Doa Berbuka Puasa Arab dan Artinya, Ungkapan Rasa Syukur

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berdoa dan meminta apapun sebelum berbuka puasa.

oleh Ayu Rifka SitoresmiWoro Anjar Verianty diperbarui 14 Jan 2025, 18:19 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2024, 11:15 WIB
Doa Buka Puasa Sunnah dalam Bahasa Arab dan Artinya, Ungkapan Rasa Syukur
Ilustrasi Membaca Doa Berbuka Puasa... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Berbuka puasa merupakan momen yang paling dinanti oleh umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa sunnah. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berdoa dan memohon apa pun sebelum berbuka, karena doa yang dipanjatkan pada waktu tersebut diyakini akan dikabulkan oleh Allah SWT. Salah satu doa yang sering dibaca pada waktu berbuka adalah doa berbuka puasa Arab dan artinya, yang mengandung harapan dan doa agar Allah memberikan berkah kepada kita.

Ada banyak jenis puasa sunnah yang bisa dijalankan oleh umat Muslim, seperti puasa Senin Kamis, Puasa Tasua, Puasa Arafah, dan Puasa Tarwiyah. Puasa sunnah ini merupakan ibadah tambahan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW di luar puasa wajib, yaitu puasa Ramadan. Melakukan puasa sunnah ini dapat membantu meningkatkan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada saat berbuka, sangat dianjurkan untuk mengucapkan doa berbuka puasa Arab dan artinya sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

Fungsi dari puasa sunnah adalah untuk melengkapi ibadah fardu, agar dapat menjadi lebih sempurna. Ketika waktu berbuka tiba, sebelum menikmati hidangan, umat Islam disarankan untuk membaca doa berbuka puasa Arab dan artinya terlebih dahulu. Dengan melafalkan doa ini, kita berharap segala doa yang dipanjatkan saat itu dapat dikabulkan oleh Allah, serta memberikan keberkahan dalam setiap amal ibadah yang dilakukan.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa buka puasa sunnah dalam bahasa Arab dan artinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (19/11/2024).

Doa Buka Puasa Sunnah

Doa Buka Puasa Sunnah dalam Bahasa Arab dan Artinya, Ungkapan Rasa Syukur
Buka puasa. (Ilustrasi: AboutIslam.net)... Selengkapnya

Seperti yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW di luar puasa wajib (puasa Ramadan). Puasa sunnah berfungsi sebagai nafilah, yaitu ibadah tambahan dan pelengkap yang dapat melengkapi ibadah fardu yang sudah dikerjakan agar lebih sempurna.

Ketika sudah waktunya untuk berbuka puasa, umat Muslim dalam membaca doa buka puasa sunnah yang dikerjakan. Doa ini juga diucapkan oleh Rasulullah SAW seperti tertuang dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim.

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab Latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih."

Namun, hadits riwayat Abu Daud menyebutkan Rasulullah membacakan doa berikut ini ketika berbuka puasa.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Arab Latin: Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-allah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah."

Kendati begitu, Muslim juga dapat menggabungkan kedua doa berbuka puasa tersebut seperti yang tertuang dalam Kitab Hasyiyatul Bujairimi karya Sulaiman Bujairimi sebagai berikut.

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِيالحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika wa 'alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama'u, wabtallatil 'uruqu, wa tsabatal ajru, insya Allah. Ya wasi'al fadhli, ighfir li. Alhamdulillahil ladzi hadani fa shumtu, wa razaqani fa afthartu.

Artinya: "Tuhanku, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Sebab dan kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah. Dan insya Allah pahala sudah tetap. Wahai Zat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

 

Waktu Membaca Doa Buka Puasa Sunnah

Doa Buka Puasa Sunnah dalam Bahasa Arab dan Artinya, Ungkapan Rasa Syukur
Ilustrasi Berbuka Puasa Sunnah.... Selengkapnya

Dalam diskursus fikih Islam, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai waktu yang tepat untuk membaca doa berbuka puasa sunnah. Sebagian ulama berpendapat bahwa doa berbuka puasa sebaiknya dibaca setelah seseorang membatalkan puasanya, baik dengan air, kurma, atau makanan lainnya. Pendapat ini didasarkan pada analisis linguistik terhadap struktur kata kerja (fi'il madhy) yang digunakan dalam doa tersebut, khususnya pada lafadz yang bermakna "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah." Penggunaan kata kerja bentuk lampau ini mengindikasikan bahwa doa tersebut lebih tepat dibaca setelah aktivitas berbuka dilakukan.

Di sisi lain, terdapat pula pendapat yang berbeda di kalangan ulama lainnya mengenai waktu pembacaan doa berbuka puasa. Sebagian ulama menyatakan bahwa doa sebaiknya dibaca sebelum berbuka puasa, sementara ada pula kelompok ulama yang tidak memberikan ketentuan khusus mengenai waktu pembacaannya. Keragaman pendapat ini menunjukkan fleksibilitas dalam pelaksanaan ibadah dan memberikan ruang bagi umat Islam untuk memilih pendapat yang sesuai dengan pemahaman dan keyakinan mereka, selama tetap dalam koridor syariat yang benar.

Anjuran Rasulullah saat Berbuka Puasa

Doa Buka Puasa Sunnah dalam Bahasa Arab dan Artinya, Ungkapan Rasa Syukur
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Selain membaca doa berbuka puasa sunnah, ada beberapa hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW kepada umat Muslaim, yakni:

1. Menyegerakan Berbuka Puasa

Apabila telah mendengar adzan sholat Magrib, umat Muslim yang sedang melaksanakan puasa sunnah untuk segera berbuka puasa, Allah SWT tidak menyukai umatnya yang merasa hebat bisa menahan dirinya dan berlama-lama dalam berbuka puasa. Seperti sabda Rasulullah SAW ini:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ.

Artinya: "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)

2. Berbuka dengan Kurma dan Air

Anjuran Rasulullah SAW lainnya adalah berbuka dengan kurma dan air. Rasulullah SAW bersabda:

"Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air. " (HR.Abu Daud no. 2,356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih).

3. Makan Sebelum Salat

Saat berbuka puasa sunnah sebaiknya makan dahulu atau mengisi perut sebelum melaksanakan salat Magrib. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:

"Jika santapan malam sudah terhidang, dan salat sudah (akan) dilaksanakan, dahulukan santapan malam." (HR. Al-Bukhari dari Anas bin Malik RA.).

 

Keutamaan Berpuasa

Puasa adalah ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam, terutama puasa Ramadan, yang bertujuan untuk membersihkan jiwa, mengendalikan hawa nafsu, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Selain puasa wajib, terdapat pula puasa sunnah yang memiliki banyak keutamaan, seperti puasa Senin Kamis, Puasa Arafah, Puasa Tasua, dan lain-lain. Puasa ini memberi kesempatan bagi umat Islam untuk lebih memperbanyak amal ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Keutamaan puasa sangat besar, baik puasa wajib maupun puasa sunnah. Puasa Ramadan, misalnya, merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang menjadi kewajiban setiap Muslim yang sudah baligh dan mampu. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim). Puasa ini menjadi cara untuk membersihkan hati dan mendapatkan ampunan Allah SWT.

Puasa sunnah juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satu keutamaannya adalah memberikan pahala yang besar dan sebagai pelengkap ibadah wajib. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram." (HR. Muslim). Puasa sunnah juga dapat menjadi penebus kekurangan dalam puasa wajib, meningkatkan kesabaran, dan menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan.

Dalil mengenai kewajiban dan keutamaan puasa terdapat dalam Al-Qur'an, yaitu dalam surah Al-Baqarah ayat 183:"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Dengan demikian, puasa tidak hanya sebagai ibadah fisik, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kesabaran, dan mendapatkan pahala yang berlimpah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya