Justin Trudeau Resmi Mundur dari Perdana Menteri Kanada, Ada Apa?

Justin Trudeau resmi mundur sebagai PM Kanada, membuka jalan bagi Partai Liberal untuk mencari pemimpin baru.

oleh Nurul Diva diperbarui 07 Jan 2025, 10:43 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2025, 10:43 WIB
PM Kanada Justin Trudeau
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan pernyataan pers untuk KTT G7 di Quebec. (Ludovic Marin/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Kanada ke-23, Justin Trudeau, dikabarkan melakukan pengunduran diri, setelah sembilan tahun menjabat sebagai pemimpin Partai Liberal, pada Senin (6/1). Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketidakpuasan internal di partainya serta merosotnya popularitas Trudeau di mata publik.

Dalam konferensi pers di Rideau Cottage, Ottawa, dirinya mengatakan bahwa, langkah ini dilakukan setelah parlemen Kanada mengalami kebuntuan selama beberapa bulan terakhir akibat sidang terpanjang dalam sejarah pemerintahan minoritas.

"Negara ini layak mendapatkan pilihan yang nyata dalam pemilihan umum berikutnya dan menjadi jelas bagi saya bahwa jika saya harus berjuang dalam pertikaian internal, saya tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemilihan tersebut," kata dia, dalam konferensi pers, Senin, mengutip BBC.

Alasan di Balik Pengunduran Diri Trudeau

Justin Trudeau menyatakan bahwa keputusan untuk mundur berasal dari kesadaran akan kebutuhan partainya untuk memiliki kepemimpinan baru menjelang pemilu federal 2025. Ketidakpuasan di internal Partai Liberal meningkat sejak akhir 2024, dengan beberapa anggota parlemen secara terbuka mengkritik kebijakan Trudeau.

Popularitas Trudeau yang menurun di kalangan publik Kanada juga menjadi faktor signifikan. Sebuah survei menunjukkan bahwa mayoritas warga Kanada merasa kurang puas dengan kinerja pemerintahannya, terutama dalam menangani isu ekonomi dan hubungan internasional.

Selain itu, tekanan dari oposisi Konservatif yang semakin kuat membuat Partai Liberal menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan dukungan di parlemen. Trudeau merasa bahwa langkah ini akan memberi waktu bagi partainya untuk menyusun strategi baru.

"Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai, sebagai perdana menteri, setelah partai memilih pemimpin berikutnya melalui proses persaingan nasional yang ketat," kata dia, lagi.

Masih Jadi Perdana Menteri Sampai Dapat Pemimpin Baru

Meski mundur sebagai pemimpin partai, dirinya menyebut masih akan menjabat sebagai PM Kanada sampai partainya mendapat pemimpin baru pengganti. 

Partai Liberal diketahui akan mengadakan pemilihan internal untuk menentukan pengganti Trudeau. Beberapa kandidat potensial kemudian diusulkan, termasuk Menteri Luar Negeri Mélanie Joly, Menteri Inovasi François-Philippe Champagne, serta mantan bankir sentral Mark Carney. Dominic LeBlanc, Menteri Keuangan, juga disebut-sebut sebagai calon sementara yang kuat.

Presiden Partai Liberal Sachit Mehra menyatakan bahwa partai berkomitmen untuk memilih pemimpin yang mampu melanjutkan visi progresif Trudeau.

"Kaum Liberal di seluruh negeri sangat berterima kasih kepada Justin Trudeau atas lebih dari satu dekade kepemimpinannya di Partai dan negara kita," kata, Sachit.

Bawa Perubahan Besar di Kanada

Trudeau dikenal sebagai pemimpin progresif yang membawa perubahan besar dalam politik Kanada. Di bawah kepemimpinannya, Partai Liberal memenangkan tiga pemilu berturut-turut, masing-masing pada 2015, 2019, dan 2021, meskipun dua terakhir menghasilkan pemerintahan minoritas.

Ia memperkenalkan program-program besar seperti Tunjangan Anak Kanada, yang membantu mengurangi tingkat kemiskinan di kalangan anak-anak, serta kebijakan lingkungan yang mendukung transisi energi bersih. Trudeau juga memperjuangkan kesetaraan gender dengan membentuk kabinet yang seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Namun, masa jabatannya tidak lepas dari kontroversi. Kebijakan ekonomi yang dianggap kurang efektif dan skandal politik domestik menjadi titik lemah yang dimanfaatkan oleh oposisi untuk melemahkan pemerintahannya.

Dampak Mundurnya Trudeau terhadap Politik Kanada

Pengunduran diri Trudeau membuka peluang bagi oposisi untuk memperkuat posisinya menjelang pemilu 2025. Pemimpin Konservatif Pierre Poilievre telah secara terbuka mengkritik Trudeau dan Partai Liberal, menyebut penggantian pemimpin hanya sebagai strategi untuk menghindari tanggung jawab.

Di sisi lain, Partai Liberal menghadapi tantangan besar dalam menyatukan kembali anggota yang terpecah akibat ketidakpuasan internal. Proses pemilihan pemimpin baru akan menjadi ujian penting untuk menentukan arah masa depan partai.

Pengunduran diri ini juga menandai akhir era Trudeau yang telah mendominasi politik Kanada selama hampir satu dekade. Meskipun penuh tantangan, ia tetap dikenang sebagai salah satu perdana menteri paling berpengaruh dalam sejarah modern Kanada.

Tantangan dan Harapan bagi Partai Liberal

Partai Liberal kini harus menghadapi tantangan untuk membangun kembali kepercayaan publik. Pemilihan pemimpin baru diharapkan dapat membawa energi segar dan strategi yang lebih relevan untuk memenangkan pemilu.

Selain itu, partai harus fokus pada isu-isu prioritas seperti ekonomi, perubahan iklim, dan hubungan internasional, yang menjadi perhatian utama pemilih Kanada. Kandidat baru diharapkan mampu menjawab tantangan ini dengan pendekatan yang lebih inovatif.

Dengan pemilu yang direncanakan pada Oktober 2025, waktu menjadi faktor penting bagi Partai Liberal untuk memperkuat posisinya di tengah persaingan politik yang semakin ketat.

Mengapa Justin Trudeau mundur sebagai Perdana Menteri Kanada?

Trudeau mundur karena ketidakpuasan internal partai, tekanan oposisi, dan popularitasnya yang menurun di mata publik.

Siapa pengganti potensial Justin Trudeau?

Kandidat potensial termasuk Mélanie Joly, François-Philippe Champagne, Mark Carney, dan Dominic LeBlanc.

Apa dampak pengunduran diri Trudeau bagi Partai Liberal?

Partai Liberal menghadapi tantangan untuk memilih pemimpin baru dan mempersiapkan strategi menjelang pemilu 2025.

Kapan pemilu berikutnya di Kanada?

Pemilu federal Kanada dijadwalkan pada Oktober 2025.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya