Liputan6.com, Jakarta Industri musik punk rock Indonesia kembali mendapatkan perhatian setelah Rebellion Rose, band yang berasal dari Yogyakarta, diumumkan sebagai pengisi acara pembuka untuk konser Green Day yang akan berlangsung di Jakarta. Konser ini dijadwalkan pada 15 Februari 2025 di Carnaval Ancol, Jakarta Utara, dan menjadi sebuah peristiwa penting bagi band yang telah aktif sejak tahun 2008.
Rebellion Rose bukanlah sosok asing dalam dunia musik independen di Indonesia. Dengan gaya punk yang klasik, band ini terkenal dengan lirik yang mendalam dan irama yang penuh semangat. Terdiri dari empat anggota, yaitu Fyan Sinner (vokal), Ceking (drum), Amek (gitar), dan Ryan (bass), mereka telah merilis berbagai album dan tampil di banyak panggung, baik dalam negeri maupun luar negeri selama lebih dari sepuluh tahun.
Advertisement
Baca Juga
Kesempatan untuk tampil di konser Green Day menandakan bahwa keberadaan mereka di industri musik semakin diakui. Lalu, bagaimana perjalanan Rebellion Rose hingga bisa berada di titik ini? Mari simak lebih lanjut.
Advertisement
Â
1. Awal Terbentuknya Rebellion Rose
Rebellion Rose didirikan pada tahun 2008 di Yogyakarta, mengusung semangat punk yang menggebu. Band ini menyampaikan pesan penolakan terhadap dominasi industri musik mainstream, yang dapat dilihat dari EP perdana mereka yang berjudul "Kiss The Mainstream Goodbye" yang dirilis pada tahun 2009.
Sejak awal kemunculannya, Rebellion Rose telah menunjukkan identitas musikal yang unik dan berbeda. Mereka terinspirasi oleh punk klasik, dengan lirik-lirik yang sarat dengan semangat perlawanan dan keberanian.
Advertisement
2. Perjalanan Album dan Eksistensi di Skena Musik Punk
Usai meluncurkan EP pertama, band tersebut menerbitkan EP kedua yang berjudul Whatever Doesn’t Kill You Makes You Stronger pada tahun 2010. Rilisan ini semakin mengukuhkan eksistensi mereka dalam dunia punk di Indonesia.
Satu tahun setelahnya, mereka meluncurkan album debut penuh yang bertajuk For All Allies, Comrades and Enemies pada tahun 2011. Album ini tidak hanya memperkenalkan musik mereka kepada lebih banyak penggemar, tetapi juga memperluas jangkauan pendengar Rebellion Rose secara signifikan.
3. Perjalanan Tur dan Kolaborasi dengan Musisi Punk Lainnya
Rebellion Rose terlibat aktif dalam tur dan menjalin kerja sama dengan banyak musisi punk. Selama periode 2017 hingga 2018, mereka melaksanakan Parade Tour Sehat Selalu Sodaraku yang mencakup 23 kota dan 32 panggung.
Album yang mereka rilis pada tahun 2018, yaitu SEHAT SELALU SODARAKU, merupakan bukti nyata dari keberadaan mereka dalam skena punk yang lebih luas. Dalam album ini, mereka melakukan kolaborasi dengan sejumlah musisi ternama seperti Marjinal, Bunga Hitam, dan JRX SID, yang semakin memperkuat posisi mereka di industri musik.
Advertisement
4. Album Terbaru dan Karya-Karya Terbaru
Pada tanggal 13 Oktober 2023, Rebellion Rose meluncurkan album keempat yang berjudul Hanya Cinta Yang Dapat Tumbuh Disini. Album ini terdiri dari 15 lagu, di mana terdapat kolaborasi menarik dengan Bobby Kool SID pada lagu berjudul Energi Tak Terbeli dan juga Gaskeun! yang menampilkan Mbenk SHA. Dengan dirilisnya album ini, mereka kembali memperlihatkan perkembangan musik mereka yang tetap setia pada dasar-dasar punk yang telah menjadi identitas mereka.
5. Single Terbaru dan Tampil di Konser Green Day
Pada tanggal 2 Februari 2025, Rebellion Rose memperkenalkan single terbarunya yang berjudul "Rise & Rise Again". Keunikan lagu ini terletak pada penggabungan lirik dalam tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Inggris, dan Jepang. Lagu tersebut ditujukan kepada semua orang yang tak henti-hentinya berjuang untuk mewujudkan impian mereka. Setelah beberapa minggu pasca peluncuran, band ini memperoleh kesempatan luar biasa untuk tampil sebagai band pembuka dalam konser Green Day yang diadakan di Jakarta, sebuah pencapaian yang sangat berarti bagi band punk independen yang berasal dari Yogyakarta.
Â
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)