Niat Puasa Ramadhan dan Tata Cara yang Wajib Diketahui

Pelajari pentingnya niat puasa Ramadhan dan bacaan yang benar untuk menjalankan ibadah dengan khusyuk.

oleh Andre Kurniawan Kristi Diperbarui 25 Feb 2025, 11:33 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 11:33 WIB
Niat Puasa Ramadan
Niat Puasa Ramadan (Sumber Foto: Pexels)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang wajib bagi setiap muslim. Salah satu rukun penting dalam puasa adalah niat, yang harus dilakukan sebelum terbit fajar. Niat puasa ini menjadi penanda bahwa kita siap menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.

Niat puasa Ramadhan dapat dilakukan untuk sehari atau sebulan penuh. Untuk puasa wajib seperti Ramadhan, niat harus diucapkan di malam hari sebelum fajar. Namun, untuk puasa sunnah, niat bisa dilakukan di siang hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek terkait niat puasa Ramadhan, mulai dari bacaan niat hingga manfaat puasa itu sendiri.

Dengan memahami dan melaksanakan niat puasa dengan benar, kita dapat memaksimalkan kualitas ibadah kita di bulan suci ini. Mari kita simak penjelasan lebih lanjut mengenai niat puasa Ramadhan.

Pentingnya Niat dalam Puasa Ramadhan

Niat merupakan rukun penting dalam ibadah puasa Ramadhan. Tanpa niat, puasa kita tidak sah. Niat ini harus dilakukan sebelum terbit fajar, dan disarankan untuk dilakukan setiap malam agar ibadah puasa kita lebih terjaga. Para ulama menganjurkan untuk berniat setiap malam sebagai bentuk kehati-hatian dan memastikan kesinambungan niat sepanjang bulan Ramadhan.

Dalam ajaran Islam, niat menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan seseorang dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Niat yang tulus akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Berikut adalah bacaan niat puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala”

Sementara untuk bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Puasa Ramadhan

Niat

Niat adalah syarat sah puasa. Niat puasa Ramadhan sebaiknya dilakukan setiap malam sebelum fajar (waktu Subuh). Bacaan niat ini cukup diucapkan dalam hati.

Sahur

Sahur adalah makan di waktu dini hari (sebelum Subuh) sebagai persiapan untuk menjalankan puasa. Meskipun tidak wajib, sahur sangat dianjurkan karena mengandung keberkahan dan memberikan energi untuk beraktivitas selama berpuasa. Waktu sahur yang paling utama adalah menjelang masuknya waktu Subuh.

Menahan Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Mulai dari terbit fajar (waktu Subuh) hingga terbenam matahari (waktu Maghrib), seorang Muslim yang berpuasa wajib menahan diri dari:

  • Makan dan minum dengan sengaja.
  • Muntah dengan sengaja.
  • Berhubungan suami istri.
  • Keluarnya air mani (sperma) dengan sengaja.
  • Haid (menstruasi) dan nifas (darah setelah melahirkan).
  • Gila (hilang akal).
  • Murtad (keluar dari agama Islam).
  • Memasukkan sesuatu ke dalam tubuh melalui lubang yang terbuka (seperti mulut, hidung, telinga, dll).

Menjaga Diri dari Perbuatan Dosa dan Perkataan Buruk

Selain menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa secara fisik, seorang Muslim juga harus berusaha menjaga diri dari perbuatan dosa dan perkataan buruk yang dapat mengurangi pahala puasa.

Contoh perbuatan dosa dan perkataan buruk yang harus dihindari:

  • Berkata dusta (berbohong).
  • Ghibah (membicarakan keburukan orang lain).
  • Namimah (adu domba).
  • Marah-marah.
  • Bertengkar.
  • Melakukan perbuatan maksiat lainnya.

Menyegerakan Berbuka Puasa

Ketika matahari telah terbenam (masuk waktu Maghrib), umat Muslim disunnahkan untuk segera berbuka puasa. Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (Muttafaqun ‘alaih).

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Niat Puasa Ramadhan

Q: Apakah niat puasa Ramadhan harus diucapkan setiap hari?

A: Meskipun ada perbedaan pendapat, disarankan untuk berniat setiap malam agar ibadah kita lebih terjaga.

Q: Apakah niat bisa dilakukan saat sahur?

A: Ya, niat puasa bisa dilakukan saat sahur, asalkan sebelum terbit fajar.

Q: Apa makna dari niat puasa Ramadhan?

A: Niat puasa Ramadhan menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan kita dalam melaksanakan ibadah puasa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya