Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga kini belum memutuskan berkoalisi dengan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partai lain jelang pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
Menurut Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring, apa yang dialami partainya ini juga dirasakan partai tengah lainnya yang saat ini tidak memiliki calon presiden dengan elektabilitas yang tinggi.
"Ini kan realitas politik. Ada 3 (capres), Pak Jokowi, Pak Prabowo, atau Pak Ical. Nah, tergantung nanti. Semua ini kan berada pada tataran menengah. Jadi Andi Lau lah, antara dilema dan galau. Ini semua partai," ujar Tifatul Sembiring usai mengikuti sidang paripurna di kantor Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Saat ini PKS, kata Tifatul, masih menampung aspirasi mengenai arah koalisi dari semua kader serta elemen masyarakat yang selama ini mendukung partainya. Dan itu akan diputuskan pada pertengahan Mei nanti.
"Dan hal ini sedang kita input. Saya pikir 18 Mei nanti baru akan kita putuskan," ucap dia.
Namun, saat disinggung mengenai wacana PKS berada di luar pemerintahan atau menjadi partai oposisi, Tifatul enggan menjelaskan. Menurutnya, saat ini yang dipikirkan partainya adalah berkoalisi.
Perawan Ting Ting
Politisi PKS Fahri Hamzah menilai partainya saat ini masih mempertimbangkan koalisi dengan parpol lainnya. Dia mengibaratkan bak gadis menjelang pernikahan, PKS lebih memilih menunggu pinangan dari sang mempelai pria.
"PKS belum ada komitmen dengan siapapun. Kami masih jadi gadis perawan ting-ting," kata Wasekjen PKS Fahri Hamzah, di Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Pinangan itu datang dari Partai Gerindra. Sekretaris Jendaral Partai Gerindra Ahmad Muzani menyiratkan partainya akan berkoalisi dengan partai dakwah tersebut.
"Pembicaraan itu belum dimulai, tetapi ada arah ke situ (permintaan kursi menteri), kami nggak munafik," kata Muzani dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin 28 April 2014.
Ia pun tak menyangkal adanya permintaan khusus PKS dari koalisi tersebut, karena hal itu sudah bagian hukum alam sebagai power sharing dalam politik. Meski kata dia belum dimulainya pembicaraan soal pembagian kursi menteri tersebut.
PKS, Antara Dilema dan Galau Tentukan Teman Koalisi
Saat ini PKS masih menampung aspirasi mengenai arah koalisi dari semua kader serta elemen masyarakat.
Diperbarui 30 Apr 2014, 06:30 WIBDiterbitkan 30 Apr 2014, 06:30 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Energi & TambangJakarta Gelap Satu Jam Hari Ini: Aksi Hemat Energi untuk Bumi
10
Berita Terbaru
Diabetes Tipe 5: Penyakit Lama yang Baru Diakui, Menyasar Remaja Kurus dan Malanutrisi
Norwegia dan Palestina Resmi Jalin Hubungan Diplomatik
Antara Apes dan Beruntung, Pria Ini Tak Sadar Beli Lagi Mobilnya yang Dicuri
Mengenal Wisata Edukasi Susu Batu, Destinasi Menarik di Kota Batu
Mengenal Iwan Sunito, Pengusaha Properti RI yang Melejit di Australia
Daftar Juara Copa del Rey dari Masa ke Masa usai Barcelona Kalahkan Real Madrid di Final
Turkmenistan Kini Buka Pintu untuk Wisatawan Asing, Dikenal Sebagai Salah Satu Negara Paling Tertutup di Dunia
Tri Alxndr Ajak Nostalgia Bernuansa Musik Pop Manis dalam Single Kamu Lupa, Kemunculan Perdana Usai Fokus Jadi Pegawai Kantoran
Menteri Mu'ti: Banyak Konten Medis Sosial Cari Sensasi untuk Sesuap Nasi
Diabetes Tipe 5: Ancaman Baru bagi Generasi Muda yang Perlu Diwaspadai
Cuaca Hari Ini Minggu 27 April 2025: Jabodetabek Diprakirakan Hujan Sedang Siang Nanti
Top 3 Islami: 5 Tips Memilih Gamis Terbaru bagi Wanita Bertubuh Gendut agar Tampak Modis, Pilihan Hijab Wajah Chubby agar Lebih Tirus