Viral, Demi Ambisi Pejabat Ini Tega Rusak Hubungan Asmara Sang Anak

Liputan6.com, Jakarta Liu Liange, mantan Ketua Bank of China, menjadi pusat perhatian publik akibat serangkaian skandal yang melibatkannya. Namanya tidak hanya dikenal sebagai pemimpin dalam sektor keuangan Tiongkok, tetapi juga sebagai sosok yang menjatuhkan reputasinya sendiri melalui tindakan kontroversial. 

Kasusnya korupsi dalam jumlah besar telah mencoreng integritasnya sebagai pejabat tinggi. Namun, skandal terkait kehidupan pribadinya tak kalah menarik perhatian publik. Selain terjerat kasus suap dengan nominal yang fantastis, Liu melakukan tindakan yang tidak terduga dengan merusak hubungan asmara putranya demi ambisi pribadinya.

Kisah ini menambah daftar panjang kontroversi yang melibatkan Liu, seorang pejabat yang pernah memegang posisi strategis dalam sektor keuangan Negara Tirai Bambu ini. Berikut kisahnya yang dilansir Liputan6.com dari laman odditycentral.com, Santu (3/1/2025).

Skandal ini bermula ketika Liu Liange, yang saat itu berusia 63 tahun, diperkenalkan kepada tunangan putranya. Wanita muda yang cantik itu langsung memikat hati Liu dan membuatnya berencana merebut sang wanita dari putranya. Liu mulai menekan putranya untuk memutuskan hubungan dengan alasan bahwa wanita tersebut hanya mengincar kekayaan keluarga mereka.

Tekanan Liu akhirnya membuat putranya menyerah dan mengakhiri hubungan dengan sang tunangan. Tidak berhenti di situ, Liu bahkan menjodohkan putranya dengan wanita lain agar tidak mengganggu rencananya. Sementara itu, ia mulai mendekati mantan tunangan putranya dengan hadiah mewah hingga akhirnya berhasil menikahi wanita itu, yang kemudian menjadi istri keempatnya.

Dampak Menghancurkan bagi Keluarga

Pernikahan Liu dengan mantan tunangan putranya terjadi hanya enam bulan setelah pertunangan sang anak berakhir. Kejadian ini begitu mengejutkan putranya hingga membuatnya jatuh dalam depresi berat dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Sayangnya, kebahagiaan Liu bersama istri keempatnya tidak berlangsung lama. Di tahun yang sama, ia dilaporkan atas dugaan korupsi yang mengakhiri karier dan kebebasannya. Skandal ini menjadi perbincangan luas di China dan Liu pun dibandingkan dengan Kaisar Xuanzong dari Dinasti Tang, yang juga merebut istri anaknya, Yang Guifei.

Liu Liange tidak hanya dikenal karena skandal keluarganya, tetapi juga karena keterlibatannya dalam kasus korupsi besar. Pada November 2024, Pengadilan di Provinsi Shandong menjatuhkan hukuman mati dengan penangguhan dua tahun kepadanya. Hukuman tersebut berarti eksekusi hanya akan dilakukan jika Liu melakukan kejahatan baru selama masa penangguhan. Jika tidak, hukuman tersebut akan dikonversi menjadi penjara seumur hidup.

Selama menjabat sebagai Ketua Bank of China sejak 2019, Liu memanfaatkan posisinya untuk menerima suap senilai lebih dari 121 juta yuan (sekitar Rp 2,8 triliun). Ia juga diketahui memberikan promosi ilegal kepada beberapa individu dan terlibat dalam pemberian pinjaman yang melanggar aturan.

Kasus Liu menjadi salah satu dari serangkaian tindakan keras yang dilakukan oleh badan pengawas anti-korupsi China terhadap sektor keuangan. Tindakan ini juga menjerat beberapa tokoh besar lainnya, termasuk mantan Wakil Gubernur Bank Sentral Fan Yifei, yang dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan pada Oktober 2024.