4 Kontroversi Film Live-Action Snow White, Pemilihan Pemeran Mengecewakan Penggemar

Film live-action Disney 'Snow White' yang akan datang menghadapi berbagai kontroversi terkait pemilihan pemeran dan desain karakter.

oleh Fadila Adelin Diperbarui 25 Feb 2025, 05:35 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 05:35 WIB
Trailer Film Disney, Snow White Live Action (YouTube/Disney)
Trailer Film Disney, Snow White Live Action (YouTube/Disney)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Film live-action Disney 'Snow White' yang dijadwalkan tayang pada 21 Maret 2025 telah menciptakan gelombang kontroversi sejak pengumumannya. Banyak penggemar dan kritikus yang mempertanyakan berbagai aspek dari film ini, mulai dari pemilihan pemeran hingga desain visual yang ditampilkan. Kontroversi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh studio film dalam mengadaptasi kisah klasik ke dalam konteks modern yang lebih inklusif.

Salah satu sorotan utama adalah pilihan Rachel Zegler sebagai pemeran utama, yang dianggap tidak sesuai dengan gambaran tradisional Snow White. Meskipun Zegler memiliki bakat luar biasa, banyak yang merasa bahwa warna kulitnya yang lebih gelap dibandingkan dengan Snow White versi animasi yang berkulit putih membawa perdebatan baru tentang representasi dalam film. Ini bukanlah isu baru bagi Disney, yang sebelumnya juga menghadapi kritik serupa pada film 'The Little Mermaid'.

Selain itu, pernyataan-pernyataan kontroversial yang dilontarkan Zegler mengenai versi animasi asli dan perubahan dalam cerita juga menambah panasnya diskusi. Ditambah lagi, desain karakter kurcaci menggunakan CGI yang dianggap tidak memuaskan dan dukungan Gal Gadot terhadap Zionisme, menciptakan lebih banyak alasan bagi penonton untuk mengekspresikan ketidakpuasan mereka.

Kontroversi ini menunjukkan bahwa adaptasi film tidak hanya tentang cerita, tetapi juga tentang bagaimana cerita itu disampaikan dan diterima oleh masyarakat. Berikut ulasannya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com, Selasa (25/02/2025). 

Pilihan Pemeran Rachel Zegler

Trailer Film Disney, Snow White Live Action (YouTube/Disney)
Trailer Film Disney, Snow White Live Action (YouTube/Disney)... Selengkapnya

Rachel Zegler, yang terpilih sebagai Snow White, menjadi sorotan utama dalam kontroversi ini. Banyak yang mempertanyakan kesesuaian Zegler karena warna kulitnya yang lebih gelap dibandingkan dengan karakter asli Snow White yang berkulit putih. Meskipun Zegler memiliki kemampuan vokal yang luar biasa, pandangan publik terbagi mengenai apakah penampilannya sesuai dengan citra Snow White yang telah tertanam di benak banyak orang.

Disney sebelumnya telah menghadapi kritik serupa, terutama saat mengadaptasi 'The Little Mermaid', di mana pemilihan Halle Bailey sebagai Ariel juga menuai pro dan kontra. Beberapa penonton merasa bahwa perubahan ini merusak warisan karakter, sementara yang lain berpendapat bahwa representasi yang lebih beragam adalah langkah positif ke arah inklusivitas.

Pernyataan Kontroversial Rachel Zegler

Pernyataan yang dibuat oleh Rachel Zegler juga menambah kontroversi seputar film ini. Zegler pernah mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap versi animasi Snow White tahun 1937, bahkan menyebutnya menakutkan. Ia juga menyatakan bahwa dalam versi live-action, Snow White tidak akan diselamatkan oleh seorang pangeran, yang merupakan perubahan signifikan dari cerita klasik.

Pernyataan-pernyataan ini dianggap oleh sebagian penggemar sebagai penghinaan terhadap warisan cerita Snow White. Banyak yang merasa bahwa Zegler seharusnya lebih menghargai versi asli sebelum melakukan perubahan besar dalam adaptasi baru. Hal ini menunjukkan betapa sensitifnya topik representasi dan interpretasi dalam dunia film saat ini.

CGI Kurcaci yang Dikritik

Desain visual karakter kurcaci dalam film ini juga menjadi sorotan. Banyak penonton mengkritik penggunaan CGI yang dianggap tidak memuaskan, dengan kepala kurcaci yang tampak tidak proporsional terhadap tubuh mereka. Perbandingan dengan film-film fantasi lain yang menggunakan aktor sungguhan berukuran kecil untuk memerankan karakter kurcaci menunjukkan bahwa banyak yang merindukan pendekatan yang lebih realistis.

Beberapa penggemar merasa bahwa desain yang buruk dapat mengurangi kualitas keseluruhan film dan mengalihkan perhatian dari cerita utama. Kritik ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap detail dalam pembuatan film, terutama ketika mengadaptasi karakter ikonik dari cerita klasik.

Dukungan Gal Gadot terhadap Zionisme

Trailer Film Disney, Snow White Live Action (YouTube/Disney)
Trailer Film Disney, Snow White Live Action (YouTube/Disney)... Selengkapnya

Gal Gadot, yang memerankan Evil Queen, juga menjadi pusat perhatian karena dukungannya terhadap Zionisme dalam konflik Palestina. Hal ini telah memicu gerakan 'cancel culture' di kalangan sebagian penonton yang berencana untuk memboikot film tersebut. Dukungan Gadot terhadap isu-isu politik yang kontroversial menambah kompleksitas dalam penerimaan film ini.

Kontroversi ini menunjukkan bahwa tindakan dan pernyataan publik para aktor dapat memiliki dampak signifikan terhadap penerimaan film. Banyak penonton yang merasa bahwa pandangan pribadi aktor seharusnya tidak mempengaruhi karya seni yang mereka ciptakan.

Kontroversi seputar film live-action 'Snow White' mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri film dalam menciptakan representasi yang inklusif dan menghormati warisan cerita klasik. Perdebatan ini menunjukkan pentingnya sensitivitas budaya dalam pembuatan film dan dampaknya terhadap penerimaan penonton.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya