Liputan6.com, Jakarta Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam. Di bulan suci ini, sahur menjadi salah satu ritual penting yang tidak hanya sekadar aktivitas makan dan minum sebelum berpuasa, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Baca Juga
Advertisement
Bagi umat Muslim, memahami tata cara niat puasa sahur yang benar menjadi hal yang fundamental dalam menjalankan ibadah puasa. Sahur bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga merupakan bentuk ketaatan dan upaya meraih keberkahan di bulan Ramadhan.
Mengawali puasa dengan sahur yang tepat, disertai niat dan doa yang benar, dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa kita. Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sahur, bahkan jika hanya dengan minum seteguk air.
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang niat puasa sahur, bacaan doa-doa yang dianjurkan, keutamaan sahur, serta berbagai aspek penting lainnya yang perlu diketahui untuk memaksimalkan ibadah puasa Ramadhan, sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (11/2/2025).
Pentingnya Niat Puasa dan Sahur
Niat merupakan salah satu rukun puasa yang harus dipenuhi sebelum memulai ibadah puasa. Tanpa niat yang benar, ibadah puasa tidak akan sah. Niat puasa Ramadhan dapat dilakukan setiap malam sebelum terbit fajar, dan waktu sahur menjadi momen yang tepat untuk memantapkan niat tersebut.
Sahur sendiri memiliki kedudukan istimewa dalam ibadah puasa. Rasulullah SAW bersabda, "Tasahharuu fa inna fis suhuuri barakah" yang artinya "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari)
Waktu sahur dimulai dari pertengahan malam hingga sebelum terbit fajar. Periode ini memberikan fleksibilitas bagi umat Islam untuk menyesuaikan waktu sahur dengan kondisi dan aktivitas masing-masing, sambil tetap memperhatikan ketentuan syariat.
Para ulama sepakat bahwa sahur merupakan sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dalam ibadah puasa. Meskipun bukan merupakan syarat sah puasa, meninggalkan sahur berarti melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dan pahala yang berlimpah.
Advertisement
Bacaan Doa Sahur
Waktu sahur merupakan momen spiritual yang istimewa, dimana Allah SWT berjanji mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Selain sebagai waktu untuk mengisi energi sebelum berpuasa, sahur juga menjadi kesempatan emas untuk bermunajat kepada Allah SWT. Membaca doa-doa yang ma'tsur (diajarkan oleh Rasulullah SAW) saat sahur dapat meningkatkan keberkahan dan nilai spiritual dari aktivitas sahur kita. Berikut adalah kumpulan doa yang dianjurkan untuk dibaca saat sahur:
1. Doa Sebelum Makan Sahur
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللَّهِ
Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa adzaaban naar, bismillah
Artinya: "Ya Allah, berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan lindungilah kami dari siksa api neraka, dengan menyebut nama Allah"
2. Doa Ketika Sahur
يَرْحَمُ اللهُ المُتَسَحِّرِيْنَ
Yarhamullahul mutasahhirin
Artinya: "Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang-orang yang makan sahur"
3. Doa Setelah Selesai Sahur
اَللّٰهُمَّ قَوِّنِيْ عَلَى صِيَامِيْ وَاجْعَلْهُ مِنِّيْ مَقْبُوْلًا
Allaahumma qowwinii 'alaa shiyaamii waj'alhu minnii maqbuulaa
Artinya: "Ya Allah, kuatkanlah aku dalam puasaku dan jadikanlah puasaku diterima"
Mengamalkan doa-doa sahur di atas bukan sekadar ritual, melainkan bentuk penghayatan spiritual yang mendalam terhadap makna sahur. Dengan membiasakan diri membaca doa-doa ini dengan khusyuk dan penuh penghayatan, kita dapat merasakan kedekatan dengan Allah SWT sekaligus mempersiapkan diri secara spiritual untuk menjalankan ibadah puasa. Membaca doa-doa ini secara rutin juga dapat meningkatkan keberkahan sahur dan menambah pahala ibadah kita di bulan Ramadhan.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Niat merupakan rukun utama dalam ibadah puasa Ramadhan, sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang berbunyi "Innama al-a'malu bin niyyat" (Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya). Dalam pelaksanaannya, niat puasa Ramadhan dapat dilakukan dengan dua cara: niat harian yang dibaca setiap malam sebelum fajar, atau niat untuk sebulan penuh yang cukup diucapkan sekali di awal Ramadhan. Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini, namun untuk kehati-hatian (ihtiyath), disarankan untuk memperbaharui niat setiap malam. Berikut adalah bacaan niatnya:
Niat Puasa Harian
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala
Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala"
Niat Puasa Sebulan Penuh
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانَ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat berpuasa sepanjang bulan Ramadhan tahun ini, wajib karena Allah Ta’ala.
Kedua bacaan niat di atas dapat digunakan sesuai dengan keyakinan dan mazhab yang diikuti. Yang terpenting adalah niat tersebut harus dilakukan sebelum terbit fajar dan disertai dengan kesungguhan hati untuk menjalankan ibadah puasa karena Allah SWT. Niat yang tulus dan pemahaman akan makna lafaz yang diucapkan akan membantu kita menjalankan puasa dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan. Selain itu, dengan niat yang benar, kita berharap ibadah puasa kita diterima dan mendapat ridha Allah SWT.
Advertisement
Keutamaan Sahur
Sahur memiliki kedudukan yang istimewa dalam ibadah puasa Ramadhan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk tidak meninggalkan sahur, bahkan jika hanya dengan minum seteguk air. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sahur dalam pandangan syariat Islam. Berdasarkan hadits-hadits yang shahih, terdapat berbagai keutamaan sahur yang perlu kita ketahui dan hayati:
1. Mendapat Keberkahan dari Allah SWT
Keutamaan pertama dan yang paling sering disebutkan adalah keberkahan yang terdapat dalam sahur, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Tasahharuu fa inna fis suhuuri barakah" yang artinya "Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari). Berkah ini bersifat menyeluruh, mencakup aspek spiritual berupa peningkatan ketakwaan dan pahala tambahan, serta aspek fisik berupa energi dan stamina untuk menjalankan puasa dan aktivitas sehari-hari dengan optimal.
2. Mendapat Shalawat dari Allah dan Para Malaikat
Keutamaan luar biasa kedua adalah shalawat yang diberikan oleh Allah SWT dan para malaikat kepada orang yang bersahur. Dalam sebuah hadits disebutkan: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur." (HR. Ahmad). Ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orang yang melaksanakan sahur hingga mendapatkan perhatian khusus dari Allah SWT dan para malaikat-Nya.
3. Menjadi Pembeda dengan Ahli Kitab
Sahur menjadi identitas khusus yang membedakan puasa umat Islam dengan puasa umat-umat terdahulu, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim). Perbedaan ini bukan sekadar perbedaan ritual, tetapi mengandung hikmah mendalam tentang bagaimana Islam memperhatikan kesejahteraan umatnya dengan memberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah.
4. Waktu Mustajab untuk Berdoa
Waktu sahur bertepatan dengan sepertiga malam terakhir yang merupakan waktu mustajab untuk berdoa. Allah SWT berfirman dalam hadits Qudsi: "Siapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan." Ini menjadikan sahur sebagai momen istimewa untuk bermunajat kepada Allah SWT dengan harapan doa-doa kita dikabulkan.
5. Memberikan Kekuatan Fisik
Dari sisi kesehatan dan ilmu gizi modern, sahur terbukti memberikan manfaat signifikan bagi tubuh. Makan dan minum di waktu sahur membantu menjaga kadar glukosa darah, mencegah dehidrasi, dan memberikan energi yang diperlukan untuk beraktivitas selama berpuasa. Hal ini sejalan dengan tujuan syariat Islam yang selalu memperhatikan kemaslahatan umatnya.
Berbagai keutamaan sahur di atas menunjukkan betapa Allah SWT telah memberikan keistimewaan yang luar biasa kepada umat Islam melalui ibadah sahur. Setiap keutamaan tidak hanya membawa manfaat spiritual berupa pahala, tetapi juga mengandung hikmah praktis yang dapat dirasakan langsung dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita berusaha untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini, minimal dengan minum seteguk air, demi meraih keberkahan dan keutamaan yang telah dijanjikan.
Hukum Puasa tapi Tidak Sahur
Menurut kesepakatan para ulama, sahur bukanlah syarat sah puasa melainkan sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Dengan demikian, puasa tetap sah meskipun tidak melakukan sahur, namun pelakunya kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dan pahala dari sahur.
Yang menjadi syarat sah puasa adalah niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. Jika seseorang melewatkan sahur namun telah berniat puasa sebelum fajar, maka puasanya tetap sah.
Sahur merupakan bagian penting dalam ibadah puasa Ramadhan yang mengandung banyak keberkahan dan keutamaan. Meskipun bukan syarat sah puasa, meninggalkan sahur berarti melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan yang berlimpah.
Mari kita maksimalkan ibadah puasa Ramadhan dengan menjalankan sahur sesuai sunnah Rasulullah SAW, lengkap dengan niat yang benar dan doa-doa yang dianjurkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kemudahan bagi kita dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Advertisement
