Liputan6.com, Jakarta Mungkin sebagian orang menghindari untuk memakan kulit terong karena rasanya yang sedikit pahit. Namun, tahukah Anda bahwa kulit terong memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan otak? Kandungan antioksidan pada kulit terong bisa melindungi sel-sel otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Terong, meski lebih dikenal sebagai sayuran, ternyata kaya akan gizi dan manfaat. Salah satunya adalah kemampuan kulitnya dalam menjaga fungsi otak yang optimal. Selain itu, terong juga mengandung berbagai zat yang bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis dan menjaga kesehatan jantung.
Jangan hanya mengolah daging terognya saja! Kulit terong yang sering kali dibuang, sebenarnya menyimpan berbagai kebaikan yang sangat berguna bagi tubuh kita, terutama dalam menjaga kesehatan otak dan sistem saraf.
Advertisement
Manfaat Kulit Terong untuk Kesehatan Otak
Kulit terong mengandung nasunin, sebuah antioksidan yang sangat penting untuk kesehatan otak. Nasunin bekerja dengan melindungi membran sel otak dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga menjaga fungsi kognitif tetap tajam. Selain itu, nasunin juga membantu proses distribusi gizi ke dalam sel otak dan membantu membuang limbah dari sel-sel tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Gallo et al. (2014), nasunin ditemukan memiliki kemampuan luar biasa dalam melindungi otak dari kerusakan akibat radikal bebas. Penurunan fungsi otak yang disebabkan oleh penuaan dapat dihindari dengan konsumsi rutin kulit terong. Terlebih lagi, kandungan antosianin dalam kulit terong membantu peredaran darah menuju otak, yang sangat penting dalam menjaga aktivitas mental yang optimal.
Kandungan antioksidan pada kulit terong ini juga memberikan perlindungan terhadap peradangan saraf yang dapat mempengaruhi daya ingat. Oleh karena itu, mengonsumsi kulit terong secara rutin sangat dianjurkan bagi siapa saja yang ingin menjaga otaknya tetap sehat.
Advertisement
Kulit Terong dan Pencegahan Penyakit Neurodegeneratif
Penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya antioksidan. Kulit terong, dengan kandungan nasuninnya, memiliki peran penting dalam mencegah kerusakan pada sel-sel saraf yang dapat menyebabkan gangguan neurodegeneratif.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Food Chemistry menunjukkan bahwa antioksidan dalam kulit terong efektif dalam mencegah peradangan saraf yang sering menjadi penyebab utama dari penyakit Alzheimer. Hal ini tentu menjadi alasan kuat untuk tidak membuang kulit terong saat memasaknya.
Melindungi otak dengan konsumsi antioksidan tidak hanya mencegah penyakit neurodegeneratif, tetapi juga dapat meningkatkan daya ingat dan kecerdasan seseorang. Kulit terong, yang kaya akan zat antiinflamasi, terbukti dapat mengurangi peradangan pada otak dan meningkatkan fungsi kognitif.
Kulit Terong Sebagai Sumber Antioksidan untuk Mencegah Penuaan
Seiring bertambahnya usia, proses penuaan pada tubuh akan memperlambat fungsi sel, termasuk sel-sel otak. Radikal bebas adalah salah satu penyebab utama penuaan dini pada kulit dan kerusakan pada sel tubuh. Nasunin yang terkandung dalam kulit terong berfungsi sebagai agen perlindungan yang dapat memperlambat proses penuaan ini.
Mengkonsumsi kulit terong secara teratur dapat memberikan perlindungan bagi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk kulit, tetapi juga untuk menjaga kesehatan otak agar tetap muda dan berfungsi dengan baik. Para ahli merekomendasikan konsumsi terong dengan kulitnya untuk mendapatkan manfaat antioksidan yang maksimal.
Antioksidan seperti nasunin dalam kulit terong memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi gejala penuaan. Dengan mengonsumsi terong secara keseluruhan, Anda memberi tubuh Anda kesempatan untuk memperlambat proses penuaan yang dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
Advertisement
Kandungan Nutrisi Terong yang Mendukung Fungsi Otak
Selain nasunin, terong juga mengandung berbagai zat gizi penting yang mendukung fungsi otak. Di antaranya adalah vitamin C dan kalium, yang masing-masing membantu memperkuat sistem imun dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Selain itu, terong juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan dan mendukung aliran darah yang sehat menuju otak.
Kombinasi kandungan antioksidan, kalium, dan vitamin dalam terong dapat mempercepat proses pemulihan sel otak yang rusak akibat stres oksidatif. Mengonsumsi terong secara rutin, baik kulitnya maupun dagingnya, akan memastikan tubuh Anda mendapat nutrisi yang diperlukan untuk menjaga otak tetap sehat dan bugar.
Kandungan lainnya seperti vitamin B6 yang ada pada terong juga berperan dalam memperbaiki fungsi sistem saraf. B6 membantu produksi neurotransmiter yang penting bagi komunikasi antar sel otak, yang sangat penting dalam menjaga kesehatan mental.
Cara Mengolah Terong untuk Menjaga Kesehatan Otak
Agar mendapatkan manfaat maksimal dari terong, pastikan untuk mengolahnya dengan benar. Salah satu cara terbaik adalah dengan mengolah terong tanpa mengupas kulitnya. Kulit terong mengandung nasunin yang dapat hilang jika kulitnya dibuang.
Meskipun terong bisa diolah dalam berbagai cara seperti digoreng atau dipanggang, sebaiknya pilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus atau menumis dengan sedikit minyak. Hindari menggoreng terong dengan minyak berlebih yang dapat menurunkan kandungan nutrisinya. Dengan cara ini, Anda bisa menikmati manfaat maksimal dari terong, terutama kulitnya yang kaya antioksidan.
Jangan lupa untuk memilih terong yang segar dan masih memiliki kulit ungu cerah. Terong yang sudah terlalu matang atau berubah warna tidak akan memberikan manfaat yang sama bagi kesehatan otak.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Manfaat Terong
1. Apa itu nasunin dan mengapa penting untuk otak?
Nasunin adalah antioksidan yang terdapat dalam kulit terong. Ia berfungsi melindungi membran sel otak dari kerusakan akibat radikal bebas dan juga membantu distribusi nutrisi ke dalam sel.
2. Apakah semua jenis terong memiliki manfaat yang sama?
Secara umum, semua jenis terong mengandung nasunin dan antosianin, namun kadar dan jenis senyawa ini bisa bervariasi tergantung jenis terongnya.
3. Bagaimana cara terbaik untuk mengonsumsi terong?
Konsumsi terong sebaiknya dilakukan dengan cara memasaknya tanpa mengupas kulitnya. Bisa direbus, dipanggang, atau dimasak dalam berbagai hidangan.
4. Apakah ada efek samping dari mengonsumsi terong?
Konsumsi terong dalam jumlah wajar umumnya aman. Namun, terlalu banyak mengonsumsi terong dapat menyebabkan gejala seperti mual atau gangguan pencernaan karena kandungan solanin.
