Demi Meriksa Kondisi Fisiknya, Aprilia Sengaja Membiarkan Jorge Martin Berlatih Supermoto

Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing, mengungkapkan bahwa pihaknya memang tidak melarang Jorge Martin untuk berlatih supermoto.

oleh Fardi Rizal Diperbarui 27 Feb 2025, 18:38 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 18:38 WIB
Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin (c) Aprilia Racing
Pembalap Aprilia Racing, Jorge Martin (c) Aprilia Racing - Bola.net... Selengkapnya

CEO dari Aprilia Racing, Massimo Rivola, mengungkapkan bahwa mereka memang tidak melarang Jorge Martin untuk berlatih supermoto sebelum MotoGP Thailand di Buriram yang dijadwalkan pada 28 Februari hingga 2 Maret 2025. Namun, latihan tersebut berakhir dengan insiden besar dan serangkaian cedera baru bagi Martin. "Kami tidak melarangnya, tetapi sangat disayangkan latihan itu berujung kecelakaan," kata Rivola.

Dalam satu bulan terakhir, Martin mengalami dua kecelakaan serius. Kecelakaan pertama terjadi saat tes pramusim di Sepang, Malaysia, pada 5 Februari 2025. Akibat dari kecelakaan tersebut, ia mengalami patah tulang metakarpal kelima di tangan kanan, serta patah tulang metatarsal ketiga, keempat, dan kelima di kaki kiri. "Cedera ini cukup parah, tetapi kami optimis dengan pemulihannya," ujar tim medis.

Setelah menjalani operasi pada 7 Februari 2025, Martin tetap dijadwalkan untuk berpartisipasi dalam Seri Thailand. Sebelum keberangkatannya, ia memeriksa kondisi fisiknya dengan berlatih supermoto di Lleida, Spanyol, pada Senin, 24 Februari 2025. Sayangnya, latihan tersebut menyebabkan kecelakaan serius kedua baginya. "Kecelakaan ini adalah kemunduran, tetapi kami berharap dia bisa pulih dengan baik," tambah Rivola.

Cerita tentang Jorge Martin yang menelepon Massimo Rivola

Demi Meriksa Kondisi Fisiknya, Aprilia Sengaja Membiarkan Jorge Martin Berlatih Supermoto
Demi Meriksa Kondisi Fisiknya, Aprilia Sengaja Membiarkan Jorge Martin Berlatih Supermoto - Bola.net... Selengkapnya

Karena insiden highside yang dialaminya, 'Martinator' mengalami patah tulang radius, beberapa metakarpal, dan scaphoid pada tangan kirinya, serta retak pada tulang kalkaneus (tumit) kiri yang sama. Pada hari berikutnya, operasi kedua dilakukan, dan Martin dipastikan tidak dapat berpartisipasi dalam Seri Thailand dan Argentina.

"Ketika dia menyebut 'Massimo', ia menyampaikan ceritanya dengan cara tertentu dan saya mengatakan, 'Kau mengalami kecelakaan'. Lalu, saya bilang, 'Baiklah, mari kita selesaikan satu per satu, dan sekarang fokuslah pada dirimu sendiri. Kami akan mengurus yang lainnya'," ujar Rivola kepada Crash.net pada Kamis (27/2/2025).

Di sisi lain, Rivola percaya bahwa latihan supermoto atau jenis motor lainnya adalah hal yang wajar bagi para pembalap yang cedera untuk memeriksa kondisi fisik mereka. Ini bahkan merupakan praktik umum di kalangan pembalap MotoGP lainnya, tidak hanya bagi Martin. Rivola pun mendukung metode latihan ini.

Pemeriksaan kondisi fisik sebaiknya dilakukan melalui latihan motorik.

Pembalap umumnya memiliki pemahaman yang baik tentang batas kemampuan mereka. Rivola menjelaskan, "Tentu saja sebelumnya dia memberi tahu saya bahwa ia berkendara hanya untuk memeriksa apakah lengan kanannya sudah mulai kembali merasakan pengereman dan pergerakan pasca operasi (pertama) atau belum." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya bagi seorang pembalap untuk mengetahui kondisi fisiknya sebelum kembali ke lintasan. Mereka harus memastikan bahwa tubuhnya siap menghadapi tantangan yang ada.

Dia juga menyoroti, "Khususnya kaki kirinya yang masih belum dalam kondisi baik, jadi dia juga perlu merasakan, ‘Apakah saya bisa mengenakan sepatu balap dengan nyaman? Apakah saya bisa merasakan pedal rem?' Hal-hal seperti itu perlu dia pastikan sebelum menunggangi motor sebuas MotoGP," pungkasnya. Kondisi fisik yang prima sangatlah penting agar seorang pembalap dapat mengemudikan motor dengan baik dan aman.

Apabila pemulihan berjalan sesuai harapan, sang juara dunia diharapkan bisa kembali ke ajang MotoGP pada Seri Austin yang akan digelar di Circuit of The Americas, Texas, Amerika Serikat, pada 28-30 Maret 2025. Ini akan menjadi momen penting bagi sang juara untuk membuktikan bahwa ia telah pulih sepenuhnya dan siap bersaing di tingkat tertinggi.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya