Anggaran Jadi Rp 10.000 Per Porsi, Cak Imin Ungkap Akan Tingkatkan Kualitas Makan Bergizi Gratis

Anggaran makan bergizi gratis Rp10.000 per porsi, Cak Imin ungkap akan terus tingkatkan kualitas program.

oleh Rizka Muallifa diperbarui 02 Des 2024, 11:15 WIB
Diterbitkan 02 Des 2024, 11:15 WIB
Makan Siang Bergizi Gratis
Santriwati Ponpes Ali Maksum Krapyak memperlihatkan paket makan siang bergizi gratis yang dibagikan KKP, Sabtu (30/11/2024). (Kukuh Setyono)

Liputan6.com, Jakarta Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia masih berada pada tahap awal, dengan anggaran senilai Rp10.000 per porsi. Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menjelaskan bahwa meski anggaran terbatas, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas program ini. Menurut Cak Imin, sapaan akrabnya, peningkatan kualitas makanan bergizi akan terus dilakukan setiap tahunnya.

Program ini telah melalui uji coba hampir setahun di beberapa daerah, dengan tujuan untuk memastikan setiap sajian memiliki kandungan gizi yang cukup meski dengan dana yang terbatas. Pada tahap awal, anggaran maksimal Rp10.000 per porsi digunakan untuk mencukupi kebutuhan 600-700 kalori per sajian. Program ini, yang direncanakan untuk lebih diperluas pada 2025, tetap menjaga standar kualitas, mulai dari kandungan gizi hingga kontrol kedaluwarsa makanan.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, turut menambahkan bahwa meskipun anggaran terbatas, program ini bertujuan untuk memberikan makan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya di daerah-daerah tertentu seperti Pulau Jawa. Pada tahun 2025, alokasi anggaran untuk program ini diperkirakan mencapai Rp71 triliun, sebuah upaya besar untuk memperbaiki akses pangan bergizi bagi masyarakat.

Pemerintah Mulai Anggarkan Rp 10.000 untuk Makan Bergizi

Pada tahap awal, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp10.000 per porsi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Cak Imin menyebutkan bahwa dana ini digunakan untuk menyediakan makan bergizi yang mencakup 600-700 kalori per sajian. Meskipun terkesan terbatas, pemerintah yakin dapat mempertahankan kualitas makanan yang diberikan.

"Program ini masih dalam tahap awal, namun kami yakin dengan kerja sama antara pemerintah dan mitra penyedia makanan, kualitas tetap bisa terjaga," ujar Cak Imin, dikutip dari ANTARA. 

Anggaran Rp10.000 ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi penerima manfaat, meskipun dengan dana yang terbatas.

Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di Beberapa Daerah

Dukung Program Pemerintah, Lanud Halim Perdanakusuma Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Dua siswi Sekolah Dasar (SD) Angkasa 5 Halim Perdanakusuma memperlihatkan makanan yang tersaji di dalam kotak saat uji coba program makan bergizi gratis, Jakarta, Selasa (26/11/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Program makan bergizi gratis ini telah menjalani uji coba hampir setahun di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Daerah-daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta menjadi lokasi utama percobaan. Hasilnya, pemerintah menemukan bahwa dengan anggaran Rp10.000, kebutuhan kalori 600-700 per sajian bisa tercapai.

"Sudah hampir setahun kami melakukan uji coba di beberapa daerah, dan hasilnya menunjukkan bahwa dengan Rp10.000 per porsi, makanan bergizi dapat disajikan dengan jumlah kalori yang cukup," jelas Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

Anggaran Program MBG Diperkirakan Meningkat di 2025

Pada tahun 2025, pemerintah berencana untuk meningkatkan anggaran untuk program makan bergizi gratis. Dengan alokasi anggaran yang lebih besar, diperkirakan jumlah dana yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp71 triliun. Peningkatan anggaran ini bertujuan untuk memastikan kualitas makanan yang lebih baik serta meningkatkan jangkauan program ke daerah-daerah lainnya.

Adanya anggaran yang lebih besar, pemerintah berharap dapat memperluas cakupan program ke berbagai wilayah, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari program makan bergizi ini.

Komitmen Pemerintah Menjaga Kualitas Makanan Bergizi

Dukung Program Pemerintah, Lanud Halim Perdanakusuma Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Terlihat siswa Sekolah Dasar (SD) Angkasa 5 Halim Perdanakusuma antusias menyantap makanan yang tersaji di dalam kotak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Meski anggaran terbatas, pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas makanan yang disediakan. Standar mutu yang ketat diterapkan pada setiap porsi makanan, mulai dari kandungan gizi hingga pengawasan terhadap kedaluwarsa makanan. Cak Imin menegaskan bahwa kualitas harus tetap menjadi prioritas utama meskipun anggaran yang tersedia terbatas.

"Mitigasi terhadap kedaluwarsa makanan dan pengendalian kualitas bahan baku adalah hal yang harus selalu diperhatikan agar manfaat program ini bisa dirasakan maksimal oleh masyarakat," tambahnya.

Tujuan Jangka Panjang dan Dampaknya Bagi Masyarakat

Pemerintah memiliki tujuan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program makan bergizi gratis. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kurang mampu, dapat memperoleh akses pangan yang sehat dan bergizi. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi masalah gizi buruk dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Ke depannya, pemerintah berencana untuk memperluas dan meningkatkan keberlanjutan program ini dengan alokasi anggaran yang lebih besar. Hal ini bertujuan agar lebih banyak masyarakat Indonesia yang dapat menikmati makanan bergizi dengan harga yang terjangkau.

Berapa anggaran per porsi untuk program makan bergizi gratis?

Anggaran untuk program makan bergizi gratis saat ini adalah Rp10.000 per porsi.

Di daerah mana saja program makan bergizi gratis telah diuji coba?

Program ini telah diuji coba di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Apa tujuan jangka panjang dari program makan bergizi gratis?

Tujuan jangka panjang program ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan akses makanan bergizi bagi mereka yang membutuhkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya