Orang Tua Murid Diminta Jadi Pengawas Keamanan Pangan di Sekolah

Gencarnya sosialisasi MBG dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai asupan gizi yang dibutuhkan

oleh Panji Prayitno Diperbarui 12 Apr 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2025, 22:20 WIB
Orang Tua Murid Diminta Jadi Pengawas Keamanan Pangan di Sekolah
Sosialisasi MBG di Banjarbaru Kalimantan Selatan. (Ist)... Selengkapnya

Liputan6.com, Banjarbaru Anggota Komisi IX DPR RI Mariana mengakui peran serta dan partisipasi aktif masyarakat menentukan keberhasilan program makan bergizi gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah. 

Menurutnya, sosialisasi yang berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) hingga unsur pemda tidak akan efektif jika tak didukung peran masyarakat. 

Ia mengaku, sosialisasi merupakan bagian dari pendekatan bertahap yang diusung oleh BGN melalui program-program terstruktur. Mulai dari penyediaan makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Mariana, menyampaikan bahwa program MBG merupakan manifestasi nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

"Peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dimulai dari aspek fundamental, yakni pemenuhan gizi sejak dini. Pencegahan stunting dan gizi buruk menjadi prioritas karena memiliki dampak signifikan terhadap tumbuh kembang anak dan potensi kecerdasannya di masa depan,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Mariana saat mengikuti sosialisasi MBG di Banjarbaru Kalimantan Selatan, Jumat (11/4/2025).

Ia berharap, gencarnya sosialisasi MBG dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Masyarakat, katanya, diharapkan dapat memahami pentingnya asupan gizi seimbang serta mengenali lebih dalam tujuan dari program MBG yang dilaksanakan bersama BGN.

"Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Harapannya, program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat, kuat, dan cerdas," harap Mariana. 

Pembina Tingkat I/IVB Badan Gizi Nasional (BGN), Wahyudi Indrayana, menegaskan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat dalam menyukseskan program pemenuhan gizi nasional.

Keamanan Pangan

Menurutnya, realisasi program ini tidak dapat dicapai tanpa adanya dukungan konkret dan kesadaran kolektif dari seluruh pihak. 

"Untuk itu, kami membuka ruang kolaborasi bagi Bapak dan Ibu yang ingin berkontribusi secara langsung, baik melalui kemitraan dalam pelaksanaan SPPG (Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi), maupun melalui edukasi kepada masyarakat dan keluarga mengenai pentingnya akses terhadap makanan bergizi secara merata dan berkelanjutan," Terang Wahyudi Indrayana.

Lebih lanjut, Wahyudi menyampaikan bahwa inisiatif ini bukan hanya sebatas intervensi jangka pendek, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun fondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045.

Ia menegaskan, program MBG menjadi titik awal dalam membentuk generasi bangsa yang sehat, unggul, dan berdaya saing tinggi. 

"Hanya dengan komitmen bersama dan integritas dalam pelaksanaannya, visi menciptakan masyarakat Indonesia yang cerdas dan tangguh dapat terwujud secara nyata," ujarnya. 

Selain itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Maulidah, juga menyampaikan, saat ini masyarakat dihadapkan dengan fenomena intergenerational malnutrition.

Ia menyebutkan, Indonesia mengalami triple burden of malnutrition, yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan mikronutrien secara bersamaan, yang terjadi sejak masa kehamilan, kelahiran, hingga fase pertumbuhan anak. 

"Permasalahan gizi ini umumnya disebabkan oleh asupan yang tidak memadai sesuai kebutuhan tubuh, serta praktik konsumsi yang tidak tepat dan tidak aman," jelas Maulidah.

Maulidah juga mengajak seluruh unsur masyarakat untuk terlibat aktif, khususnya dalam hal pengawasan keamanan pangan. Ia juga berharap tim sekolah seperti guru hingga perwakilan orang tua murid berperan aktif mengawasi keamanan pangan di lingkungan sekolah. 

Dengan keterlibatan lintas sektor dan partisipasi masyarakat yang kuat, program ini diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

"Demikian pula, kami mengimbau agar tim kesehatan dan tim masyarakat—terutama Ketua RT, kader kesehatan, serta warga yang ditunjuk oleh kepala desa atau kelurahan—dapat turut serta dalam memastikan bahwa pangan yang dikonsumsi masyarakat, khususnya anak-anak, aman dan bergizi." Tutup Maulidah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya