Keponakan Prabowo Jadi Caleg, Lawan Perdagangan Manusia

Wanita kelahiran 27 Januari 1986 itu aktif dalam kampanye perlawananan terhadap perdagangan manusia.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 19 Mar 2014, 18:07 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2014, 18:07 WIB
Keponakan Prabowo
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo. (Facebook.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan manusia marak terjadi Indonesia. Korbannya pun tak sedikit. Kasus terakhir yang diungkap Polda Metro Jaya adalah bisnis PSK yang dijalani pasangan suami istri Dedi Sutomo dan Susanti.

Parahnya, mereka mempekerjakan wanita bahkan anak di bawah umur. Sekali melayani, para pekerja hanya menerima Rp 50 ribu.

Prihatin dengan kasus-kasus perdagangan manusia, putri Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo memutuskan untuk terjun langsung ke dunia politik dengan menjadi calon legislatif DPR RI Partai Gerindra. Ia akan bertarung di daerah pemilihan Jawa Tengah IV.

Selama ini, wanita kelahiran 27 Januari 1986 itu aktif dalam kampanye perlawananan terhadap perdagangan manusia. Ia adalah pendiri Gerakan Indonesia for Freedom, sebuah gerakan yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan bahaya perdagangan manusia.

"Saya percaya bahwa setiap orang pantas dibebaskan dari perbudakan, dan seharusnya tidak ada satupun jiwa yang menderita atau di eksploitasi untuk keuntungan orang lain. Salah satu cara terburuk dan mengerikan di mana seseorang dapat terjebak dalam perbudakan adalah dengan cara diperdagangkan. Saya percaya perdagangan manusia tidak ada tempatnya di dunia ini, khususnya di negara kita tercinta, Indonesia," ungkapnya di Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Wanita yang akrab disapa Sara itu mengatakan, bukan hal yang mudah untuk memutuskan terjun ke dunia politik. "Saya menyadari bahwa saya bisa lebih berperan dalam melakukan perubahan jika berada di dalam sistem."

Sara menampik anggapan dirinya terjun ke politik semata-mata karena faktor keluarga. Sebab, ia merupakan keponakan capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya sempat ikut diskusi langsung dengan mantan Wakil Presiden AS yang juga peraih Nobel Perdamaian pada 1997 untuk mendapatkan materi untuk mengampanyekan penyelamatan bumi dari pemanasan global. Makanya dengan pengetahuan dan pengalaman ini saya akan berusaha berperan di bidang politik," ungkapnya.

Wanita yang pernah membintangi sejumlah film itu juga aktif melakukan sosialisasi secara langsung dengan warga. Salah satu yang dilakukannya adalah mendirikan rumah aspirasi.

Sara juga sudah menyiapkan program kontrak hitam di atas putih ke masyarakat dan siap bertanggungjawab merealisasikan program yang dijanjikan jika terpilih. "Saya ingin menantang masyarakat untuk ikut serta bergotong royong. Mari kita lihat partai mana yang siap buat program hitam di atas putih dan siap mempertanggungjawabkannya," tukas Sara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya