Bola.com, Jakarta - Menjelang pergantian tahun baru, isu pemecatan Shin Tae-yong dari posisi pelatih kepala Timnas Indonesia masih menjadi perbincangan hangat. Desakan agar pelatih asal Korea Selatan itu diberhentikan muncul akibat kegagalan Muhammad Ferarri dan kawan-kawan di Piala AFF 2024 sebelumnya.
Kelompok yang mendukung dan menentang terus menyuarakan pandangan mereka dengan alasan yang dapat diterima. Walaupun semua kritik tersebut pada dasarnya adalah ungkapan cinta terhadap Timnas Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Namun, untuk mendukung perjuangan berat Jay Idzes dan timnya dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang, akan lebih bijaksana jika perdebatan ini disudahi bersama.
Advertisement
"Pro dan kontra itu bentuk kebebasan berpendapat publik. Tapi saya amati arahnya mulai tak terkendali lagi. Saya yakin kedua kubu sangat mencintai Timnas Indonesia," kata Gusnul Yakin.
Prioritas saat ini adalah mengembalikan situasi menjadi kondusif.
Gusnul Yakin, yang telah lama memahami dunia sepakbola, berusaha untuk tetap netral dalam pandangannya sebagai seorang pengamat.
"Sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung di sepakbola, saya mengerti bahwa posisi pelatih di mana pun selalu penuh dengan risiko. Ketika berhasil, mereka dipuji, namun saat gagal, mereka dicerca. Mari kita berpikir dengan kepala dingin. Pertimbangkan baik-baik keuntungan dan kerugian jika tuntutan untuk memecat Shin Tae-yong dipenuhi, serta apa dampaknya jika dia tetap dipertahankan. Menurut saya, biarkan Shin Tae-yong melanjutkan pekerjaannya dan berikan dia kesempatan lagi," ujarnya.
Pengamat senior dari Malang ini berpendapat bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan dari kekacauan yang terjadi. "Dalam kondisi saat ini, kita perlu mencari cara untuk mengembalikan situasi menjadi kondusif. Saya yakin semua akan mengalami kerugian. Siapa yang mendapatkan keuntungan? Tentu saja negara lain yang berharap Timnas Indonesia mengalami kehancuran," katanya.
Advertisement
Harapannya memberikan efek yang baik.
Gusnul Yakin menyebut bahwa sejumlah negara di ASEAN merasa cemburu dengan perkembangan sepakbola Indonesia.
"Keberhasilan Timnas Indonesia membuat iri di ASEAN. Jika kondisi tak kunjung berubah, ini akan jadi keuntungan bagi pesaing Timnas Indonesia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026," jelasnya.
Menurutnya, jika situasi tidak segera diperbaiki, hal ini dapat dimanfaatkan oleh negara-negara lain yang bersaing dengan Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pernyataan ini menunjukkan pentingnya menjaga momentum positif yang telah diraih Timnas Indonesia di kancah internasional.
Timnas Indonesia saat ini berada di posisi ketiga dalam klasemen sementara Grup C pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan memiliki peluang untuk lolos ke turnamen yang akan diadakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko pada tahun 2026. Dengan posisi yang cukup strategis ini, Timnas Indonesia harus memanfaatkan sisa pertandingan untuk mengamankan tiket ke Piala Dunia. Kesempatan ini tentu tidak boleh disia-siakan, mengingat persaingan yang semakin ketat di tingkat internasional.
Masih ada empat pertandingan tersisa yang menuntut fokus, usaha keras, serta sedikit keberuntungan agar bisa melaju ke Piala Dunia 2026. Pada jadwal terdekat, yang akan berlangsung pada Maret 2025, Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Australia di kandangnya dan menjamu Bahrain di Jakarta. Pertandingan-pertandingan ini sangat krusial dan memerlukan persiapan matang dari seluruh tim, baik dari segi strategi maupun mental.
"Jika mendekati waktu pertandingan polemik itu tak berakhir, maka bisa memengaruhi psikologis Shin Tae-yong. Konsentrasi dia akan terganggu. Tapi bisa juga polemik ini jadi pelecut bagi Shin Tae-yong membuktikan kualitasnya. Kita berharap polemik ini berdampak positif bagi Timnas Indonesia," tuturnya.
Dalam situasi yang penuh tantangan ini, penting bagi pelatih Shin Tae-yong dan timnya untuk tetap fokus dan menjadikan setiap tantangan sebagai motivasi untuk tampil lebih baik. Harapan besar diletakkan pada kemampuan mereka untuk mengatasi tekanan dan membawa Timnas Indonesia menuju kesuksesan.