Kelebihan dan Kekurangan Timnas U-20 Indonesia vs Iran di Piala Asia U-20 2025: Tantangan Besar Menghadapi Set Piece Lawan

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan Timnas Indonesia U-20 saat dikalahkan Iran U-20 pada pertandingan pembuka Grup C Piala Asia U-20 2025.

oleh Fardi Rizal diperbarui 14 Feb 2025, 11:09 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 11:09 WIB
Timnas Indonesia - Ilustrasi Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025
Timnas Indonesia - Ilustrasi Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 (Bola.com/Adreanus Titus) - Bola.com... Selengkapnya

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-20 memulai putaran final Piala Asia U-20 2025 dengan hasil yang kurang menggembirakan. Di pertandingan pertama Grup C Piala Asia U-20 2025, Tim Garuda Muda mengalami kekalahan telak melawan Iran.

Dalam laga yang berlangsung di Shenzhen Youth Football Training Base Centre Stadium, Shenzhen, pada Kamis malam (13/2/2025) WIB, Timnas Indonesia U-20 harus mengakui keunggulan Timnas Iran U-20 dengan skor tiga gol tanpa balas.

Iran membuka keunggulan pada menit kelima melalui sundulan Hesam Nafari. Tim yang dikenal dengan julukan Melli Javanan ini menambah keunggulan pada menit ke-63 melalui tendangan salto yang spektakuler dari Esmaeil Gholizadeh.

Timnas Iran U-20 menambahkan gol ketiga pada menit ke-70. Gol tersebut dicetak oleh Mobin Dehghan dengan sundulan. Ikram Algiffari tampak tidak mampu menghalau gol tersebut.

Berikutnya, Tim Garuda Muda akan menghadapi Uzbekistan pada hari Minggu (16/2/2025). Sebelum menyaksikan aksi mereka di pertandingan berikutnya, berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan permainan Timnas Indonesia U-20 saat berhadapan dengan Iran U-20.

 

Memiliki Keberanian Menekan

Timnas Indonesia U-20 Vs Yaman
Timnas Indonesia U-20 saat bersua Yaman pada Kualifikasi Piala Asia U-20 hari Minggu (29/09/2024). (Muhammad Iqbal Ichsan/Bola.com) - Bola.com... Selengkapnya

Seperti yang terjadi di babak pertama, meskipun kebobolan gol lebih dulu, tim asuhan Indra Sjafri tetap tenang. Mereka dengan sabar membangun serangan dan mengantisipasi tekanan dari tim Iran.

Beberapa peluang berhasil diciptakan, seperti percobaan tendangan dari luar kotak penalti yang dilakukan oleh Arlyansyah Abdulmanan. Kendati tendangan tersebut mengarah ke gawang, kiper Iran masih mampu mengamankan bola hasil tendangan kaki kanannya.

Usaha ini cukup baik, karena Timnas Indonesia U-20 mengalami kesulitan menembus pertahanan Iran U-20 yang memperlihatkan pertahanan kompak yang sangat baik. Demikian pula dengan peluang yang dimiliki Jens Raven di awal babak kedua, yang belum berhasil diselesaikan dengan sempurna.

Serangan Semakin Gencar di Babak Kedua

Permainan Timnas Indonesia U-20 menunjukkan perubahan signifikan pada paruh kedua pertandingan. Dony Tri Pamungkas bersama rekan-rekannya mempraktikkan penguasaan bola dengan mengandalkan operan dari kaki ke kaki.

Peluang hampir saja menghasilkan gol ketika Marselinus Ama Ola mencoba memanfaatkan strategi umpan-umpan pendek. Namun, eksekusi bola oleh Marselinus berhasil ditepis oleh penjaga gawang Iran, sehingga tidak membuahkan gol.

Masih Sering Melakukan Umpan Jauh

Setelah kebobolan di awal pertandingan, Timnas Indonesia U-20 segera berusaha untuk bangkit. Toni Firmansyah, Dony Tri Pamungkas, dan Jens Raven perlahan-lahan membangun serangan dengan penuh kesabaran.

Iran tidak sekuat yang diperkirakan di atas kertas, meskipun serangan mereka cukup berbahaya. Sayangnya, para pemain Timnas Indonesia U-20 sering kali kehilangan momentum dengan terlalu sering melakukan umpan jauh atau long passing.

Umpan lambung jarak jauh dari lini belakang ke depan sering kali terbuang sia-sia karena Iran memiliki pemain dengan postur tubuh tinggi yang mudah mengantisipasi bola tersebut.

Kurang Konsentrasi Menghadapi Situasi Bola Mati dari Lawan

Walaupun para pemain Timnas Indonesia U-20 memiliki kepercayaan diri yang cukup tinggi, mereka sedikit kehilangan konsentrasi. Hal ini terutama terlihat pada awal permainan, yang dimanfaatkan dengan baik oleh Tim Iran U-20.

Seperti yang diduga, Timnas Indonesia U-20 harus kebobolan lebih dulu ketika pertandingan baru berjalan lima menit. Iran berhasil menjebol gawang Indonesia melalui sundulan Hesam Nafari setelah memanfaatkan kesempatan dari sepak pojok.

“Bola hasil sundulan Nafari sebenarnya sangat lemah, namun kiper Ikram Algiffar terhalang para pemain yang berkumpul di depannya.” Begitu pula dengan gol kedua Iran yang dicetak oleh Esmaeil Gholizadeh, yang melakukan tendangan akrobatik setelah mendapatkan umpan dari skema set piece lemparan ke dalam.

Gol ketiga untuk Iran U-20 yang dicetak oleh Mobin Dehghan juga kembali berasal dari skema sepak pojok. Ini menunjukkan bahwa Indonesia U-20 benar-benar perlu memperbaiki cara mereka menghadapi set piece dari lawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.com

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya