Liputan6.com, Jakarta Menyelesaikan lari maraton bukanlah perkara yang sederhana, terutama bagi individu yang bukan atlet profesional. Untuk dapat menuntaskan jarak sejauh 42,195 kilometer, diperlukan latihan yang konsisten, daya tahan fisik yang baik, serta perencanaan yang matang. Namun, bagi seorang musisi terkenal seperti Harry Styles, tantangan tersebut berhasil dihadapi dengan sangat baik.
Pada akhir pekan yang lalu, para penggemar dikejutkan oleh kehadiran Styles di Tokyo Marathon 2025. Tanpa adanya pengumuman sebelumnya, penyanyi yang dikenal dengan lagu "Daylight" ini berhasil menyelesaikan lomba dengan waktu yang sangat mengesankan, yaitu 3 jam 24 menit 7 detik. Dengan mengenakan pakaian serba hitam dan sepatu lari Nike berwarna kuning cerah, ia terlihat antusias berlari di antara ribuan peserta lainnya.
Baca Juga
Prestasi ini menunjukkan bahwa Styles tidak hanya berbakat di dunia musik, tetapi juga memiliki kemampuan fisik yang sangat baik. Dengan waktu yang dicapai, ia berhasil mempertahankan kecepatan rata-rata 7 menit 47 detik per mil, sebuah pencapaian yang cukup sulit bagi seorang pelari amatir. Bagaimana perjalanan Harry Styles dari tahap latihan hingga berhasil mencapai garis finis? Mari simak ulasannya lebih lanjut.
Advertisement
1. Persiapan Diam-Diam, Publik Terkejut
Dalam beberapa bulan terakhir, kabar mengenai Harry Styles hampir tidak terdengar di media. Ia memilih untuk tetap berada di belakang layar dan tidak memberikan informasi apapun terkait partisipasinya dalam Tokyo Marathon 2025. Keputusan ini mengejutkan banyak penggemarnya ketika ia tiba-tiba terlihat berlari di antara ribuan peserta lainnya.
Sebelumnya, Harry Styles memang dikenal sebagai seorang yang menyukai olahraga, namun ia tidak pernah secara terbuka menyatakan bahwa ia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti sebuah maraton. Kejutan ini semakin menarik perhatian publik setelah waktu catatan yang ia raih terungkap, yang menunjukkan bahwa ia tidak hanya sekadar berpartisipasi, melainkan juga serius dalam mengikuti perlombaan ini.
Advertisement
2. Strategi Lari: Konsisten dari Awal hingga Akhir
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Runner's World, Styles berhasil mencatat waktu 1 jam 42 menit 3 detik pada setengah maraton. Ia melanjutkan dengan menyelesaikan paruh kedua lomba dengan waktu yang hampir serupa, yaitu 1 jam 42 menit 4 detik. Konsistensi waktu ini menandakan bahwa ia memiliki strategi yang baik dalam mengelola tenaganya selama perlombaan.
Banyak pelari maraton sering kali mengalami penurunan performa pada bagian akhir lomba, tetapi Styles mampu mempertahankan ritmenya dengan baik. Kemampuan ini menunjukkan bahwa semua latihan yang dilakukannya selama ini telah memberikan hasil yang memuaskan, meskipun ia bukan seorang atlet profesional.
3. Latihan Ketat, Inilah Rahasia Daya Tahan Styles
Sebuah artikel yang diterbitkan oleh Coach pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa Harry Styles memiliki program latihan yang sangat menantang. Rutinitas olahraganya dimulai dengan pemanasan berupa jogging selama 10 hingga 30 menit, yang kemudian dilanjutkan dengan lari cepat sejauh satu mil. Setelah sesi lari tersebut, ia melakukan latihan ketahanan tubuh yang terdiri dari 100 push-up, 100 sit-up, dan 100 squat udara, semuanya harus diselesaikan dalam waktu 8 menit.
Selain fokus pada latihan ketahanan tubuh, Harry juga meluangkan waktu untuk berlari jarak jauh dan menjalani serangkaian latihan inti yang bertujuan untuk memperkuat otot-ototnya. Dengan metode latihan yang terstruktur dan intensif seperti ini, wajar jika ia dapat menaklukkan Tokyo Marathon dengan hasil yang sangat memuaskan.
Advertisement
4. Momen di Lintasan: Berinteraksi dengan Fans
Selama berlangsungnya perlombaan, Harry Styles tetap memperlihatkan sifatnya yang bersahabat. Dalam berbagai rekaman yang beredar di media sosial, ia tampak memberikan jempol kepada para penggemar yang bersorak di tepi jalan. Dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya, ia terus berlari sambil sesekali melambaikan tangan kepada mereka yang hadir untuk mendukungnya.
Meskipun fokus pada lari, Styles tetap menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan fans. Hal ini menunjukkan bahwa ia menikmati momen tersebut, bukan hanya sekadar mengejar catatan waktu.
5. Bagaimana Perbandingan dengan Pelari Profesional?
Jelas bahwa catatan waktu yang diraih Harry Styles masih sangat jauh jika dibandingkan dengan para atlet elit. Pemenang kategori pria, Tadese Takele, mencatatkan waktu luar biasa yaitu 2 jam 3 menit 23 detik untuk menyelesaikan maraton. Jika kita bandingkan, waktu 3 jam 24 menit yang dicapai Styles mungkin tidak terkesan istimewa dalam dunia atletik. Namun, mengingat bahwa ia adalah seorang musisi dan bukan pelari profesional, pencapaian tersebut menjadi sangat mengesankan.
Dengan lebih dari 37.000 peserta yang turut ambil bagian, Styles berhasil menyelesaikan lomba dengan menempati posisi 6.010. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan untuk bersaing dengan banyak pelari yang juga berusaha menaklukkan tantangan di Tokyo Marathon.
Advertisement
