Jepang Dilanda Gempa 6,9 Timbulkan Tsunami 20 Cm di Miyazaki

Gempa 6,9 melanda Miyazaki, Jepang, memicu tsunami kecil 20 cm. Kronologi lengkap, fakta ilmiah, dan tindakan pencegahan pemerintah ada di sini.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 14 Jan 2025, 11:23 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2025, 09:09 WIB
Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Jepang kembali diguncang gempa besar pada Senin malam, 13 Januari 2025. Kali ini, gempa berkekuatan magnitudo 6,9 melanda Prefektur Miyazaki di wilayah barat daya Jepang. Guncangan kuat ini tidak hanya menggetarkan wilayah daratan, tetapi juga memicu tsunami kecil setinggi 20 cm.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) dengan cepat mengeluarkan peringatan tsunami untuk Prefektur Miyazaki dan Kochi. Berdasarkan laporan resmi, pusat gempa berada di kedalaman sekitar 30 kilometer di bawah laut. Meskipun ukurannya relatif kecil, tsunami ini cukup untuk menciptakan suasana panik di wilayah pesisir.

Meski belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa, gempa ini menjadi pengingat akan potensi bencana yang sering terjadi di Jepang. Para ahli terus memantau situasi, sementara pemerintah lokal telah mengimbau warga untuk tetap waspada.

Gempa Miyazaki: Lokasi dan Waktu Kejadian

Gempa bumi ini terjadi pada pukul 21.19 waktu setempat atau 19.19 WIB. Lokasi episentrum berada di lepas pantai Miyazaki, tepatnya di koordinat 31,78 derajat lintang utara dan 131,54 derajat bujur timur. Kedalaman gempa, atau hiposenternya, terdeteksi sekitar 30 kilometer dari permukaan laut, menunjukkan bahwa gempa ini termasuk kategori dangkal.

Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, gempa ini dipicu oleh aktivitas Subduksi Nankai, sebuah area di mana lempeng tektonik bertabrakan. Ia menambahkan jika gempa bumi Miyazaki ini merupakan jenis gempa bumi dangkal dengan mekanisme thrust fault.

“Gempa bumi Miyazaki ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu aktivitas subduksi Nankai. Gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelas Daryono dalam siaran pers.

Laporan dari berbagai media internasional menunjukkan bahwa gempa ini terasa kuat di seluruh wilayah barat daya Jepang. Skala seismik Jepang mencatat intensitas lower 5 di beberapa kota seperti Takanabe dan Shintomi.

Peringatan Tsunami dan Reaksi Cepat Pemerintah

JMA langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami setinggi 1 meter hanya sepuluh menit setelah gempa terjadi. Peringatan ini berlaku untuk Prefektur Miyazaki dan Kochi, mengingat letak geografisnya yang dekat dengan episentrum.

Tsunami pertama dilaporkan muncul di Pelabuhan Miyazaki pada pukul 21.48 waktu setempat, dengan ketinggian mencapai 20 cm. Selang beberapa menit kemudian, tsunami serupa juga terdeteksi di Nichinan pada pukul 22.04 waktu setempat.

Pemerintah daerah langsung mengimbau warga untuk menjauh dari garis pantai dan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Upaya mitigasi ini dilakukan untuk meminimalkan risiko korban jiwa atau kerugian material.

Dampak Gempa dan Kondisi di Lapangan

Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan signifikan maupun korban jiwa akibat gempa ini. Stasiun televisi NHK melaporkan bahwa aktivitas sehari-hari di Prefektur Miyazaki dan Kochi mulai kembali normal pada Selasa pagi.

Namun, sejumlah warga melaporkan bahwa mereka merasakan guncangan yang cukup kuat selama beberapa detik. Banyak yang memilih untuk tinggal di tempat pengungsian sementara, mengingat potensi gempa susulan yang sering terjadi di wilayah ini.

Para ahli seismologi juga mengingatkan bahwa wilayah Jepang sering menghadapi gempa dengan intensitas tinggi. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menjadi hal yang utama bagi masyarakat Jepang.

Penjelasan Ilmiah tentang Gempa Miyazaki

Gempa ini dikategorikan sebagai gempa tektonik dangkal yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik di zona Subduksi Nankai. Mekanisme thrust fault yang terdeteksi menunjukkan bahwa salah satu lempeng tektonik bergerak ke atas terhadap lempeng lainnya. Menurut Daryono, mekanisme ini sering memicu gempa besar di wilayah Jepang dan kawasan Asia Timur.

Para ilmuwan terus mempelajari pola gempa di kawasan ini untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang lebih efektif. Teknologi modern memungkinkan JMA mengeluarkan peringatan hanya beberapa menit setelah gempa terdeteksi.

Tindakan Pencegahan dan Imbauan kepada Masyarakat

Pemerintah Jepang terus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Mereka juga mengingatkan pentingnya memiliki rencana evakuasi yang jelas, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir.

Selain itu, pemerintah daerah di Prefektur Miyazaki dan Kochi telah menyediakan tempat penampungan darurat yang dilengkapi dengan kebutuhan dasar. Informasi terkait lokasi-lokasi ini disebarkan melalui media lokal untuk mempermudah akses masyarakat.

Para ahli juga menyarankan agar masyarakat selalu memantau informasi resmi dari JMA atau pemerintah setempat. Langkah-langkah pencegahan seperti menjauh dari area pantai dan mempersiapkan perlengkapan darurat dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Apa yang menyebabkan gempa di Miyazaki?

Gempa Miyazaki disebabkan oleh aktivitas Subduksi Nankai, di mana lempeng tektonik bertabrakan dan memicu gempa bumi dangkal dengan mekanisme thrust fault.

Apakah tsunami dari gempa ini berbahaya?

Tsunami yang terdeteksi setinggi 20 cm tidak dianggap berbahaya, tetapi tetap menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap bencana.

Bagaimana reaksi pemerintah Jepang terhadap gempa ini?

Pemerintah Jepang langsung mengeluarkan peringatan tsunami dan mengimbau warga untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Apakah gempa ini berdampak pada wilayah lain di Asia?

Berdasarkan analisis BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia atau kawasan Asia lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya