Liputan6.com, Jakarta - Puasa Tarwiyah dan Arafah, dua puasa sunnah yang jatuh pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah, menjadi amalan penting bagi umat Muslim, terutama bagi mereka yang tak menunaikan ibadah haji. Puasa ini memiliki keutamaan besar dan tata cara yang perlu dipahami dengan baik.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Memahami doa niat, tata cara pelaksanaan, hingga keutamaan puasa ini akan memperkaya pemahaman kita tentang ibadah sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Artikel ini akan membahas secara rinci tentang doa atau niat puasa Tarwiyah dan Arafah, tata cara pelaksanaannya, dan keutamaan yang akan didapatkan. Memahami hal tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Banyak umat muslim yang masih bingung tentang bagaimana tata cara dan keutamaan dari puasa sunnah Tarwiyah dan Arafah. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk memberikan panduan lengkap dan penjelasan yang mudah dipahami.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Kamis (13/3/2025).
Doa Puasa Tarwiyah dan Arafah Arab, Latin, dan Artinya
Sebelum membahas tata cara dan keutamaan, mari pahami terlebih dahulu bacaan niat atau doa puasa Tarwiyah dan Arafah. Niat merupakan salah satu rukun terpenting dalam ibadah puasa. Membaca niat atau niat dengan khusyuk dan memahami maknanya akan meningkatkan kualitas ibadah kita. Berikut bacaan niat atau doa puasa Tarwiyah dan Arafah dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:
Niat atau Doa Puasa Tarwiyah
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta'ala.
Makna niat puasa Tarwiyah ini menekankan keikhlasan dalam menjalankan ibadah puasa sunnah ini semata-mata karena Allah SWT. Dengan niat yang tulus, kita berharap mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.
Niat atau Doa Puasa Arafah
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillahi ta’ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta'ala.
Sama seperti niat puasa Tarwiyah, niat puasa Arafah juga menekankan keikhlasan semata-mata karena Allah SWT. Puasa Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar, dan dengan niat yang tulus, kita berharap dapat meraih pahala yang dijanjikan Allah SWT.
Advertisement
Tata Cara Puasa Tarwiyah dan Arafah
Tata cara pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah pada dasarnya sama dengan puasa sunnah lainnya. Berikut tata cara lengkapnya, melansir dari berbagai sumber seperti buku Dahsyatnya Puasa Sunnah oleh Amirulloh Syarbini dkk (2010) dan laman resmi baznas.go.id:
1. Membaca niat: Niat harus dilafadzkan dengan ikhlas, baik di malam hari sebelum memulai puasa atau di pagi hari sebelum waktu dzuhur, asalkan belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
2. Sahur: Makan sahur dianjurkan sebelum waktu subuh sebagai bekal energi selama berpuasa. Sahur juga memiliki keutamaan tersendiri, seperti yang disebutkan dalam hadits: “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari).
3. Menahan diri: Menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Selain menahan lapar dan dahaga, kita juga perlu menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa, seperti berbohong, menggunjing, dan bertengkar.
4. Berbuka puasa: Segera berbuka puasa setelah matahari terbenam dengan membaca doa berbuka puasa: “Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ‘ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.” (Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang).
5. Menjaga adab berpuasa: Selain menjalankan rukun puasa, penting juga untuk menjaga adab berpuasa, seperti memperbanyak doa dan dzikir, meningkatkan amal ibadah lainnya, dan menjaga akhlak yang baik.
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Puasa Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Amalan ini dianjurkan bagi umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji. Berikut beberapa keutamaannya, melansir dari berbagai sumber seperti buku Langsung Hafal dan Paham Qiyamul Lail karya Ustadz Rusdianto:
-
Menghapus dosa: Puasa Arafah dipercaya dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang (dosa kecil).
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim: “Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang.” Puasa Tarwiyah juga memiliki keutamaan yang besar, meskipun hadits terkait keutamaannya masih diperdebatkan keabsahannya oleh sebagian ulama.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah.” (HR. Muslim dan Tirmidzi).
-
Pahala yang besar: Puasa Tarwiyah diyakini memiliki pahala yang setara dengan kesabaran Nabi Ayub AS. Sementara itu, puasa Arafah memiliki pahala yang setara dengan pahala Nabi Isa AS. Kedua hadits ini perlu dikaji lebih lanjut keabsahannya.
Hadits lain menyebutkan: “Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya. Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam,” (Kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais).
-
Waktu mustajab berdoa: Hari Arafah merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Allah SWT akan menerima doa-doa hamba-Nya di hari tersebut.
-
Persiapan spiritual: Puasa Tarwiyah dapat menjadi persiapan spiritual sebelum melaksanakan puasa Arafah. Dengan berpuasa Tarwiyah, kita dapat lebih fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa Arafah.
-
Kemuliaan dan keberkahan: Melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah dengan ikhlas dan penuh ketaqwaan akan mendatangkan berbagai kemuliaan dan keberkahan dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Advertisement
