Liputan6.com, Jakarta - Cawapres Hatta Rajasa mengisi hari pertama masa kampanye Pilpres, dengan menghadiri Halaqoh atau diskusi masyarakat pesantren dan Silaturrahmi Nahdlatul Wathan, di Sasana Kriya, TMII, Jakarta. Ia menyebut visi kebangsaan Nahdlatul Wathan, sama dengan visi kebangsaan pasangannya.
"Ini merupakan sebagian dengan visi yang kami kembangkan, mewujudkan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Bagaimana umat Islam yang besar, kuantitas jadi besar kualitas," ujar Hatta di hadapan para peserta Halaqoh, Rabu (4/6/2014).
Menurut Hatta, visi kebangsaan yang dibangun pendiri Nahdlatul Wathan sudah tertuang dalam visi kebangsaan, yang ada pada Undang-undang Dasar 1945. Dalam visi kebangsaan itu, jelas terlihat nuansa spiritual bukan hanya karena perang, tapi adanya kehendak Allah.
Advertisement
"Saya sungguh merasa mendapatkan amanat bersama Nahdlatul Wathin, membangun visi kebangsaan menuju Islam rahmatan lil alamin (petunjuk alam semesta). Umat Islam yang modern, moderat, dan demokratis," kata Hatta.
Dalam persoalan ini, menurut Hatta, mengembangkan manusianya menjadi kata kunci untuk mewujudkan visi kebangsaan. Ini menjadi tugas bersama, karena semua manusia pada dasarnya bisa mewujudkan kemakmuran dalam keadilan.
"Kalau cerdas saja belum tentu bisa memberi rahmat bagi sekalian alam, cerdas secara intelektual dan spiritual. Menjadikan umat Islam memliki kemampuan berpikir dan berzikir," ungkapnya.
Cerdas intelektual dan spiritual, kata Hatta, juga menjadi tag line atau slogan Partai Gerindra. "Itu juga yang menjadi tagline Prabowo-Hatta, Indonesia Bangkit! Menjadi kekuatan Asia. Semoga Allah SWT memberi keridaan untuk membangun umat Islam yang rahmatan lil alamin," tandas Hatta. (Mut)