Liputan6.com, Jakarta - Efek Jokowi ternyata tak bertahan lama dalam mendongkrak suara PDIP. Terbukti, perkembangan suara PDIP setelah Jokowi mendeklarasikan diri sebagai capres hanya berkisar 3 %. Tergerusnya suara Jokowi dipicu banyak hal, di antaranya kampanye negatif.
"Ini era Jokowi mengalami penggembosan. Dan terbukti untuk pertama kalinya suara Jokowi turun," kata Direktur Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, di kantornya, Rabu (9/4/2014).
Menurut Denny penurunan elektabilitas Jokowi dimulai Maret 2014, saat Gubernur DKI Jakarta itu mendeklarasikan diri siap menjadi capres PDIP. Sejak itu, opini publik terhadap Jokowi berubah.
"Ada 2 penyebabnya, Jokowi dinilai mengingkari janji dan ada videonya. Kedua kasus pengadaan busway. Apalagi kalau kejagung mengeksplor kasus ini terus sampai akhirnya memanggil Jokowi," lanjut Denny.
Sejak itu pula, kata Denny, kampanye negatif terhadap Jokowi terus dilontarkan. Hal itu yang membuat elektabilitas Jokowi mengalami penurunan. Sayangnya, tak ada kampanye hitam terhadap dirinya yang secara teknis bisa meningkatkan simpati.
"Kalau black campaign justru akan menimbulkan simpati. Dari sini juga terbukti opini publik itu berubah tergantung situasi. Dulu suka SBY sekarang tidak, dulu suka Jokowi sekarang tidak. Dulu PDIP disebut bakal meraih 30%, nyatanya tidak juga," pungkas Denny.
LSI: Suara Jokowi `Kempes` Setelah Nyapres
Menurut Direktur LSI Denny JA, penurunan elektabilitas Jokowi dimulai Maret 2014, saat Gubernur DKI Jakarta itu mendeklarasikan capres.
Diperbarui 09 Apr 2014, 17:46 WIBDiterbitkan 09 Apr 2014, 17:46 WIB
Jokowi dan istrinya menunjukkan jari yang telah dicelupkan ke tinta pemilu di TPS 27 Menteng, Jakarta Pusat (9/4/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Yamaha Gear Ultima Sapa Masyarakat Jawa Tengah, Ini Harga dan Spesifikasinya
Jangan Abaikan, Kenali 7 Tanda Kamu dan Si Dia Tidak Cocok
KPK Sebut Adik Febri Diansyah Tak Dipanggil ke KPK Selasa 8 April 2025
Puan Minta Pemerintah Tak Anggap Sepele Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok
Indonesia Kembangkan Sistem Diagnosis Malaria Berbasis AI, Apa Kelebihannya?
5 Dampak Tarif Impor Trump ke Indonesia, Buruh dan Emak-Emak Awas Kena Getahnya
Manchester United Bisa Dapat Bantuan Rp 1,4 Triliun dari Atletico Madrid
Rekrutmen Bersama BUMN 2025: Cek Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi
VIDEO: Warga 'Berburu' Emas Pasca Idul Fitri
Rekomendasi Acara Seru di Sepanjang April 2025
Biaya Langganan Apple TV+ Kini Lebih Murah di Indonesia, Ini Harga dan Daftar Tayangannya!
6 Potret Gaya Chic Yasmin Napper Liburan di Australia, Elegan Minimalis