Ini Kontrak Politik Jokowi dan Korban Lapindo

Isi kontrak politik itu di antaranya Program Indonesia Sehat dan Program Indonesia Pintar.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 29 Mei 2014, 22:08 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2014, 22:08 WIB
Ini Kontrak Politik Jokowi dan Korban Lapindo
Aksi teaterikal korban Lumpur Lapindo. (Moch Harun Syah/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sidoarjo Capres PDIP Joko Widodo alias Jokowi hadir dalam peringatan 8 tahun tragedi meluapnya lumpur Lapindo di Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Pada kesempatan ini, Jokowi menandatangani kontrak politik dengan korban lumpur Lapindo.

Usai menandatangani kontrak politik, Jokowi mengatakan, khususnya untuk kasus meluapnya Lumpur Lapindo, harusnya negara hadir sebagai representasi dari kedaulatan rakyat.

"Kalau negara absen, artinya negara lupakan rakyat," kata Jokowi, dalam sambutannya, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/5/2014).

Kontrak politik itu yakni Program Indonesia Sehat, Program Indonesia Pintar, Permukiman Miskin yaitu geser bukan digusur dan penataan. Selain itu adalah dana talangan untuk korban Lapindo keamanan pekerjaan.

Sementara salah satu warga korban Lumpur Lapindo, Lina mengaku percaya Jokowi menepati kontrak politiknya itu. Dia juga berharap, bila Jokowi terpilih menjadi presiden, pemerintah cepat menyelesaikan kasus Lapindo, baik dari sisi hukum, sosial dan lingkungan.

"Kami juga meminta pada pemerintah untuk segera memberikan dana talangan ganti-rugi pada korban," ujar Lina berharap.

Pada kunjungan itu, Jokowi sempat menyaksikan pameran instalasi puluhan patung 'korban Lapindo' di tanggul Lapindo, hasil karya seniman Dadang Kristanto.

Mantan Walikota Solo ini juga menyaksikan 4 pemuda yang menyuguhkan aksi teaterikal, dengan tubuh dilumuri lumpur. Salah satu di antara pemuda itu lalu memberikan segenggam lumpur kepada Jokowi.

karya dari seniman Dadang Kristanto

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya