Sholat Hajat: Niat, Tata Cara, Waktu dan Bacaan Doanya

Tata cara, niat dan bacaan doa sholat hajat

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 24 Feb 2024, 14:10 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2024, 14:10 WIB
Cara Sholat Taubat Nasuha
Cara Sholat Taubat Nasuha / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Sholat Hajat merupakan salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh seorang Muslim sebagai bentuk permohonan dan harapan kepada Allah SWT. Ibadah ini termasuk dalam kategori sholat sunnah, yang dapat dilakukan dalam rentang antara 2 hingga 12 rakaat. Sholat Hajat biasanya dilaksanakan secara rutin selama seminggu berturut-turut.

Ketika melaksanakan Sholat Hajat, seorang Muslim dianjurkan untuk merendahkan diri di hadapan Allah Ta'ala. Rendah hati dan tawadhu merupakan sikap yang sangat dihargai oleh Allah, dan seorang hamba yang mampu merendahkan diri di hadapan-Nya memiliki peluang besar untuk diterima sholatnya. Rendah hati ini mencakup pengakuan ketergantungan penuh terhadap Allah dan kesadaran akan kekurangan diri sebagai hamba-Nya.

Sholat Hajat dapat dilakukan dengan jumlah raka'at yang bervariasi, dan jika memilih melaksanakan sholat sebanyak 12 rakaat, setiap dua rakaatnya diakhiri dengan salam. Waktu pelaksanaan Sholat Hajat dapat dilakukan baik pada siang hari maupun malam hari. Namun, waktu yang dianggap paling baik untuk melaksanakan sholat ini adalah ketika memasuki sepertiga malam, yakni antara jam 1 pagi hingga menjelang waktu sholat subuh.

Untuk panduan lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tata cara, niat dan bacaan doa sholat hajat pada Sabtu (24/2).

Niat Sholat Hajat

Niat dan Sholat Malam
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Sholat Hajat merupakan salah satu ibadah sunnah yang diakui oleh para ulama, termasuk Prof. Dr. Wahbah Az Zuhaili yang mencantumkannya sebagai sholat sunnah ketiga setelah sholat tarawih dan Dhuha. Dalam kitabnya, "Sholat-Sholat Mu’ayyanah Mustaqillah," beliau menempatkan Sholat Hajat bersama dengan sholat tasbih dan sholat istikharah. Meskipun diakui sebagai sunnah, namun penting untuk diingat bahwa Sholat Hajat memiliki keutamaan dan manfaat yang besar dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah hadits dari Abdullah bin Abu Aufa yang mengenai Sholat Hajat dicatat dalam Sunan Tirmidzi dan diakui sebagai hadits gharib oleh Imam At-Tirmidzi. Gharib mengindikasikan bahwa hadits ini bukanlah hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi, namun tetap dianggap sahih. Oleh karena itu, Sholat Hajat memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam.

Sementara niat Sholat Hajat sebenarnya dapat tersimpan dalam hati, ada kemungkinan untuk membacanya secara lisan sebagai bentuk memperkuat khusyu' dalam melaksanakan ibadah. Niat tersebut adalah:

اُصَلِّي سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Usholli sunnatal-haajati rak’ataini lillaahi ta’aala.”

Artinya: "Saya berniat shalat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala."

Proses mendalami Sholat Hajat dapat dilakukan melalui berbagai media, salah satunya adalah melalui buku. Buku seperti "Penuntun Mengerjakan Shalat Hajat" dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga tentang Sholat Hajat beserta keajaiban-keajaibannya. Dengan memahami lebih dalam tentang ibadah ini, seorang Muslim dapat merasakan manfaat spiritual dan keberkahan yang terkandung dalam Sholat Hajat.

Waktu Sholat Hajat 

Niat Sholat Dhuha
Ilustrasi Sholat Dhuha Credit: shutterstock.com

Sholat Hajat merupakan ibadah sunnah yang memiliki tata cara pelaksanaan yang dijelaskan oleh berbagai ulama, termasuk di antaranya Al-Ghazali dalam karyanya yang terkenal, Ihya Ulumuddin. Menurut Al-Ghazali, Sholat Hajat dapat dilakukan dalam rentang jumlah raka'at antara 2 hingga 12.

Waktu pelaksanaan Sholat Hajat memiliki keutamaan tertentu, terutama jika dilakukan pada malam hari, terutama di sepertiga malam yang merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk Sholat Tahajud. Walaupun demikian, ibadah ini dapat dilaksanakan kapan saja selama tidak berada dalam waktu terlarang.

Adapun waktu terlarang untuk melaksanakan Sholat Hajat adalah:

  • Dari waktu Subuh hingga terbitnya matahari.
  • Dari terbit matahari hingga matahari mencapai ketinggian tertentu, sekitar 15 menit setelah terbitnya.
  • Ketika matahari berada tepat di atas kepala, tidak condong ke barat maupun ke timur, hingga matahari tergelincir ke barat.
  • Dari waktu Ashar hingga matahari tenggelam.
  • Dari matahari tenggelam hingga benar-benar tenggelam sempurna.

Syarat-syarat pelaksanaan Sholat Hajat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan syarat-syarat sholat pada umumnya. Hal ini mencakup kesucian dari najis baik hadas kecil maupun hadas besar, kesucian badan dan pakaian, menutup aurat, menggunakan tempat sholat yang bersih dari najis, serta menghadap kiblat.

Dengan memahami tata cara pelaksanaan Sholat Hajat, seorang Muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh khusyuk dan harapan akan diterimanya doa dan permohonan yang disampaikan kepada Allah SWT. Sholat Hajat menjadi salah satu wadah untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon pertolongan serta rahmat-Nya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Doa Sholat Hajat

Setelah menyelesaikan Sholat Hajat, sangat dianjurkan untuk melanjutkan dengan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, memohon agar segala hajat atau keinginan yang dimiliki dapat dikabulkan. Doa ini dapat diwujudkan melalui zikir atau bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Berikut adalah beberapa dzikir dan doa yang dapat diamalkan setelah Sholat Hajat:

1. Membaca Istighfar (100 kali):

"Astagfirullaha Rabbi min kulli dzanbin wa atuubu ilaihi."

Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah Tuhanku, dari dosa-dosa dan aku bertaubat kepada-Mu."

2. Membaca Sholawat Nabi (100 kali):

"Allahumma sholli ‘alaa muhammadin sholatar-ridho wardho ‘an ashaabihir-ridhar-ridhaa."

Artinya: "Ya Allah, berilah karunia kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, kesejahteraan yang diridhoi dan ridhoilah dari pada sahabat-sahabat sekalian."

3. Membaca Doa Sholat Hajat yang Mustajab:

"La ilaha illallahul halimul karim, subhanallah rabbil 'arsyil 'azhim, alhamdulillahi rabbil 'alamin. As'aluka mujibat rahmatika wa 'aza-im maghfiratika, waghonimata kulli birrin, was-salamata min kulli ismin, la tada' li dzamban illa ghafartahu, wala hamman hiya laka ridhan illa qadhaitaha, ya arhamar rahimin."

Artinya:

"Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau terlantarkan aku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih dan penyayang."

Bacaan doa tersebut dirangkai dengan pengulangan yang berulang-ulang, mencerminkan kesungguhan dan kerendahan hati seorang Muslim yang memohon kepada Allah. Mengamalkan doa setelah Sholat Hajat ini diharapkan dapat mendatangkan keberkahan, pertolongan, dan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Keutamaan Sholat Hajat dan Dalilnya

Sholat Hajat memiliki keutamaan yang tinggi dalam Islam, dan pelaksanaannya didukung oleh beberapa dalil yang diambil dari Al-Qur'an dan Hadits. Berikut adalah beberapa keutamaan Sholat Hajat dan dalilnya:

1. Pemenuhan Hajat:

Sholat Hajat merupakan sarana untuk memohon dan meminta kepada Allah untuk memenuhi kebutuhan dan hajat-hajat hidup sehari-hari. Dalam doanya, seorang Muslim dapat secara khusyuk menyampaikan segala keinginan dan kebutuhannya kepada Allah.

Dalil: Dari Abdullah bin Zaid ra, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa di antara kalian menginginkan sesuatu dari urusan (kebutuhan) dunia atau urusan akhirat, maka hendaklah dia sholat dua rakaat, kemudian hendaklah dia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ, kemudian hendaklah dia berdoa (memohon kepada Allah sesuai keinginannya).” (HR. Al-Hakim)

2. Penghapus Kesulitan:

Sholat Hajat juga dianjurkan ketika seseorang menghadapi kesulitan, kesedihan, atau masalah dalam kehidupannya. Ibadah ini diharapkan dapat menjadi penolong dan penghapus kesulitan bagi seorang Muslim.

Dalil: Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah ﷺ bersabda, “Jika engkau dalam kesempitan, maka ucapkanlah: Laa ilaha illa Anta, Subhaanaka innii kuntu minadz dzalimiin. Maka Allah akan menghilangkan kesulitanmu dan Dia akan memberikan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari padanya.” (HR. Ahmad)

3. Penghapus Kemiskinan:

Sholat Hajat juga memiliki keutamaan dalam menghilangkan kemiskinan, baik itu kemiskinan materi maupun spiritual. Dengan merendahkan diri di hadapan Allah, seorang Muslim berharap mendapatkan pertolongan-Nya.

Dalil: Dari Abu Umaamah ra, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan sholat hajat dengan ikhlas karena Allah, niscaya Allah akan menghilangkan kemiskinan dari dirinya dan memberikan keberuntungan baginya.” (HR. Ibn Majah)

4. Keberkahan dan Perlindungan:

Sholat Hajat juga dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup dan perlindungan dari segala bentuk bahaya dan malapetaka.

Dalil: Dari Abdullah bin Amr ra, Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa melaksanakan sholat dua rakaat dengan harapannya kepada Allah semata, niscaya Allah akan melindunginya dari siksa neraka.” (HR. Abu Dawud)

Semua keutamaan Sholat Hajat tersebut menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam kehidupan seorang Muslim. Melalui Sholat Hajat, seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah, memohon pertolongan-Nya, dan menunjukkan ketergantungan sepenuhnya kepada Sang Pencipta.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya