Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Mbak Ita, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK). Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri ditangkap KPK pada Rabu (19/2/2025).
Penangkapan suami istri terpandang di Kota Semarang ini sontak membuat banyak orang penasaran. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (20/2/2025), berikut profil dan rekam jejak politik Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita.
Profil Mbak Ita
Mbak Ita merupakan sosok yang menginspirasi dengan perjalanan kariernya yang cemerlang di berbagai bidang. Lahir di Semarang pada 4 Mei 1966, Mbak Ita adalah anak dari pasangan Soenarjo Rahardjo dan Atiek Nur Soetarti, serta merupakan salah satu dari lima bersaudara.
Pendidikan Mbak Ita dimulai dari SD Citarum Semarang (1972-1978), SMP Maria Mediatri (1978-1981), dan SMA Negeri 1 Semarang (1981-1984). Setelah menyelesaikan jenjang sarjana di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (1984-1989), beliau melanjutkan pendidikan pascasarjana dengan meraih gelar Magister dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (2018-2019), dan kini sedang menempuh program Doktor di bidang Administrasi Publik di almamater yang sama (2020-2023).
Dalam kehidupan pribadinya, Mbak Ita menikah dengan Alwin Basri, anggota DPRD Jawa Tengah, dan dikaruniai seorang putra yang lahir pada tahun 1995.
Advertisement
Perjalanan Karier
Karier Mbak Ita dimulai di sektor perbankan, bekerja di Bank Universal hingga tahun 2003 (setelah merger menjadi Bank Permata). Kemudian, beliau menjadi direktur di sebuah perusahaan outsourcing sebelum akhirnya menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan minyak dan gas milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang beroperasi di Cepu hingga tahun 2015.
Pada tahun 2016, Mbak Ita memutuskan untuk bergabung di dunia politik dan menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang mendampingi Hendrar Prihadi selama dua periode (2016-2022). Atas prestasinya yang gemilang, beliau kemudian dilantik sebagai Wali Kota Semarang pada 30 Januari 2023, menggantikan Hendrar Prihadi.
Organisasi dan Penghargaan
Mbak Ita memiliki pengalaman yang luas di berbagai organisasi, termasuk sebagai Corporate Secretary Badan Kerja Sama Participation Invest Blok Cepu Badan Kerja Sama 4 BUMND, dan Ketua BKS PI Blok Cepu (2014-2016).
Atas dedikasi dan prestasinya, beliau menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan UKM, serta Anugrah Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019.
Dalam perjalanan kariernya di dunia politik, Mbak Ita berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Advertisement
Rekam Jejak Politik Mbak Ita
Menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang (2016-2022)
Pada 2016, Hevearita Gunaryanti Rahayu terjun ke dunia politik dengan menjadi Wakil Wali Kota Semarang mendampingi Hendrar Prihadi. Ia menjabat selama dua periode, dari 2016 hingga 2022, dan ikut berkontribusi dalam pengelolaan pemerintahan Kota Semarang.
Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Semarang (2022-2023)
Setelah Hendrar Prihadi diangkat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Mbak Ita diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Semarang pada 10 Oktober 2022.
Dilantik sebagai Wali Kota Semarang (2023-2025)
Pada 30 Januari 2023, Hevearita Gunaryanti Rahayu resmi dilantik sebagai Wali Kota Semarang ke-15 menggantikan Hendrar Prihadi. Ia menjadi wali kota perempuan pertama dalam sejarah Semarang.
Menjabat dalam Kepemimpinan Dua Presiden dan Gubernur
Selama menjadi Wali Kota Semarang, ia bekerja di bawah kepemimpinan dua presiden, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Ia juga bekerja bersama dua gubernur Jawa Tengah, yaitu Ganjar Pranowo dan Nana Sudjana (Pj.).
Mendapat Penghargaan Satyalancana Pembangunan
Atas kontribusinya dalam pengembangan koperasi dan UMKM, Mbak Ita menerima penghargaan Satyalancana Pembangunan Bidang Koperasi dan UKM pada 2019.
Terjerat Kasus Korupsi pada 2025
Pada 19 Februari 2025, KPK menetapkan Mbak Ita sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan meja dan kursi SD, pengaturan proyek penunjukan langsung, serta aliran dana dari Bapenda Kota Semarang. Ia ditahan bersama suaminya, Alwin Basri, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah.
Pertanyaan Seputar Topik
Siapakah Hevearita Gunaryanti Rahayu dan bagaimana perjalanan kariernya sebelum menjadi Wali Kota Semarang?
Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, adalah politikus yang menjabat sebagai Wali Kota Semarang. Sebelum menjadi wali kota, ia memiliki latar belakang di bidang pemerintahan dan pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Semarang.
Apa saja kebijakan dan program unggulan yang pernah dijalankan Mbak Ita selama menjabat sebagai Wali Kota Semarang?
Sebagai Wali Kota Semarang, Mbak Ita dikenal dengan berbagai kebijakan pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik. Beberapa programnya berfokus pada kesejahteraan masyarakat, transportasi, serta revitalisasi ruang publik.
Bagaimana keterlibatan Mbak Ita dalam dunia politik dan perannya di lingkungan Pemerintah Kota Semarang?
Mbak Ita memiliki pengalaman panjang di pemerintahan Kota Semarang, termasuk saat menjabat sebagai Wakil Wali Kota. Kepemimpinannya dianggap membawa sejumlah perubahan, khususnya dalam sektor pelayanan publik dan tata kelola perkotaan.
Apa saja tantangan dan kontroversi yang pernah dihadapi Mbak Ita selama menjabat sebagai Wali Kota Semarang?
Sepanjang kariernya, Mbak Ita menghadapi berbagai tantangan, termasuk kritik terhadap kebijakan tertentu dan dugaan kasus korupsi yang menjeratnya pada 2025. Penahanannya oleh KPK menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam karier politiknya.
Advertisement
