Kapan Pilpres Amerika 2024? Ini Jadwal Lengkap dan Isu-Isu Krusial yang Menjadi Fokus Masing-Masing Kandidat

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 akan digelar pada 5 November 2024. Simak jadwal lengkap dan isu-isu penting yang memengaruhi kontestasi Donald Trump vs Kamala Harris.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 04 Nov 2024, 10:45 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 10:45 WIB
Pemilu Amerika Serikat
Ilustrasi kertas Pemilu Amerika Serikat (Unsplash/Janine Robinson)

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat akan kembali menggelar pesta demokrasi terbesarnya pada tahun 2024. Pemilihan presiden kali ini menarik perhatian dunia karena mempertemukan dua sosok kontroversial: mantan Presiden Donald Trump yang berupaya kembali ke Gedung Putih, dan Wakil Presiden Kamala Harris yang menggantikan Joe Biden sebagai calon dari Partai Demokrat.

Pilpres Amerika 2024 mencatatkan sejarah baru ketika Presiden Joe Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali dan menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Harris. Ini merupakan kali pertama dalam sejarah modern AS di mana presiden petahana mengundurkan diri dari pencalonan pada tahap sedemikian late dalam siklus pemilu.

Persaingan antara Trump dan Kamala Harris diprediksi akan sangat ketat, dengan berbagai isu domestik dan internasional yang memengaruhi preferensi pemilih. Berdasarkan survei terbaru, ekonomi menjadi faktor paling menentukan bagi mayoritas pemilih Amerika dalam menentukan pilihan mereka pada November mendatang.

Simak jadwal Pemilu Amerika selengkapnya, termasuk isu-isu yang menjadi perhatian masing-masing kandidat, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/10/2024).

Jadwal Lengkap Pilpres Amerika 2024

Proses pemilihan presiden Amerika Serikat merupakan rangkaian panjang yang dimulai jauh sebelum hari pemungutan suara pada November 2024. Sistem yang unik ini melibatkan serangkaian pemilihan pendahuluan (primary) dan kaukus di setiap negara bagian, yang memungkinkan partai-partai politik memilih calon presiden mereka melalui proses yang sangat demokratis dan terdesentralisasi.

Tahun 2024 membawa beberapa keunikan dalam jadwal pemilihan. Dimulai dengan kaukus Partai Republik di Iowa pada 15 Januari, proses ini akan berlangsung selama hampir 10 bulan sebelum mencapai puncaknya pada pemilihan umum 5 November. Yang menarik, beberapa negara bagian telah melakukan penyesuaian jadwal pemilihan pendahuluan mereka untuk mengakomodasi berbagai faktor, termasuk pertimbangan pandemi dan perubahan demografis pemilih.

Pemahaman tentang jadwal pemilihan ini penting bukan hanya bagi warga Amerika, tetapi juga bagi masyarakat global yang kepentingannya terkait erat dengan hasil pemilihan presiden AS. Mari kita telusuri tahapan-tahapan krusial dalam proses demokrasi terbesar di dunia ini. Berikut jadwal Pemilu Amerika Serikat 2024 selengkapnya:

Tahapan Pra-Pemilihan (Januari-Juni 2024)

  • 15 Januari: Kaukus Partai Republik Iowa
  • 23 Januari: Primary New Hampshire
  • 3 Februari: Primary Partai Demokrat South Carolina
  • 5 Maret: Super Tuesday (15 negara bagian menggelar primary serentak)
  • 19 Maret: Primary di Arizona, Florida, Illinois, dan Kansas
  • 2 April: Primary di Connecticut, Delaware, New York, Rhode Island, dan Wisconsin
  • 23 April: Primary Pennsylvania

Konvensi Nasional

  • 15-18 Juli: Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee
  • 19-22 Agustus: Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago
  • Debat dan Pemilihan Umum
  • 10 September: Debat Presiden pertama
  • 5 November 2024: Hari Pemilihan Umum

Isu-Isu Krusial dalam Pilpres Amerika 2024

Donald Trump tanggapi hasil Pilpres AS
Presiden Donald Trump berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Kamis (5/11/2020). Hingga saat ini proses penghitungan suara pemilihan presiden Amerika masih berlangsung, namun perolehan suara Donald Trump maupun Joe Biden masih bersaing ketat. (AP Photo/Evan Vucci)

Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 dipengaruhi oleh berbagai isu yang menjadi perhatian utama para pemilih. Berdasarkan survei Gallup yang dilakukan pada September 2024, terdapat beberapa isu yang sangat menentukan preferensi pemilih dalam menentukan pilihan mereka. Menariknya, terjadi perbedaan signifikan antara isu-isu yang diprioritaskan oleh pendukung Partai Republik dan Demokrat, mencerminkan polarisasi yang terus berlanjut dalam politik Amerika.

1. Ekonomi dan Lapangan Kerja

Ekonomi muncul sebagai isu paling dominan dalam Pilpres Amerika 2024, dengan 52% pemilih menganggapnya sebagai faktor "sangat penting" dalam menentukan pilihan mereka. Kondisi ekonomi saat ini, yang ditandai dengan inflasi tinggi dan suku bunga yang memberatkan, menjadi perhatian utama masyarakat Amerika. Dalam hal ini, Donald Trump memiliki keunggulan signifikan dengan unggul 9 poin dari Kamala Harris dalam hal kepercayaan publik untuk menangani masalah ekonomi. Survei menunjukkan bahwa 98% pemilih Republik dan 82% pemilih Demokrat menjadikan ekonomi sebagai pertimbangan utama mereka, meskipun dengan prioritas dan pendekatan yang berbeda.

2. Demokrasi dan Keamanan Nasional

Isu demokrasi mendapat perhatian khusus dalam pemilihan kali ini, terutama di kalangan pemilih Demokrat yang menjadikannya sebagai prioritas utama. Kekhawatiran tentang masa depan demokrasi Amerika terkait erat dengan isu keamanan nasional dan terorisme, yang juga masuk dalam lima isu teratas. Pemilihan hakim Mahkamah Agung juga menjadi pertimbangan penting, mengingat potensi pengaruhnya terhadap kebijakan-kebijakan fundamental negara. Harris menunjukkan keunggulan dalam isu ini, dengan dukungan kuat dari basis pemilih yang mengutamakan perlindungan institusi demokratis.

3. Imigrasi dan Kebijakan Perbatasan

Penanganan krisis perbatasan dan kebijakan imigrasi menjadi isu yang sangat diperhitungkan, dengan Trump unggul 9 poin dalam hal kepercayaan publik untuk menangani masalah ini. Survei menunjukkan bahwa 40% pemilih Republik menempatkan imigrasi sebagai prioritas tertinggi mereka, sementara pemilih Demokrat cenderung mendukung pendekatan yang lebih moderat. Perbedaan tajam antara visi Trump yang mengedepankan pengetatan perbatasan dan pendekatan Harris yang lebih humanis mencerminkan polarisasi mendalam dalam masyarakat Amerika mengenai isu ini.

4. Kebijakan Luar Negeri dan Perdagangan

Hubungan internasional, terutama dengan China dan Rusia, menjadi fokus penting dalam kontestasi ini. Trump menawarkan pendekatan "America First" yang tegas dalam hubungan internasional, sementara Harris menekankan pentingnya kerjasama multilateral dan pemulihan aliansi tradisional Amerika. Isu perdagangan internasional juga menjadi perhatian, dengan kedua kandidat menawarkan strategi berbeda dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan melindungi kepentingan ekonomi Amerika.

5. Perubahan Iklim dan Lingkungan

Meskipun hanya 21% pemilih menganggap perubahan iklim sebagai isu yang sangat penting, perbedaan pendekatan kedua kandidat dalam masalah ini sangat mencolok. Harris unggul 26 poin dalam hal kepercayaan publik untuk menangani isu perubahan iklim, dengan kebijakannya yang menekankan pada energi terbarukan dan perlindungan lingkungan. Sementara itu, Trump cenderung skeptis terhadap perubahan iklim dan lebih mendukung industri bahan bakar fosil. Perbedaan tajam ini mencerminkan perdebatan yang lebih luas dalam masyarakat Amerika tentang keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan.

Perbedaan Visi dan Program

Kamala Harris
Lebih banyak tokoh Partai Demokrat mendukung Harris sebagai calon presiden baru dari partai tersebut, karena kampanyenya mengalami lonjakan sumbangan. (AP Photo/Alex Brandon)

Kontestasi antara Kamala Harris dan Donald Trump dalam Pilpres Amerika 2024 menampilkan pertarungan dua visi yang sangat berbeda untuk masa depan Amerika Serikat. Kedua kandidat menawarkan pendekatan yang bertolak belakang dalam berbagai isu kunci, mencerminkan perbedaan mendasar dalam ideologi dan prioritas kebijakan mereka. Perbedaan visi ini tidak hanya akan memengaruhi arah kebijakan domestik AS, tetapi juga akan berdampak signifikan pada tatanan global.

Visi dan Program Kamala Harris

Sebagai penerus estafet kepemimpinan dari Joe Biden, Harris menawarkan kombinasi unik antara kelanjutan kebijakan era Biden dan inovasi baru yang mencerminkan visinya sendiri. Dalam hal kebijakan lingkungan, Harris berkomitmen untuk mempercepat transisi menuju energi terbarukan dengan target ambisius pengurangan emisi karbon 50% pada tahun 2030. Program kesehatannya berfokus pada penguatan Affordable Care Act dengan penambahan opsi asuransi publik dan pengurangan biaya obat-obatan resep. Di bidang pendidikan, Harris mendorong program pendidikan tinggi yang lebih terjangkau melalui ekspansi beasiswa federal dan penghapusan sebagian utang mahasiswa. Dalam hal imigrasi, dia mengadvokasi reformasi komprehensif yang menggabungkan pengamanan perbatasan dengan jalur kewarganegaraan yang jelas bagi imigran yang memenuhi syarat.

Visi dan Program Donald Trump

Trump kembali ke arena politik dengan platform "Make America Great Again 2.0" yang menekankan kebangkitan ekonomi domestik dan kemandirian nasional. Fokus utama programnya adalah revitalisasi ekonomi melalui pengurangan pajak yang agresif, dengan proposal penurunan tarif pajak korporasi menjadi 15%. Di sektor energi, Trump berjanji untuk membangkitkan kembali industri bahan bakar fosil Amerika dan membatalkan berbagai regulasi lingkungan yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi. Kebijakan imigrasinya meliputi penyelesaian pembangunan tembok perbatasan, pengetatan proses suaka, dan implementasi sistem imigrasi berbasis merit yang lebih ketat. Dalam hubungan internasional, Trump menekankan negosiasi bilateral yang "menguntungkan Amerika" dan peninjauan ulang keterlibatan AS dalam berbagai perjanjian internasional.

Implikasi Global

Perbedaan visi dan program kedua kandidat membawa implikasi luas bagi komunitas internasional. Program Harris cenderung mendorong kerjasama multilateral dan penguatan aliansi tradisional Amerika, sementara pendekatan Trump lebih menekankan kemandirian nasional dan negosiasi bilateral. Negara-negara berkembang seperti Indonesia perlu mencermati perbedaan ini, karena akan memengaruhi berbagai aspek hubungan bilateral, dari kerjasama perdagangan hingga kebijakan perubahan iklim. Hasil Pilpres Amerika 2024 tidak hanya akan menentukan arah kebijakan domestik AS, tetapi juga akan membentuk kembali lanskap politik dan ekonomi global untuk tahun-tahun mendatang.

Apapun hasilnya nanti, Pilpres Amerika 2024 akan sangat menentukan arah kebijakan global untuk beberapa tahun ke depan. Mengingat posisi AS sebagai negara adidaya, hasil pemilihan ini akan berdampak signifikan tidak hanya bagi rakyat Amerika, tetapi juga bagi masyarakat internasional termasuk Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya