untuk keamanan ekstra.

7. Konsumsi Segera

Konsumsi makanan yang mengandung telur segera setelah diolah atau simpan di lemari pendingin untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya