Arti Binge Watching, Fenomena Menonton Secara Maraton Tanpa Jeda

Liputan6.com, Jakarta Binge watching, atau yang lebih dikenal dengan istilah maratonton, telah menjadi fenomena yang tak terpisahkan dari kebiasaan menonton masyarakat modern. Siapa yang tidak suka menghabiskan waktu berjam-jam menyaksikan serial atau film favorit tanpa jeda? Terutama dengan hadirnya layanan streaming seperti Netflix, aktivitas ini semakin mudah dilakukan. Namun, di balik kesenangan tersebut, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.

Menonton film atau serial secara beruntun memang memberikan kepuasan tersendiri. Ketika kita selesai menonton satu episode, dorongan untuk melanjutkan ke episode berikutnya sering kali sulit ditahan. Hal ini membuat banyak orang terjebak dalam rutinitas binge watching, yang bisa berlangsung berjam-jam bahkan seharian penuh. Aktivitas ini tidak hanya menghibur, tetapi juga bisa menjadi cara untuk melarikan diri dari stres dan rutinitas sehari-hari.

Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas binge watching, penting untuk menyadari potensi dampak negatif yang bisa ditimbulkannya. Aktivitas ini dapat mengganggu pola tidur, pola makan, dan bahkan produktivitas kita. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang arti binge watching, penyebab fenomena ini, serta dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental. Berikut ulasannya yang telah Liputan6.com rangkum, Minggu (16/02/2025). 

Binge watching menjadi semakin populer sejak Netflix mempopulerkan istilah ini pada tahun 2013. Dengan menawarkan berbagai tayangan yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, Netflix menciptakan pengalaman menonton yang sangat nyaman. Pengguna dapat menonton episode demi episode tanpa harus menunggu minggu berikutnya untuk episode baru, seperti yang terjadi pada tayangan televisi tradisional.

Faktor lain yang berkontribusi pada fenomena ini adalah pelepasan dopamin di otak saat kita menikmati tayangan favorit. Dopamin adalah neurotransmitter yang berperan dalam menciptakan perasaan senang dan puas. Ketika kita menonton tayangan yang kita sukai, otak kita melepaskan dopamin, yang menciptakan efek candu mirip dengan obat-obatan. Hal ini membuat kita terdorong untuk terus menonton, sering kali tanpa menyadari waktu yang telah berlalu.

Studi menunjukkan bahwa banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan seharian, untuk menonton serial atau film favorit mereka tanpa henti. Aktivitas ini bisa menjadi sangat mengasyikkan, tetapi penting untuk diingat bahwa terlalu banyak menonton dapat mengganggu keseimbangan hidup kita.

Meskipun binge watching menawarkan hiburan yang menyenangkan, ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan. Salah satu masalah utama adalah gangguan pola tidur. Banyak penonton yang terjaga hingga larut malam hanya untuk menyelesaikan satu atau dua episode lagi. Akibatnya, mereka mengalami kurang tidur yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Selain itu, binge watching juga dapat memengaruhi pola makan. Ketika kita terjebak dalam maratonton, sering kali kita melupakan waktu makan atau bahkan memilih makanan yang tidak sehat sebagai camilan. Kebiasaan ini dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang, seperti peningkatan risiko obesitas dan masalah pencernaan.

Produktivitas juga bisa terpengaruh. Banyak orang yang merasa teralihkan dari tanggung jawab sehari-hari karena terlalu fokus pada tayangan yang mereka tonton. Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan aktivitas menonton dengan aktivitas lain dan memperhatikan kesehatan fisik dan mental.

Binge watching adalah fenomena yang menarik di era digital ini. Meskipun menawarkan hiburan yang menyenangkan dan dapat menjadi cara untuk bersantai, penting untuk menyadari potensi dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Dengan menyeimbangkan aktivitas menonton dengan kegiatan lainnya, kita bisa tetap menikmati tayangan favorit tanpa mengorbankan kesehatan. Mari bijak dalam menikmati waktu kita di depan layar!