Jangan Ditahan, Keuntungan Psikologis darAi Melepaskan Air Mata

Mengeluarkan air mata dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengatasi perasaan sedih atau tertekan.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 05 Sep 2024, 15:46 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 15:46 WIB
Butuh Menangis? Jangan Ditahan, Ini Segudang Manfaatnya!
Kredit diberikan melalui Pexels.com/Karolina Kaboompics.

Liputan6.com, Jakarta Menangis adalah respons alami manusia terhadap emosi yang dirasakan, seperti kesedihan, frustrasi, atau kebahagiaan yang berlebihan. Ketika menangis, kelenjar lakrimal di mata akan memproduksi air mata sebagai respons emosional.

Air mata ini mengandung air, minyak, dan lendir yang berfungsi sebagai pelumas dan pelindung mata dari zat asing seperti debu. Selain itu, menangis juga dapat melepaskan hormon stres dan hormon penghilang rasa sakit seperti prolaktin dan enkephalin. Penelitian menunjukkan bahwa menangis dapat membantu mengurangi stres dan tekanan emosional, sehingga memberikan perasaan lega setelah menangis.

Air mata juga dapat keluar saat mata teriritasi oleh benda asing atau saat menguap, berfungsi untuk membersihkan dan melindungi mata. Oleh karena itu, jika kamu mengalami kondisi berat, jangan tahan untuk menangis karena tindakan tersebut memiliki manfaat baik bagi fisik dan mental, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (5/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Manfaat Emosional Menangis

menangis ilustrasi
Source: s3.amazonaws.com

Menangis sering dianggap sebagai tanda kelemahan, namun sebenarnya, air mata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental dan emosional. Menangis bukan hanya sekadar respons terhadap rasa sakit atau kesedihan, tetapi juga merupakan cara tubuh dan pikiran anda untuk merespons dan mengatasi perasaan yang mendalam.

Dalam konteks kesehatan mental, menangis dapat berfungsi sebagai mekanisme pembersihan emosional. Ketika seseorang menangis, otak melepaskan endorfin dan hormon stres yang dikenal sebagai kortisol. Endorfin dapat membantu meredakan rasa sakit dan meningkatkan suasana hati, sementara pengurangan kortisol dapat mengurangi tingkat stres. 

Satu lagi manfaat dari menangis adalah kemampuan untuk memperkuat hubungan interpersonal. Saat anda menangis di depan orang lain, ini dapat membangun ikatan emosional yang lebih dalam dan memperkuat rasa empati. Menunjukkan kerentanan dan kejujuran emosional dapat mendekatkan anda dengan orang-orang terdekat, menciptakan pemahaman dan dukungan yang lebih besar. 


Kebaikan Menangis untuk Kesehatan Mental

Fatherless Country Peran Ayah
Ilustrasi Anak Kecil Sedih Menangis Kecewa / Freepik by 8Photo

Menangis memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam konteks pengelolaan stres dan kecemasan. Air mata mengandung protein dan toksin yang berpotensi merusak yang dihasilkan selama periode stres emosional. Ketika seseorang menangis, tubuh membuang zat-zat ini, membantu mengurangi beban toksik pada sistem dan mendukung kesehatan mental. Menangis dapat mengurangi intensitas stres dengan mengurangi tingkat kortisol dan memberikan rasa ketenangan setelah proses emosional selesai.

Selain itu, menangis juga dapat meningkatkan kesadaran diri dan pemahaman pribadi. Ketika seseorang menangis, mereka sering kali mulai merenung dan menganalisis perasaan mereka dengan lebih mendalam. Ini dapat membuka jalan bagi refleksi diri dan pertumbuhan pribadi. Dengan memahami alasan di balik perasaan dan respons emosional, individu dapat belajar lebih banyak tentang diri mereka sendiri dan mengembangkan strategi yang lebih baik untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Menangis juga berfungsi sebagai bentuk dukungan sosial dan penguatan hubungan sosial. Ketika seseorang terbuka tentang emosi mereka dan menangis di depan orang lain, ini dapat memicu respons empati dan dukungan dari teman dan keluarga. Mengungkapkan perasaan dengan cara ini bisa mengurangi rasa kesepian dan memperkuat dukungan sosial, yang penting untuk kesehatan emosional dan kesejahteraan jangka panjang. 

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya