Viral Video Jet Tempur F-16 Dicuci Manual, Ini Penjelasan TNI AU

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan sebuah video yang memperlihatkan sejumlah prajurit TNI Angkatan Udara (AU) mencuci pesawat tempur F-16 dengan cara manual, yang mengundang berbagai reaksi dari warganet. Banyak yang merasa penasaran dan mempertanyakan metode ini, terutama karena membandingkannya dengan standar pencucian pesawat tempur yang lebih modern, seperti penggunaan robot di negara-negara maju. Menyusul viralnya video tersebut, pihak TNI AU pun memberikan penjelasan resmi mengenai prosedur ini.

Menurut Komandan Skadron Teknik 022, Letkol Tek Dzulkifli Effendi, proses mencuci pesawat F-16 secara manual ini sudah sesuai dengan prosedur yang ada dan bukan hal yang tidak biasa. "Kami memang mencucinya ya kami naik di atas sayap, kami cuci, kami lap. Ya seperti itu, dengan kami menyentuh langsung," kata Dzulkifli, sebagaimana yang dikutip dari ANTARA.

Dzulkifli menjelaskan bahwa mencuci pesawat tempur secara manual bukan hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan, tetapi juga sebagai bagian dari pemeliharaan dan perawatan yang lebih mendalam. "Bukan berarti kami ngelap gini, ngelap-ngelap saja, tidak. Sambil kami lihat, di situ ada enggak yang skin loose misalnya, kemudian net-nya loose, kemudian ini kok ada yang seperti ini, gitu. Sambil kami bersihkan itu sambil kami inspeksi, kami cek satu per satu, ada masalah enggak ini?" tambahnya.

Setelah video viral mencuci pesawat F-16, TNI AU memberi penjelasan mengenai metode tersebut. Ternyata, pencucian pesawat secara manual sudah menjadi prosedur standar yang diterapkan oleh para teknisi pesawat tempur di Indonesia. Menurut Kepala Biro Info Pertahanan Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas, metode ini digunakan untuk melakukan perawatan mendetail pada pesawat.

Pencucian manual memberikan kelebihan tersendiri, yaitu memungkinkan teknisi untuk melihat lebih dekat setiap bagian pesawat, memastikan tidak ada kerusakan tersembunyi atau kotoran yang menempel pada area-area penting. Dalam situasi tertentu, seperti setelah pesawat terbang melintasi lautan, pencucian manual ini juga diperlukan untuk menghilangkan sisa-sisa garam yang dapat merusak komponen pesawat.

Pihak TNI AU juga menekankan bahwa teknik pencucian manual ini tidaklah kuno atau ketinggalan zaman. Banyak negara besar dengan kekuatan udara yang masih menggunakan metode serupa, meskipun mereka juga memiliki teknologi canggih dalam hal perawatan pesawat.

Salah satu alasan utama pencucian manual adalah untuk memungkinkan teknisi melakukan inspeksi lebih mendalam terhadap kondisi fisik pesawat. Dzulkifli menjelaskan bahwa selama proses mencuci, mereka dapat mendeteksi masalah yang mungkin terlewatkan oleh inspeksi otomatis atau peralatan canggih. Dengan mencuci dan menyentuh langsung bagian pesawat, teknisi dapat merasakan apakah ada masalah pada struktur pesawat, seperti adanya retakan pada permukaan atau komponen yang tidak terpasang dengan baik.

Setiap bagian pesawat diperiksa dengan teliti, mulai dari sayap hingga bagian bawah, memastikan bahwa pesawat dalam kondisi siap terbang. Jika ditemukan kerusakan kecil atau potensi masalah, teknisi dapat segera melaporkannya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Metode ini juga memberikan peluang bagi personel untuk lebih dekat dengan pesawat yang mereka rawat, memperkuat ikatan emosional antara prajurit dan alat tempur mereka. Hal ini tidak hanya penting dari segi teknis, tetapi juga untuk menjaga semangat tim.

Pencucian manual pesawat F-16 memberikan keuntungan yang lebih dari sekedar kebersihan. Dengan menggunakan teknik ini, para teknisi TNI AU dapat memantau kondisi fisik pesawat dengan lebih teliti. Mereka dapat melihat dengan jelas bagian-bagian yang mungkin tidak terdeteksi dalam inspeksi biasa, seperti adanya lapisan korosi atau cacat yang lebih kecil.

TNI AU juga menjelaskan bahwa meskipun pencucian manual terlihat sederhana, itu adalah bagian penting dari prosedur pemeliharaan pesawat. Setiap pesawat yang dicuci secara manual akan diperiksa secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada masalah yang dapat memengaruhi keselamatan penerbangan.

Menurut Frega, ini adalah metode yang banyak digunakan di negara-negara dengan kekuatan udara besar, dan tidak ada yang salah dengan cara ini. Bahkan, banyak pesawat di dunia yang masih memanfaatkan pencucian manual sebagai bagian dari perawatan rutin mereka.

Banyak warganet yang mengkritik pencucian manual pesawat F-16 Indonesia dengan membandingkannya dengan metode di negara-negara maju, yang sudah menggunakan teknologi canggih, termasuk robot otonom untuk mencuci pesawat. Namun, TNI AU menanggapi kritik ini dengan memberikan penjelasan bahwa setiap negara memiliki standar dan prosedur perawatan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan operasional dan kondisi lingkungan mereka.

Metode pencucian manual ini juga disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada. Selain itu, pencucian manual memungkinkan inspeksi lebih teliti yang tidak dapat dilakukan oleh robot atau mesin otomatis.

Meskipun ada kritik tentang pencucian manual yang terlihat lebih tradisional, TNI AU tetap percaya bahwa prosedur ini sudah sesuai dengan standar keselamatan dan kesiapan operasional yang diperlukan oleh pesawat tempur.

Apakah pencucian manual pesawat F-16 TNI AU sudah sesuai dengan prosedur?

Ya, proses pencucian manual pesawat F-16 sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh TNI AU dan merupakan bagian dari pemeliharaan rutin pesawat.

Kenapa TNI AU memilih untuk mencuci pesawat secara manual?

Pencucian manual memungkinkan teknisi untuk melakukan inspeksi lebih mendalam terhadap kondisi pesawat dan mendeteksi kerusakan yang mungkin terlewatkan oleh metode lainnya.

Apa yang membedakan pencucian pesawat F-16 di Indonesia dengan di negara lain?

Perbedaan utamanya terletak pada metode yang digunakan. Sementara beberapa negara maju menggunakan robot untuk mencuci pesawat, TNI AU lebih memilih metode manual yang memungkinkan inspeksi lebih mendalam.