Liputan6.com, Jakarta Setiap budaya di dunia memiliki cara unik dalam memperingati dan menghormati mereka yang telah berpulang. Ritual pemakaman tidak hanya mencerminkan kepercayaan dan nilai-nilai masyarakat, tetapi juga menawarkan wawasan mendalam tentang hubungan manusia dengan kehidupan dan kematian.
Dari praktik kuno hingga tradisi yang masih berlangsung hingga hari ini, berbagai upacara pemakaman menunjukkan keragaman cara manusia merayakan akhir hayat. Salah satu ritual yang menarik adalah Pemakaman Langit, di mana jasad ditempatkan di puncak gunung untuk dimakan oleh burung pemakan bangkai.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Tradisi ini melambangkan pelepasan roh dari tubuh dan memberikan kontribusi kembali kepada alam. Selain itu, di Madagaskar, terdapat tradisi Famadihana atau 'pembalikan tulang', di mana setiap tujuh tahun sekali, keluarga menggali kembali jasad leluhur mereka, membungkusnya dengan kain baru, dan menari bersama mereka sebagai bentuk penghormatan.
Ritual-ritual ini menunjukkan betapa beragamnya cara manusia dalam memahami dan merayakan kematian. Berikut ini beberapa ritual unik pemakaman yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (19/1/2025).
1. Pemakaman Langit
Pemakaman langit Tibet adalah salah satu bentuk ritual pemakaman yang paling terkenal dan unik dari seluruh dunia. Ritual ini merupakan simbol keterpisahan dari tubuh fisik, baik saat masih hidup maupun di gerbang kematian. Dalam pemakaman langit, jenazah dibawa ke puncak gunung dan anggota keluarga membiarkan burung nasar dan burung memakan dagingnya. Hal ini dipandang sebagai tindakan kasih sayang, di mana tubuh menopang makhluk hidup lainnya bahkan saat jiwa tidak lagi tinggal di dalamnya.
Advertisement
2. Pemakaman Viking
Pemakaman Viking tidak lain adalah prosesi akbar di mana orang-orang mengirim orang terkasih mereka yang telah meninggal ke alam baka dengan kemegahan dan pertunjukan. Pemakamannya megah dan seremonial, dan jenazah dikremasi dengan barang-barang yang mungkin dibutuhkannya di alam baka, senjata untuk perlindungan, dan terkadang bahkan budak! Pemakaman Viking dilakukan dengan membangun perahu yang kuat dan kokoh dan tubuh almarhum diikat di atasnya bersama dengan makanan dan kebutuhan pokok lainnya, lalu sebagian tubuhnya dibakar.
3. Famadihana
Di Madagaskar, orang-orang mempraktikkan Famadihana, atau 'memutar tulang', sebuah ritual yang terkadang menghibur orang dan juga membuat mereka tidak nyaman. Setiap tujuh tahun, keluarga menggali kembali makam leluhur mereka, membungkus kembali jenazah mereka dengan kain baru, dan menari bersama mereka. Dalam Famadihana, kematian bukanlah akhir tetapi transisi, dan ritual ini merupakan cara untuk mengatakan bahwa ada hubungan antara yang hidup dan yang mati.
4. Peti Mati Gantung
Di beberapa negara Asia Selatan, proses pemakaman yang unik melibatkan peti mati gantung. Jenazah ditempatkan di dalam peti mati yang kuat, lalu peti mati digantung di tebing atau ditempatkan di gua yang menanjak, yang menjaga jenazah tetap tinggi di atas tanah. Dipercaya bahwa semakin tinggi tubuh, semakin dekat dengan surga.
5. Peti Mati Fantasi
Di Ghana, salah satu ritual pemakaman paling unik dilakukan di 'peti mati fantasi'. Pemakamannya megah dan rumit, dan ada sentuhan kreativitas di dalamnya. Bagaimana? Peti mati untuk almarhum dibuat khusus, sesuai keinginan mereka, dan dibentuk menjadi benda dan objek yang mereka sukai saat mereka masih hidup. Dari pesawat terbang hingga botol dan kaleng minuman dingin, peti mati fantasi memberi orang kesempatan untuk beristirahat dengan sentuhan favorit mereka.
Advertisement
6. Mumifikasi
Salah satu bentuk pemakaman dan ritual pemakaman tertua adalah Mumifikasi, dan ini membantu mengawetkan jenazah. Mumifikasi melibatkan praktik yang panjang dan rumit di mana tubuh dibuat menyerupai jiwa, atau ‘Ka’, dan makam diisi dengan harta, makanan dan barang-barang pribadi, memastikan almarhum memiliki lingkungan yang nyaman untuk kehidupan kekal mereka.
7. Manik-manik Kremasi
Cara kremasi yang lebih modern dan baru di Korea Selatan hadir dalam bentuk manik-manik kremasi. Setelah kremasi, yang biasanya dilakukan dengan api, abu yang tertinggal tidak direndam atau ditiup ke udara, melainkan diubah menjadi manik-manik yang tampak seperti perhiasan dan dipajang di rumah.