Bola.com, Jakarta - Yussa Nugraha membandingkan Miliano Jonathans dengan Arjen Robben. Pemain sayap dari FC Utrecht tersebut direkomendasikan kepada Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, untuk dinaturalisasi menjadi bagian dari Timnas Indonesia.
Pada bursa transfer musim dingin tahun 2025, Jonathans baru saja bergabung dengan FC Utrecht. Ia didatangkan untuk menggantikan Ole Romeny, yang merupakan calon striker Timnas Indonesia, setelah Romeny dijual ke Oxford United. Klub tersebut merupakan salah satu tim di divisi kedua Liga Inggris yang dimiliki oleh Ketua PSSI, Erick Thohir.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum bergabung dengan FC Utrecht, Jonathans bermain untuk Vitesse Arnhem, yang berlaga di divisi kedua Liga Belanda. Di paruh pertama musim 2024/2025, pemain berusia 20 tahun ini menunjukkan performa impresif dengan mencetak sebelas gol dan memberikan empat assist dalam 18 pertandingan yang ia mainkan.
Advertisement
"Yang saya suka Miliano Jonathans. Pak Arya tahu," ucap Yussa dalam kanal YouTube Arya Sinulingga. "Pernah dengar," balas Arya.
Bermain di Sayap Kanan dengan Kaki Kidal
"Dia bermain untuk Vitesse Arnhem pada putaran pertama lalu saat Ole Romeny ke Oxford United, FC Utrecht mengambil dia," imbuh Yussa. "Menggantikan Romeny?" tanya Arya.
Yussa menjelaskan bahwa pemain tersebut memiliki posisi yang sama dengan Romeny. "Iya, posisinya sama dengan Romeny. Istilahnya, ciri khas Arjen Robben. Jadi dia pemain kidal tapi bermain di sayap kanan. Jadi kayak nekuk," ungkap Yussa. Arya menambahkan bahwa gaya bermain seperti itu bisa membingungkan lawan. "Itu bisa nipu-nipu lawan juga kalau kayak gitu. Kaki kiri tapi main di kanan," timpal Arya.
Yussa juga menyoroti performa pemain tersebut musim ini dengan menyebutkan bahwa rata-rata ratingnya mencapai delapan, menunjukkan penampilan yang sangat baik. "Pada musim ini, rata-rata ratingnya delapan. Jadi bagus banget dia. Keliatad ada muka Indonesianya. Dia orang Depok. Saya suka cara bermainnya dia," tutur Yussa. Menurutnya, pemain ini memiliki wajah khas Indonesia dan berasal dari Depok, yang membuatnya semakin tertarik dengan gaya bermainnya.
Pemain ini juga dikenal gesit dan memiliki penyelesaian akhir yang baik, meskipun usianya masih muda, yaitu 20 tahun, lebih muda dari Romeny. "Dia gesit, penyelesaian akhirnya bagus. Usia masih muda, 20 tahun, di bawah Romeny. Menurut saya, kalau bisa bergabung dengan Timnas Indonesia, akan menjadi prospek bagus. Saat ini, sedang top-topnya di Belanda," imbuhnya. Yussa berpendapat bahwa jika bergabung dengan Timnas Indonesia, pemain ini bisa menjadi prospek yang baik karena saat ini sedang berada di puncak penampilannya di Belanda.
Advertisement
Keluarga asal Depok
Jonathans dilahirkan di kota Arnhem, Belanda, pada tanggal 5 April 2004. Ayahnya memiliki asal usul dari Depok, Jawa Barat.
Menurut cerita, keluarga Jonathans dahulu menetap di Jalan Pemuda, Kecamatan Pancoran Mas, yang terletak dekat dengan Stasiun Depok, juga dikenal sebagai Stasiun Depok Lama.
Jonathans dipercaya merupakan keturunan dari marga Jonathans, salah satu dari dua belas marga yang ada di Belanda.
Pada bulan Oktober 2024, Jonathans berbicara secara terbuka kepada ESPN Belanda. Dia mengungkapkan bahwa dia telah berinteraksi dengan pelatih Timnas Indonesia saat itu, Shin Tae-yong, yang sekarang telah digantikan oleh Patrick Kluivert.
"Ya, kami masih berkomunikasi. Saya tetap membuka peluang, jadi saya belum menutup pintu sama sekali. Saat ini kita lihat saja bagaimana perkembangannya," ucapnya.
Jonathans berencana untuk memutuskan mengenai tawaran naturalisasi dari Timnas Indonesia pada akhir musim ini.
"Kita bisa melihat apa saja peluang yang ada. Tapi, yang terpenting bagi saya musim ini adalah menjadi sefit mungkin dan tetap fit," jelas Jonathans.