Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Berduka atas Kecelakaan Pesawat di Korea Selatan: Doakan Jeju Air

Bola.com, Jakarta - Shin Tae-yong, pelatih dari Timnas Indonesia, menyampaikan belasungkawa atas insiden kecelakaan pesawat Jeju Air yang memiliki nomor penerbangan 7C2216.

Pesawat Jeju Air yang terbang dari Bangkok, Thailand menuju Muan, Korea Selatan, mengalami insiden kecelakaan di Bandara Internasional Muan pada Minggu pagi, tanggal 29 Desember 2024, waktu setempat.

Dalam penerbangan tersebut, pesawat Jeju Air membawa 181 orang, terdiri dari 175 penumpang dan enam orang kru. Sebanyak 179 orang kehilangan nyawa dan dua anggota kru berhasil selamat.

"Turut berduka cita yang dalam untuk para korban pesawat Jeju Air 7C2216," ungkap Shin Tae-yong melalui akun Instagramnya, @shintaeyong7777, pada hari Selasa, 31 Desember 2024.

Dalam unggahan tersebut, pelatih asal Korea Selatan ini menuliskan, "Pray for Jeju Air," sebagai pesan dalam foto yang dibagikannya.

Menurut laporan dari Chosun Ilbo, insiden yang melibatkan pesawat Jeju Air diperkirakan terjadi karena kegagalan mesin serta kesalahan dalam pengoperasian roda pendaratan yang disebabkan oleh 'bird strike'.

Pilot berupaya untuk mendaratkan pesawat, namun tidak berhasil mengurangi kecepatan. Sepuluh detik kemudian, pesawat tersebut menabrak sebuah bangunan di dekat landasan pacu, memicu ledakan besar yang diduga menyebabkan kerusakan lebih parah.

Pemain sepak bola asal Korea Selatan turut menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan ini. Salah satunya adalah striker Wolverhampton Wanderers, Hwang Hee-chan, yang menyatakan rasa duka cita.

Hwang Hee-chan menyampaikan bahwa ia mendapatkan kabar menyedihkan ini tepat sebelum pertandingan dimulai. Ia benar-benar berharap agar mereka yang menjadi korban dalam kecelakaan yang tidak terduga ini dapat beristirahat dengan damai.

"Saya sungguh-sungguh berharap arwah mereka yang menjadi korban dalam kecelakaan tak terduga ini dapat beristirahat dengan tenang," imbuh Hwang Hee-chan.

Berita duka ini tentunya membawa kesedihan mendalam bagi banyak orang, terutama mereka yang terlibat langsung dalam insiden tersebut. Selain itu, penyerang yang kini berusia 28 tahun itu juga menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

"Saya juga menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan," tutur penyerang berusia 28 tahun tersebut.

Kejadian ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menghargai setiap momen dan orang-orang di sekitar kita. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan yang berat ini.