Liputan6.com, Jakarta Sidik Eduard, seorang aktor yang pernah meraih popularitas lewat sinetron 'Yang Masih Di bawah Umur', kini beralih profesi menjadi penjual takjil. Setelah karirnya meredup, Sidik memilih untuk berjualan cilok kuah di pinggir jalan. Meskipun banyak yang mengenalnya sebagai seorang artis, ia tidak merasa gengsi untuk menjalani kehidupan yang lebih sederhana.
Advertisement
Baca Juga
Pesinetron Sidik Eduard Tak Dipercaya Orang Lain Cari Rumah Subsidi Pemerintah, Padahal Sepi Job dan Kini Jualan Bakso Cilok
Sidik Eduard Bongkar Alasan Lebih Menikmati Jualan Bakso Cilok Ketimbang Syuting Sinetron dan Film Televisi
Sidik Eduard Akui Dimarahi Istri Jadi Rahasia Utama Semangat Jualan Bakso Cilok, Malu Menjadi Laki-Laki dan Suami Pasrah Menganggur
Advertisement
Selama bulan Ramadan, Sidik Eduard dan istrinya terlihat berjualan takjil di trotoar. Mereka berjualan dengan penuh semangat, melayani pembeli yang datang, dan menunjukkan bahwa kehidupan di pinggir jalan juga bisa dilakukan dengan bahagia.
Sidik yang lahir pada 22 Maret 1997 ini adalah anak tunggal berdarah Belanda-Jawa, yang sebelumnya dikenal oleh publik melalui perannya yang mengesankan. Kehidupan baru Sidik Eduard menunjukkan bahwa kesederhanaan tidak mengurangi kebahagiaan keluarga.
Makan malam di trotoar bukanlah halangan bagi Sidik, istri, dan anaknya untuk tetap menikmati kebersamaan. Berikut potret terbaru Sidik Eduard yang kini jualan takjil dirangkum Liputan6.com dari Instagram @sidikeduardd, Rabu (12/3/2025).
1. Sidik Eduard kini berjualan takjil di pinggir jalan selama bulan Ramadan, menunjukkan keberanian untuk beradaptasi dengan perubahan hidup.
Advertisement
2. Sidik tidak merasa gengsi menjalani kehidupan sederhana di trotoar.
3. Modal awal yang digunakan Sidik untuk berjualan hanya sekitar Rp 800.000, namun usaha ini cukup laris.
Advertisement
4. Motor menjadi alat transportasi untuk membawa dagangan, memudahkan Sidik berpindah tempat.
5. Sidik Eduard dikenal sebagai aktor berdarah Belanda-Jawa.
Advertisement
6. Makan malam di trotoar tidak menghalangi kebahagiaan keluarga Sidik, mereka tetap menikmati kebersamaan.
7. Kesederhanaan yang dijalani Sidik Eduard adalah contoh inspiratif bagi banyak orang untuk tetap bersyukur.
Advertisement
