Doa Zakat Fitrah untuk Keluarga, Simak Panduan Lengkap, Niat, dan Cara Menghitung yang Tepat

Pelajari doa zakat fitrah untuk keluarga lengkap dengan niat, cara menghitung, dan besarannya. Temukan panduan praktis membayar zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarga dari sumber terpercaya BAZNAS.

oleh Laudia TysaraMabruri Pudyas Salim Diperbarui 15 Jan 2025, 15:57 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 19:15 WIB
Jelang Lebaran, Masjid Istiqlal Buka Layanan Pembayaran Zakat Fitrah
Petugas amil zakat mendoakan warga yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Idul Fitri, pemahaman tentang doa zakat fitrah untuk keluarga menjadi aspek krusial bagi setiap kepala keluarga Muslim. Sebagai kewajiban yang harus ditunaikan sebelum Salat Idul Fitri, zakat fitrah tidak hanya menyangkut besaran nominal yang dikeluarkan, tetapi juga mencakup aspek spiritual melalui doa dan niat yang diucapkan. Artikel ini akan membahas secara komprehensif segala hal yang perlu Anda ketahui tentang doa zakat fitrah untuk keluarga, beserta panduan lengkap pelaksanaannya di tahun 2024.

Doa zakat fitrah untuk keluarga memiliki kedudukan istimewa dalam rangkaian ibadah Ramadhan. Berdasarkan kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi, doa ini tidak sekadar formalitas, melainkan menjadi sarana penghubung spiritual antara pemberi zakat dengan Allah SWT. Sebagai kepala keluarga, memahami dan mengamalkan doa zakat fitrah dengan benar dapat membuka pintu keberkahan bagi seluruh anggota keluarga, sekaligus menyempurnakan ibadah puasa yang telah dilaksanakan selama sebulan penuh.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menegaskan bahwa zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap jiwa Muslim yang memiliki kelebihan rezeki, termasuk bayi yang baru lahir sebelum terbenamnya matahari di akhir Ramadhan. Besaran zakat fitrah yang ditetapkan BAZNAS untuk tahun 2024 telah disesuaikan dengan kondisi ekonomi terkini, mencerminkan komitmen untuk memastikan bahwa setiap Muslim dapat menunaikan kewajibannya sesuai dengan kemampuan, sambil tetap memperhatikan kebutuhan para mustahik.

Di tengah era digital yang semakin berkembang, pemahaman tentang doa zakat fitrah untuk keluarga perlu diimbangi dengan pengetahuan tentang metode pembayaran modern. Saat ini, berbagai platform digital dan lembaga amil zakat telah menyediakan layanan pembayaran zakat fitrah secara online, memudahkan umat Muslim untuk menunaikan kewajibannya tanpa harus meninggalkan rumah. Namun, kemudahan ini tetap harus dibarengi dengan pemahaman yang benar tentang doa dan niat zakat fitrah, untuk memastikan kesempurnaan ibadah ini secara lahir dan batin.

Melansir dari kitab al-Adzkar karya Imam Nawawi, doa zakat fitrah dianjurkan untuk dibaca setelah menunaikan zakat sebagai bentuk pengharapan keberkahan. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (9/10/2024).

Doa Zakat Fitrah untuk Keluarga dan Bacaan Niatnya

Berikut adalah bacaan doa zakat fitrah untuk keluarga dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Rabbanaa taqabbal minnaa, innaka antas samii'ul 'aliim

Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui"

Doa zakat fitrah untuk keluarga memiliki makna mendalam dalam kehidupan spiritual seorang Muslim. Melalui doa ini, seorang kepala keluarga tidak hanya memohon untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungannya. Hal ini mencerminkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesejahteraan spiritual keluarga.

Membaca doa zakat fitrah untuk keluarga menumbuhkan kesadaran bahwa ibadah zakat fitrah bukan hanya ritual tahunan, melainkan bentuk ketaatan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan sepanjang bulan Ramadhan.

Doa ini juga menjadi sarana untuk mempererat ikatan spiritual dalam keluarga, mengingatkan bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran dalam menunaikan kewajiban agama.

Keutamaan membaca doa zakat fitrah untuk keluarga terletak pada pengharapan agar Allah SWT menerima zakat yang telah ditunaikan sebagai amal ibadah yang ikhlas. Kata "تَقَبَّلْ" (taqabbal) yang berarti "terimalah" dalam doa ini mengandung harapan agar zakat yang dikeluarkan tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban, tetapi juga menjadi amal yang bernilai di sisi Allah SWT.

Penyebutan sifat Allah sebagai Yang Maha Mendengar (السَّمِيْعُ) dan Maha Mengetahui (الْعَلِيْمُ) dalam doa zakat fitrah untuk keluarga menegaskan keyakinan bahwa Allah SWT mendengar doa hamba-Nya dan mengetahui niat serta ketulusan hati dalam menunaikan zakat fitrah. Ini menumbuhkan rasa khusyuk dan tawadhu dalam beribadah, serta mengingatkan akan keagungan Allah SWT.

Ini bacaan niatnya:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'anni wa 'an jamii'i ma yalzamunii nafaqaatuhum syar'an fardhan lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku, fardu karena Allah Ta'âlâ."

Niat ini mencakup zakat fitrah untuk seluruh anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Hal ini menunjukkan efisiensi dalam pelaksanaan ibadah, terutama bagi kepala keluarga yang bertanggung jawab atas zakat fitrah seluruh anggota keluarganya.

 

 

Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Ilustrasi zakat fitrah
Ilustrasi zakat fitrah. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Menunaikan zakat fitrah untuk keluarga merupakan tanggung jawab yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang bacaan niat yang sesuai untuk setiap anggota keluarga. Sebagai kepala keluarga atau wali yang bertanggung jawab, penting untuk mengetahui niat spesifik untuk setiap anggota keluarga yang menjadi tanggungan.

 

1. Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri

Sebelum menunaikan zakat untuk anggota keluarga, prioritaskan terlebih dahulu zakat untuk diri sendiri dengan niat:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ نَفْسيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsi fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala."

 

2. Niat Zakat Fitrah untuk Istri

Sebagai suami yang menunaikan kewajiban untuk istri, gunakan niat:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِعَنْ زَوْجَتِيْ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an zaujati fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku, fardhu karena Allah Ta'ala."

 

3. Niat Zakat Fitrah untuk Anak

Untuk anak laki-laki:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَنْ وَلَدِيْ ... فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an waladi (sebutkan nama) fardhan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta'ala."

Untuk anak perempuan:

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الْفِطْرِعَنْ بِنْتِيْ ... فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an binti (sebutkan nama) fardhan lillaahi ta'aala

"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta'ala."

Penting untuk diperhatikan bahwa setiap niat harus diucapkan dengan jelas dan spesifik untuk setiap anggota keluarga. Hal ini mencerminkan ketelitian dalam beribadah dan memastikan bahwa kewajiban zakat fitrah telah ditunaikan dengan sempurna untuk setiap individu dalam keluarga. Praktik ini juga mengajarkan nilai-nilai tanggung jawab dan kepedulian dalam keluarga Muslim.

Besaran Zakat Fitrah untuk Keluarga

Jelang Lebaran, Masjid Istiqlal Buka Layanan Pembayaran Zakat Fitrah
Petugas amil zakat melayani warga yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Besaran zakat fitrah untuk keluarga ditentukan berdasarkan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Melansir dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat fitrah wajib ditunaikan oleh setiap jiwa Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dengan syarat hidup pada bulan Ramadhan dan memiliki kelebihan rezeki.

Hal ini berarti setiap anggota keluarga, termasuk bayi yang baru lahir sebelum terbenamnya matahari pada akhir Ramadhan, wajib dikeluarkan zakat fitrahnya.

Besaran zakat fitrah untuk setiap jiwa adalah setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Jika sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak, maka total zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah 4 x 2,5 kg = 10 kg beras atau 4 x 3,5 liter = 14 liter beras. Penting untuk dicatat bahwa kualitas beras yang digunakan sebagai ukuran zakat fitrah adalah beras yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh keluarga tersebut, bukan beras kualitas terendah atau tertinggi.

Dalam praktiknya, banyak umat Muslim yang memilih untuk membayar zakat fitrah dalam bentuk uang yang setara dengan nilai beras tersebut. Hal ini diperbolehkan oleh para ulama, termasuk Syaikh Yusuf Qardawi, dengan pertimbangan kemudahan dan efektivitas penyaluran.

Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, BAZNAS menetapkan nilai zakat fitrah sebesar Rp45.000 per jiwa berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2024. Jika menggunakan nilai ini, maka sebuah keluarga dengan empat anggota akan membayar zakat fitrah sebesar 4 x Rp45.000 = Rp180.000.

Penting untuk diingat bahwa besaran zakat fitrah dapat berbeda di setiap daerah, tergantung pada harga beras lokal. Oleh karena itu, kepala keluarga perlu mencari informasi terkini tentang besaran zakat fitrah yang ditetapkan oleh lembaga zakat atau otoritas keagamaan setempat. Beberapa daerah mungkin menetapkan nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah, sesuai dengan kondisi ekonomi dan harga bahan pokok di wilayah tersebut.

Dalam menentukan besaran zakat fitrah untuk keluarga, kepala keluarga juga perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarganya. Jika memiliki kemampuan lebih, dianjurkan untuk membayar zakat fitrah dengan nilai yang lebih tinggi dari standar minimal yang ditetapkan.

Hal ini sejalan dengan semangat berbagi dan membantu sesama yang menjadi esensi dari ibadah zakat fitrah. Namun, yang terpenting adalah memastikan bahwa zakat fitrah dibayarkan untuk setiap anggota keluarga, tanpa terkecuali.

Keutamaan Zakat Fitrah untuk Keluarga

Zakat fitrah memiliki berbagai keutamaan bagi keluarga yang menunaikannya. Berikut adalah beberapa keutamaan utama dari zakat fitrah untuk keluarga:

1. Pembersihan Jiwa dan Harta

Keutamaan utama zakat fitrah adalah membersihkan jiwa dan harta keluarga. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ad-Daruquthni, Rasulullah SAW bersabda bahwa zakat fitrah berfungsi untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan yang sia-sia dan perbuatan yang keji, serta menjadi makanan bagi orang-orang miskin.

Menunaikan zakat fitrah, setiap anggota keluarga mendapatkan kesempatan untuk memurnikan ibadah puasanya dan membersihkan hartanya dari hak-hak orang lain.

2. Meningkatkan Solidaritas Sosial

Zakat fitrah untuk keluarga menjadi sarana untuk meningkatkan solidaritas sosial. Melansir dari tafsir Ibnu Katsir, zakat fitrah diwajibkan agar pada hari raya Idul Fitri, semua umat Islam, baik kaya maupun miskin, dapat merasakan kegembiraan. Dengan membayar zakat fitrah, sebuah keluarga turut berpartisipasi dalam menciptakan kebahagiaan bersama di hari raya, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

3. Mendidik Generasi Penerus

Keutamaan lain dari zakat fitrah untuk keluarga adalah sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak. Melibatkan anak-anak dalam proses pembayaran zakat fitrah dapat menanamkan nilai-nilai kedermawanan, empati, dan tanggung jawab sosial sejak dini. Hal ini sejalan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, di mana Rasulullah SAW mengajarkan para sahabat untuk menunaikan zakat fitrah, termasuk untuk anak-anak mereka.

4. Menguatkan Ikatan Keluarga

Zakat fitrah menjadi momen untuk menguatkan ikatan keluarga melalui ibadah bersama. Ketika sebuah keluarga bersama-sama menunaikan zakat fitrah, mereka tidak hanya melaksanakan kewajiban agama, tetapi juga membangun kebersamaan dalam beribadah. Melansir dari kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali, ibadah yang dilakukan bersama-sama dalam keluarga dapat meningkatkan keberkahan dan memperkuat ikatan spiritual antar anggota keluarga.

5. Meraih Keberkahan

Menunaikan zakat fitrah untuk keluarga membuka pintu keberkahan dari Allah SWT. Melansir dari surat Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT menjanjikan balasan berlipat ganda bagi mereka yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Zakat fitrah, sebagai bentuk infaq wajib, berpotensi mendatangkan keberkahan tidak hanya dalam bentuk harta, tetapi juga kesehatan, keharmonisan keluarga, dan kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya