Liputan6.com, Jakarta Pemerintah resmi menerbitkan Surat Edaran Bersama (SEB) terkait jadwal pembelajaran selama Ramadan 2025. Keputusan ini menegaskan bahwa kegiatan belajar tetap berjalan, meskipun ada beberapa hari yang dialokasikan untuk pembelajaran mandiri. Langkah ini bertujuan agar siswa tetap produktif dan tidak kehilangan momen untuk memperdalam iman dan takwa selama bulan Ramadan.
Surat edaran ini mencantumkan jadwal pembelajaran yang mencakup kegiatan di sekolah maupun secara mandiri. Selain itu, pemerintah juga menetapkan waktu libur bersama Idul Fitri di akhir Maret hingga awal April 2025. Kebijakan ini menuai perhatian publik karena memberikan keseimbangan antara pembelajaran dan waktu ibadah.
Dalam edaran tersebut, berbagai pihak seperti sekolah, pemerintah daerah, dan orang tua diimbau untuk berperan aktif mendukung pelaksanaan pembelajaran selama Ramadan. Lantas, berapa lama libur Ramadan yang ditetapkan oleh pemerintah? berikut informasinya, dirangkum Liputan6, Rabu (22/1).
Advertisement
Siswa Sekolah Libur Sepekan Awal Ramadan
Berdasarka Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menetapkan bahwa pembelajaran mandiri akan dilaksanakan pada tanggal 27-28 Februari serta 3-5 Maret 2025.
Pada periode ini, siswa diberikan tugas yang dapat diselesaikan di lingkungan keluarga, tempat ibadah, atau masyarakat sesuai arahan sekolah. Langkah ini bertujuan memberikan fleksibilitas kepada siswa untuk menjalankan ibadah sekaligus tetap aktif belajar.
Pemerintah juga menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendampingi siswa selama masa pembelajaran mandiri ini. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa tetap produktif tanpa mengabaikan aspek spiritual.
“Tanggal 27 dan 28 Februari serta tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat sesuai penugasan dari sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan,” tulis dokumen SKB 3 Menteri Nomor 400.1/320/SJ yang ditandatangani ketiga menteri tersebut tertanggal Senin 20 Januari 2025.
Advertisement
Pembelajaran Tetap Dilaksanakan di Sekolah Mulai Tanggal 6 sampai 25 Maret 2025
Setelah periode pembelajaran mandiri, kegiatan belajar di sekolah akan berlangsung mulai 6 hingga 25 Maret 2025. Pembelajaran ini difokuskan pada penguatan karakter siswa melalui kegiatan yang bermanfaat, seperti pesantren kilat, kegiatan sosial, dan pelatihan kepemimpinan.
Selama periode ini, sekolah diharapkan memberikan suasana yang mendukung semangat Ramadan. Selain pembelajaran akademik, siswa juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang memperdalam nilai-nilai keagamaan. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membangun akhlak mulia.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan bahwa momen Ramadan menjadi waktu yang produktif bagi siswa, baik secara akademik maupun spiritual. Dengan demikian, siswa dapat menjalani bulan suci dengan seimbang antara belajar dan beribadah.
Bagi siswa beragama Islam, kegiatan seperti tadarus Alquran dan kajian keislaman dianjurkan. Sementara itu, siswa non-Muslim didorong mengikuti kegiatan keagamaan sesuai keyakinan masing-masing.
“Tanggal 6 sampai dengan tanggal 25 Maret 2025, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di sekolah/madrasah/satuan pendidikan keagamaan,” sambung surat tersebut.
Jadwal Libur Bersama Idul Fitri
Libur bersama Idul Fitri ditetapkan pada tanggal 26-28 Maret, 2-4 April, dan 7-8 April 2025. Jadwal ini memberikan waktu bagi siswa dan keluarga untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan. Selama periode ini, siswa diimbau untuk memanfaatkan waktu untuk bersilaturahmi dan mempererat hubungan keluarga.
Selain itu, pemerintah berharap siswa tetap menjaga semangat belajar meskipun sedang libur. Dengan pendekatan yang seimbang, siswa diharapkan dapat kembali ke sekolah pada tanggal 9 April 2025 dengan energi yang baru dan semangat belajar yang tinggi.
Libur Idul Fitri ini juga menjadi momen untuk merefleksikan nilai-nilai yang telah dipelajari selama Ramadan. Dengan demikian, siswa dapat mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Peran Pemerintah Daerah dan Sekolah
Pemerintah daerah dan sekolah memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran pembelajaran selama Ramadan. Pemerintah daerah diharapkan menyiapkan perencanaan yang menjadi pedoman bagi sekolah dalam melaksanakan kegiatan selama bulan suci. Selain itu, waktu pelaksanaan kegiatan di sekolah harus disesuaikan dengan kondisi lokal.
Kantor wilayah Kementerian Agama juga diminta menyelaraskan kegiatan pembelajaran di madrasah agar sesuai dengan arahan dalam surat edaran. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan sekolah, diharapkan kegiatan pembelajaran selama Ramadan dapat berjalan lancar.
Sekolah juga didorong untuk berinovasi dalam menyelenggarakan kegiatan yang relevan dengan semangat Ramadan. Dengan demikian, siswa dapat merasakan suasana yang mendukung pembelajaran dan ibadah secara bersamaan.
"Pembelajaran bulan Ramadan sudah selesai, saya sudah tanda tangan Menteri Agama sudah (tanda tangan) dan Pak Mendagri sudah tanda tangan. Di dalamnya juga nanti ada klausul yang mengatur bagaimana para murid yang beragama selain Islam," kata, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, dikutip dari ANTARA.
Pentingnya Peran Orang Tua
Orang tua memiliki peran krusial dalam mendampingi anak selama pembelajaran di bulan Ramadan. Mereka diimbau untuk membimbing anak-anak dalam melaksanakan ibadah dan memastikan tugas-tugas pembelajaran mandiri selesai dengan baik. Pendampingan ini menjadi salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan kebijakan pemerintah.
Selain itu, orang tua juga diharapkan menciptakan suasana rumah yang mendukung proses belajar anak. Dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, diharapkan siswa dapat menjalani bulan Ramadan dengan penuh semangat.
Melalui peran aktif orang tua, siswa dapat mengintegrasikan pembelajaran akademik dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi langkah penting dalam membentuk karakter anak yang unggul.
Advertisement
Apa saja jadwal libur Ramadan 2025 untuk sekolah?
Libur bersama ditetapkan pada akhir Maret hingga awal April 2025. Sebelum itu, pembelajaran tetap berjalan.
Apakah selama Ramadan 2025 siswa tetap belajar di sekolah?
Ya, pembelajaran di sekolah dilakukan mulai 6 hingga 25 Maret 2025, dengan fokus pada penguatan iman dan takwa.
Advertisement
Apa yang dilakukan siswa selama pembelajaran mandiri Ramadan 2025?
Siswa melaksanakan tugas di rumah, tempat ibadah, atau masyarakat sesuai arahan sekolah.
Kapan pembelajaran di sekolah dimulai setelah libur Idul Fitri 2025?
Pembelajaran dimulai kembali pada 9 April 2025, setelah libur bersama selesai.
Advertisement