Kapan KIP Kuliah 2025 Ditutup? Cek Jadwal Lengkap dan Cara Pendaftarannya

Liputan6.com, Jakarta Bagi calon mahasiswa yang ingin mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah 2025 menjadi salah satu solusi terbaik. Program ini memberikan bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Pendaftaran KIP Kuliah 2025 sudah dibuka sejak 4 Februari 2025 dan akan ditutup dalam beberapa tahap, tergantung jalur seleksi masuk perguruan tinggi. Salah satu jalur yang segera ditutup adalah untuk peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada 18 Februari 2025.

Bagi yang ingin mendaftar, pastikan untuk memenuhi syarat dan mengetahui prosedur pendaftarannya agar tidak melewatkan kesempatan mendapatkan bantuan pendidikan ini. Berikut adalah jadwal lengkap, cara pendaftaran, dan besaran bantuan KIP Kuliah 2025.

Berdasarkan informasi dari situs resmi KIP Kuliah, berikut adalah jadwal penting yang harus diperhatikan calon penerima:

Dari jadwal tersebut, pendaftaran akun KIP Kuliah masih dibuka hingga 31 Oktober 2025, tetapi batas waktu untuk setiap jalur seleksi berbeda.

Pendaftaran KIP Kuliah untuk peserta SNBP akan ditutup pada 18 Februari 2025, sehingga bagi yang ingin mendaftar melalui jalur ini harus segera menyelesaikan proses pendaftarannya.

Agar bisa mendaftar KIP Kuliah, calon mahasiswa harus memenuhi beberapa syarat berikut, sebagaimana dikutip dari Detik.com dan Kemdiktisaintek:

1. Lulusan SMA/SMK/sederajat tahun 2025, 2024, atau 2023.

2. Lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui SNBP, UTBK-SNBT, atau jalur mandiri di perguruan tinggi yang telah terakreditasi.

3. Memiliki potensi akademik yang baik, tetapi memiliki keterbatasan ekonomi, dibuktikan dengan salah satu dokumen berikut:

• Terdaftar dalam Program Indonesia Pintar (PIP) Dikdasmen.
• Masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau penerima bantuan sosial seperti PKH, BPNT, atau PBI JK.
• Masuk dalam kelompok masyarakat miskin/rentan miskin di Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
• Berasal dari panti sosial atau panti asuhan.

Jika calon mahasiswa tidak memenuhi kriteria di atas, masih bisa mendaftar dengan syarat:

• Pendapatan kotor gabungan orang tua/wali tidak lebih dari Rp4 juta per bulan.
• Pendapatan per anggota keluarga maksimal Rp750 ribu per bulan.
• Melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang sah.

Bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar KIP Kuliah secara mandiri, berikut langkah-langkahnya:

1. Buka situs resmi KIP Kuliah di https://kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id.
2. Klik "Daftar Sekarang" jika belum memiliki akun, lalu isi data pribadi seperti NIK, NISN, dan NPSN.
3. Verifikasi email untuk mendapatkan Nomor Pendaftaran dan Kode Akses.
4. Login ke akun KIP Kuliah, lalu isi data diri, ekonomi, prestasi, dan pilihan seleksi perguruan tinggi.
5. Pilih jalur seleksi (SNBP, SNBT, atau Mandiri) dan ikuti seleksi perguruan tinggi.
6. Jika lolos seleksi perguruan tinggi, kampus akan mengusulkan mahasiswa sebagai penerima KIP Kuliah.
7. Kemdiktisaintek akan menetapkan penerima KIP Kuliah setelah mahasiswa resmi terdaftar di kampus tujuan.

KIP Kuliah memberikan dua jenis bantuan utama:

Biaya Pendidikan

Dana ini akan ditransfer langsung ke perguruan tinggi dan jumlahnya berbeda tergantung akreditasi program studi: 

✔ Prodi Akreditasi A/Unggul → Maksimal Rp8 juta per semester.

✔ Prodi Kedokteran → Maksimal Rp12 juta per semester.

✔ Prodi Akreditasi B → Maksimal Rp4 juta per semester.

✔ Prodi Akreditasi C → Maksimal Rp2,4 juta per semester.

Bantuan Biaya Hidup (BBH)

Bantuan biaya hidup diberikan setiap semester berdasarkan wilayah kampus:

Bantuan ini diberikan setiap 6 bulan sekali, sehingga mahasiswa bisa lebih fokus dalam menempuh pendidikan.

Untuk jalur SNBP, pendaftaran ditutup pada 18 Februari 2025, sedangkan pendaftaran akun tetap dibuka hingga 31 Oktober 2025.

2. Apakah KIP Kuliah bisa digunakan untuk semua kampus?

Ya, asalkan kampus tersebut sudah terakreditasi dan terdaftar dalam sistem KIP Kuliah.

3. Jika tidak masuk DTKS, apakah masih bisa mendaftar?

Bisa, dengan syarat memiliki penghasilan orang tua di bawah Rp4 juta per bulan dan melampirkan SKTM.